45. At Ichiraku's Ramen

1.5K 143 4
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….#

Mereka berdua kembali menyusuri jalan setapak kecil tersebut, berniat ingin segera pulang ke apartemen. Namun seperti nya hal itu harus kembali tertunda. Karena tidak lama setelah mereka keluar dari jalan setapak, memasuki daerah pasar Konoha yang lumayan ramai di pagi hari ini, mereka bertemu team Asuma, Ino-Shika-Cho. Ketiga orang itu sedang berdiri di depan sebuah toko yang menjual alat-alat ninja.

"Kalian sedang apa?"

"Lah, Naruto, Sasuke. Sedang apa kau disini?" Seseorang yang ada di tengah kedua rekan nya malah berbalik menanyai Naruto, tidak menjawab pertanyaan si pirang yang baru datang.

"Hilih, ditanya bukannya menjawab malah balik bertanya. Bagus memang begitu?" si pirang mencibir, mata biru nya menyipit.

Chouji, yang sebelum nya menjawab pertanyaan Naruto dengan kata-kata yang sama, tersenyum tanpa dosa. Dia malah menyodorkan keripik di tangan nya pada Naruto. Pemuda dengan iris sapphire itu tentu dengan senang hati merogoh isi dari kantong keripik tersebut, mengais isinya.

"Hey?! Kenapa banyak sekali mengambil nya?!" Tanya Chouji dengan wajah bulat nya yang merengut sebal.

Hanya dibalas gelak tawa dari bibir Naruto. Si pirang pemilik mata menenangkan itu menyuapkan keripik di tangan pada Sasuke, baru setelah itu dia juga ikut memakan nya. Sedangkan Sasuke hanya menerima suapan Naruto dengan wajah malas. Kalaupun dia tolak, Naruto malah akan memaksa nya. Jadi daripada dipaksa, lebih baik dia terima dengan sukarela. Kelakuan mereka itu jelas mendapat tatapan bingung dari ketiga orang tersebut.

"Darimana kamu, pirang? Bersama Sasuke, kah?" Satu-satunya gadis diantara mereka berlima menyeletuk, dia juga menatap Sasuke dengan sorot penuh tanda tanya.

"Dimohon untuk sadar diri, rambut mu juga pirang, Yamanaka. Bukan rambut ku saja yang pirang begini."

"Hey, jawab dulu pertanyaan ku, Naruto!"

"Ya lalu bersama siapa lagi? Yang sedang berjalan disamping ku kan Sasuke, bukan Sai. Jelas lah aku pergi nya bersama Sasuke."

Ino hanya ber'oh' ria, mengangguk mengerti. "Ternyata rumor yang kudengar soal Sasuke yang sudah ada di Konoha benaran, ya. Ku kira itu bohongan."

"Kau ini bagai mana sih, Ino. Kan kemarin kami berdua juga sudah bilang padamu."

"Berisik deh, Ndut."

"Nyenyenyenye."

"Hmm, urusai!" Sahut Shikamaru tiba-tiba, membuat nya mendapat tatapan sinis dari kedua rekan se-team nya.

"Cih, dasar rusa nanas pemalas!"

"Kau belum jawab pertanyaan ku yang satu lagi ya, Naruto!"

"Dari kompleks nya Sasuke, distrik Uchiha."

"Untuk apa?"

"Bukan urusan mu!" Kali ini Sasuke ikut berbicara.

"Ish, baiklah. Masih ketus sekali ya kamu, Sasuke-kun. Ku pikir pulang ke desa setidaknya agak berubah."

"Berisik!"

"Aish, iya iya. Galak sekali."

Ino terkekeh canggung saat Sasuke menatap nya datar, ditambah mata nya berubah kemerahan.

"Santai Sasuke, santai. Jangan menampilkan sharingan mu, ya."

Baru juga Naruto akan kembali pergi bersama Sasuke, Chouji mengingat kan soal taruhan nya. Membuat Naruto memilih untuk mentraktir Chouji sekarang saja.

"Tidak apa-apa, Sasu?" Tanya Naruto pada si raven, yang hanya dibalas deheman singkat, tidak merasa keberatan.

"Yosh, ayo kita makan ramen gratis!!" Ucap Chouji, dia mengepal kan tangan lalu mengangkat kepalan nya ke udara.

"Hmm, mendokusei naa."

"Coba ganti, pemalas! Jangan hanya bisa bilang mendokusei saja!"

Shikamaru hanya menatap Ino datar.

~~

Lima orang itu sekarang sudah ada di kedai Ichiraku Ramen, duduk melingkar dengan posisi Naruto Sasuke yang saling bersampingan, Shikamaru di samping Naruto, Chouji di samping Sasuke, dan si gadis Yamanaka berada ditengah-tengah kedua rekan se-team nya.

"Eh, Ayame nee-chan, makin cantik saja kulihat. Kapan undangan pernikahan nya datang?" Ucap Naruto saat si putri pemilik kedai yang telah dia anggap kakak nya sendiri datang menghampiri.

"Tenang saja, Naruto. Minggu depan akan ku undang kamu, kok. Tapi kamu jadi daging panggang nya." Celetuk Ayame menjawab ledekan Naruto.

"Tega sekali Ayame nee-chan padaku. Kalau aku dijadikan daging panggang, yang jadi adik kesayangan nee-chan siapa, dong?"

"Tinggal kucari adik lain yang tidak menyebalkan. Setidaknya kalau kamu nee-chan panggang, bisa berguna lebih banyak lagi untuk nee-chan." Ayame menjulurkan lidah nya.

"Ngomong-ngomong, kalian mau pesan apa?"

"Kalau aku sih, seperti biasa saja, ya." Sahut Naruto.

"Okay, lima mangkuk ramen jumbo nya Naruto. Lalu kalian?" Ayame bertanya pada empat orang lain.

"Aku dua mangkuk saja Ayame-san, yang spesial ya." Chouji menyahuti lebih dulu.

"Yang biasa saja, Ayame-san." Ino ikut menyahut.

"Huh, mendokusei. Satu juga lah, yang spesial." Nah, siapa lagi yang ngomong ini kalau bukan si kepala nanas.

"Ini Sasuke, kan?"

"Bukan, nee-chan. Dia bayangan nya."

"Berisik kamu, pirang. Nee-chan bukan bicara padamu ya."

"Ekhm, aku juga pirang, Ayame-san."

Ayame tertawa kecil mendengar sahutan si gadis berambut pirang, "tenang saja gadis manis, pirang yang ku maksud itu si pirang menyebalkan yang satu ini."

"Dia memang menyebalkan."

"Jadi, Sasuke mau pesan apa?"

Sasuke hanya menggelengkan kepala. Dia masih kenyang karena tadi makan banyak.

"Eh, kamu tidak mau pesan, Sasu?" Tanya Naruto yang kembali mendapati gelengan pelan. Dia malah mendengar Sasuke mengatakan 'aku kenyang'.

"Sasuke tidak mau katanya, nee-chan. Dia masih belum lapar lagi."

"Yasudah kalau begitu, nee-chan tinggal ya, Naruto. Tunggu saja."

"Siap, nee-chan!"

#.............#

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang