112. Sex Pheromone

1.8K 125 14
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….# 

Beberapa hari berlalu.

Dan hari ini adalah pelantikan Hatake Kakashi sebagai Hokage ke-6. Itu karena Naruto yang sudah akan diangkat sebagai Hokage, malah menolak posisi tersebut. Dia tidak mau menerimanya secepat ini, dia masih merasa belum siap untuk mengambil topi Hokage, masih banyak yang ingin dia lakukan.

Pelantikan tersebut berjalan sukses.

Kakashi sudah menduduki kursi pemimpin desa.

Setelah pelantikan itu, Kakashi meminta Team 7 lengkap untuk mendatangi rumahnya nanti malam. Katanya sebagai perayaan karena Kakashi telah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga.

Yamato sempat berpikir kalau gelar Hokage lah mungkin yang dimaksud, Sai seperti biasa hanya tersenyum palsu, Sakura bertanya kenapa tidak mentraktir mereka di Yakiniku, Naruto yang protes ingin request ramen Ichiraku, dan Sasuke hanya bergumam 'hnn' andalannya.

"Kamu mau pakai baju yang mana nanti, ai?" Tanya Naruto yang sedang mengobrak-abrik lemari untuk mengambil sepasang pakaian miliknya dan milik Sasuke.

"Hmm, yang mana saja." jawab si Raven setengah tak acuh. 

"Baiklah.."

Setelah pakaian dia dapat, Naruto menggendong Omega tersebut secara tiba-tiba.

"Naru?!" seru Sasuke terkejut, tangannya refleks meraih perpotongan leher jinchuuriki kyuubi itu, "turunkan aku, Dobe!"

"Hehe, tidak mau. Ayo mandi bersama, sayang." sahutnya santai, lantas mengecup singkat bibir pacar kesayangannya.

Sebelum Sasuke kembali protes, pemuda berstatus alpha tersebut telah lebih dulu membawanya ke kamar mandi. Dan saat di kamar mandi, tercium wangi yang lumayan menyenangkan, membuat Sasuke yang tadinya ingin kembali berontak karena tidak mau mandi bersama, kini malah pasrah tanpa perlawanan.

Sasuke tidak tau kapan Naruto mengisi bathtub dengan air hangat yang dicampuri aroma mint. Sekarang dia sedang berendam sambil menyandar pada alpha nya, air hangat berwangi mint ini begitu nyaman dan menenangkan di indra penciumannya. Hingga dia tidak peduli pada apa yang dilakukan tangan Naruto, kecupan-kecupan ringan juga diterimanya di wajah maupun leher. Sasuke menikmati saja, apalagi lengan Naruto bukan sekedar menyentuh nya asal, tapi juga memijat pelan tubuh nya hingga membuat dia benar-benar rileks.

Tiba-tiba hidung nya menangkap sebuah aroma memabukkan. Dan ternyata itu datang dari Naruto, feromon sex. yang tanpa lama-lama membuat Sasuke kehilangan kendali.

~~

Naruto terkekeh karena sejak selesai mandi tadi, Omega kesayangan nya itu terus-terusan memberi deathglare dan wajah masam.

"Kamu kan juga menikmatinya, sayang. Lagian kamu yang menyerang ku duluan, ya.." 

"Diam kau! Itu salah mu yang meracuni ku dengan feromon sex mu!" Sentak Sasuke kesal karena anggota badannya pegal di semua sisi.

Naruto hanya tertawa pelan mendengar ucapan Sasuke, "maafkan aku, sayang." ucap si pirang kemudian diiringi senyuman tipisnya. Dia juga mengusak rambut Sasuke dengan penuh kelembutan, setelah itu keluar dari kamar.

Sasuke terdiam kala Naruto hilang dari pandangannya. Apa--

Apa Naruto marah karena Sasuke mencak-mencak sejak tadi?

Hampir satu jam berlalu, tapi Naruto belum juga kembali ke kamar. Sasuke menggigit bibir, laki-laki itu betulan marah kah? Dia duduk di sisi ranjang, lalu berdiri lagi. Begitu terus hingga beberapa kali. Sudut bibirnya sudah sedikit berdarah, karena sejak tadi dia gigit.

Sasuke menyerah, terburu dia keluar dari kamar, hendak mencari si pirang.

Saat sampai di ruang keluarga yang sering jadi tempat bersantai, Sasuke akhirnya mendapati Naruto sedang duduk di atas sofa panjang, dengan sebuah buku di pangkuan. Kacamata yang nampak serasi juga terpasang apik di atas hidung nya.

Sasuke terdiam, tidak mau maju dan memancing kemarahan si Alpha. Masih terasa jelas olehnya, bagaimana feromon
kemarahan Alpha pirang itu yang terasa begitu menusuk.

Naruto menoleh, menatap Sasuke yang terdiam di pintu. Kening nya sedikit mengerut, heran sendiri kenapa omega manis itu hanya diam. Akhirnya tanpa banyak bicara, Naruto mendekat, lalu menuntun Sasuke untuk duduk.

"Ada apa, sayang?" tanya Naruto sambil mengusap pipi Sasuke.

Sasuke menggeleng pelan.

"Hei, cerita coba padaku.."

Naruto merangkul pundak Sasuke, pemuda bersurai gagak itu tetap tidak bersuara, hanya merebahkan kepalanya di dada bidang sang Alpha.

"Ada apa, hmm? Bukannya tadi masih baik-baik saja? Ada masalah? Bilang padaku, nanti kan bisa ku bantu.." Naruto kembali bertanya, "ayo bilang, Ai.."

"Kau marah?" Sasuke akhirnya bertanya, setelah terdiam beberapa saat.

"Hmm??" Sebelah alis Naruto terangkat karena bingung, tidak mengerti ucapan raven nya, kenapa dia harus marah? "Kenapa aku marah, sayang?" Naruto malah balik bertanya.

Dia tiba-tiba terkekeh kecil saat sadar maksud ucapan soulmate tercintanya.

"Aku tidak marah, sayang. Aku hanya mau memberimu waktu untuk menumpahkan kekesalan. Eh malah kebablasan membaca buku di sini.."

"Jadi, tidak marah??"

"Tidak, sayang. Coba lihat mataku, apa aku terlihat marah padamu?"

Sasuke mendongak, menatap mata biru seindah langit musim panas tersebut. Dan benar, dia tidak menemukan aura kemarahan dari alpha pirang nya.

Sementara pandangan Naruto malah terarah ke sudut bibir Sasuke yang nampak terluka, belum lagi masih ada sedikit sisa darah kering di sana.

"Ini kenapa?" tanya nya sambil menyentuh pelan sudut bibir Sasuke. Tapi yang diterima si pirang hanya sebuah gelengan tanpa jawaban spesifik.

#.......#

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang