Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...#…………….#
"Tapi Naruto, kenapa? Kenapa Itachi harus memberikan nya padaku? Aku--
Aku yang sudah membunuh nya, kenapa dia memberi nya dengan suka rela?"
"Itu memang untukmu sayang, titipan dari kakakmu. Selama ini dia berlatih sekuat tenaga hingga menjadi seperti itu, hanya untuk mu. Dia ingin kau hidup lebih baik daripada dirinya yang justru harus mati karena penyakit." Ucap Naruto sambil menyelipkan helaian rambut raven Sasuke ke telinga. "Setidaknya, dia ingin hidup mu tidak lebih buruk dari nya." Naruto melanjutkan dengan sebuah bisikan lirih di telinga Sasuke.
Rasa bersalah yang memang tidak pernah melebur sejak dia mengetahui kebenaran klan-nya, semakin bertambah. Lihat, bahkan kakak yang dia bunuh malah memberi harta berharga Uchiha nya dengan suka rela pada adik durhaka seperti Sasuke. Membuat Sasuke semakin merasa buruk.
Naruto yang mengerti kalau pemuda berambut raven itu sedang menyalahkan diri lagi hanya memenangkan dengan usapan halus dan konstan pada bahu Sasuke.
Beberapa menit berlalu Sasuke yang telah selesai menenangkan diri menghirup udara dalam-dalam, lalu menatap Naruto sambil tersenyum tipis.
Ya, dia memang kehilangan semua keluarga nya. Dia memang membunuh kakaknya karena dendam semata. Dia memang tidak lagi memiliki banyak ikatan dengan orang lain. Tapi dia masih memiliki satu orang yang selalu ada untuk nya.
Masih ada Naruto yang akan siap sedia menemani nya bahkan tanpa meminta imbalan. Masih ada Naruto yang akan tetap disisi nya apapun yang terjadi.
"Naru, ayo cari tomat!" Seru Sasuke, berusaha menghilangkan perasaan kalut yang tiba-tiba kembali dia rasa. Senyum tipis nya perlahan melebar menjadi sebuah senyum manis saat tatapan onyx nya dan sapphire Naruto beradu pandang.
Naruto tidak menjawab. Dia justru terdiam dengan tatapan berbintang. Senyum Sasuke sungguh mempesona. Rasanya Naruto ingin menghentikan waktu dunia dan menatap senyum indah Sasuke tanpa henti. Apa tidak ada Jutsu penghenti waktu?
"Naru?" Sasuke melambaikan tangan di depan wajah si pirang yang masih asyik dengan pikiran nya.
"Hah?? Ada apa, sayang? Kenapa?" Sahut Naruto kembali ke kenyataan.
Pipi Sasuke kembali sedikit memerah, terkadang belum terbiasa dengan panggilan sayang dan ai dari Naruto.
"Ayo pergi, cari tomat. Aku mau tomat!" Ucap Sasuke berusaha tegas, agar tidak nampak kalau sebetulnya ia sedang gugup.
"Yakin, sayang? Mau tomat pagi-pagi begini? Nanti kamu sakit perut, loh? Dan lagi, bukannya tadi kamu bilang mau beli onigiri? Tidak jadi?" Tanya Naruto heran. Bukankah sebelum nya Uchiha bungsu ini ingin nasi kepal berbalut nori? Kenapa jadi pindah haluan ke tomat?
"Tidak akan! Aku tidak akan sakit perut hanya karena makan tomat!"
"Lagian kalau kau lupa, kamu sempat memberi tomat pagi-pagi padaku, tapi aku tidak sakit perut, tuh." Sasuke protes, dia ingin tomat segar!! Titik tidak pakai koma!
"Tapi, Sasu.."
Bukan nya apa, ini masih terlalu pagi untuk makan sesuatu yang ada rasa asamnya seperti tomat segar. Naruto tidak mau raven kesayangan nya malah sakit perut di pagi hari.
"Naru, ku mohon ya." Bujuk Sasuke menampilkan wajah memelas nya.
Oke, Naruto menyerah.
Bagaimana dia bisa berkata tidak, kalau manusia tsundere satu itu menatapnya dengan mata bulat dan permohonan.
Ya ampun, tydac Uchiha sekali..
"Baiklah baik, ayo kita cari tomat untuk kucing kecil ini."
"Sudah kubilang kalau aku ini bukan kucing, Dobe!" Seru Sasuke dengan tatapan tajamnya.
Naruto hanya terkekeh. Lucu sekali pacar imut nya itu. Tidak mengaku kalau dia kucing padahal tingkah nya mirip sekali dengan hewan lucu berbulu itu.
Mereka berdua bangkit berdiri. Sementara Sasuke diam dengan raut tidak sabaran, Naruto merapikan kasur lipat dan selimut yang mereka berdua gunakan sebelumnya, memasukkannya kembali ke dalam segel penyimpanan.
"Sudah?!" Tanya Sasuke semakin tak sabar. Lama sekali sih si Dobe itu merapikan nya?!
"Haha, sebentar sayang, tidak sabar sekali .." Naruto menggeleng-geleng kepala pelan.
"Cepat sedikit, Naru! Nanti kalau tomat nya keburu habis, kepala badut mu itu yang ku potong!"
Memang dasarnya si maniak tomat tersebut akan antusias kalau sudah menyangkut benda bulat yang tidak jelas termasuk ke dalam golongan buah-buahan atau sayuran itu.
"Eh, sebentar. Kamu mau pakai baju itu Sasu, tidak ganti dulu?"
"Tidak usah, begini saja." Jawab Sasuke yang memang malas berganti. Lagipula mantel pilihan si alpha tidak terlalu buruk. Dia malah menyukai nya. Apalagi bahannya lembut saat disentuh. Warna nya juga tidak cerah, sesuai dengan warna kebiasaan Uchiha nya.
Si pirang memberi anggukan pengertian.
Satu bunga sakura berwarna kemerahan melayang dari atas, lalu terjatuh tepat di atas rambut hitam Sasuke. Naruto melihat nya. Dia ambil bunga itu lalu menyelipkan nya di telinga omega tersebut. Sasuke memalingkan wajah, tatapan Naruto terlalu intens hingga rasanya Sasuke akan meleleh hanya karena manik biru tersebut.
"Mau jalan biasa, atau shunshin saja?"
"Hm, lebih cepat lebih baik. Jadi pakai shunshin."
"Sesuai permintaan, Tuan Putri." Sahut Naruto sambil menggenggam bahu Sasuke, pergi dari sana meninggalkan pusaran angin.
#.......#
Vote and comment please 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
FanfictionSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...