11. Just Enemy

2K 156 5
                                    

Ps...
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading..

#…………….#

Sasuke mengambil satu onigiri lalu memakan nya. Dia mengunyah cukup pelan, sambil meresapi rasa bahan-bahan onigiri yang mulai halus di mulutnya.

Sedangkan Naruto berdiri dibelakang Sasuke, tangannya mengambil handuk yang tadi ia sampirkan di bahu. Dengan gerakan telaten, telapak tangan si pemuda berkumis kucing mengusakkan handuk di rambut basah Sasuke.

"Diam dan makan saja, jangan banyak protes, ayam.." kata Naruto menyadari mulut si raven akan mengeluarkan protesan.

Mata Naruto sedikit melihat pundak Sasuke, warna kehitaman itu terlihat jelas pada pangkal pakaian yang dikenakan Sasuke. Tangannya bergerak pelan mengelus tempat dimana tanda berwarna kehitaman itu berdiri. Dia berfikir, apa yang nanti akan dilakukan Kurama untuk menghilangkan racun ini, sementara chakra nya tidak bisa masuk ke tubuh Sasuke?

"Apa yang kamu lakukan, pirang buluk?!!"

"Tidak ada, hanya melihat itu.."

Sasuke mendengus.

"Sas," Naruto menghentikan ucapan nya sejenak. Ibu jari nya mengusap sudut bibir Sasuke yang ternoda. Mengabaikan tatapan tajam sang sahabat yang kini tertuju tepat ke kedua bola matanya.

"Makanmu kenapa seperti anak kecil, sih?" Tanya Naruto dengan kekehan ringan, terdengar indah di telinga.

Bukan jawaban, tapi lirikan sinis yang diterima si pirang. Membuat nya melepaskan tawa kecil. Karena sejujurnya lucu melihat si dingin nan kaku layaknya dua kutub yang bersatu itu mengeluarkan bermacam ekspresi di wajah.

"Hari ini, kamu ikut denganku ya.." ajak si pirang, dia menaikkan resleting jaket, lalu mengusap tanda kumis kucing yang tertera di pipi.

"Ke mana?" Si raven bertanya tapi tatapan nya tidak teralihkan dari meja. Dia menatap dua butir tomat berwarna merah ranum yang rasanya pasti sangat lezat.

"Ke kantor Hokage. Akan ada rapat tentang kamu yang kembali ke desa."

Tatapan Sasuke beralih. Dia melihat si pirang yang juga sedang menatap nya. "Terserah."

~~

"Sasuke, ingat ucapanku.. Jangan dulu menggunakan banyak chakra. Chakra mu baru saja pulih kembali." Naruto mengingatkan selagi langkah kaki membawa mereka ke arah kantor Hokage.

"Hn.."

"Sasuke dan ucapan andalan nya.." Naruto mencibir pelan.

Cibiran Naruto dibalas tatapan tajam Sasuke yang matanya berubah merah dengan tanda sharingan.

"Sasu! Baru kubilang jangan menghamburkan chakra mu, bodoh!"

"Siapa yang kamu panggil bodoh?!"

"Ugh.."

Mata sharingan-nya tiba-tiba kembali seperti semula. Sasuke juga menggeleng-gelengkan kepala ke kanan dan kiri.

Melihat hal tersebut, Naruto menarik Sasuke yang oleng. Membuat pemilik surai hitam itu bersandar di bahu bidangnya.

Raut wajahnya berubah datar, dia menahan pinggang Sasuke tanpa kata yang terucap.

Kenapa orang di sampingnya ini tidak bisa menurut kepadanya?!

Aura suram nya menguar. Naruto bahkan tidak repot menoleh untuk melihat Sasuke.

Dia marah.

Tapi walau begitu, dua jarinya menekan satu titik di perut bagian kanan Sasuke, menyalurkan chakra nya sendiri.

"Na-- Naru.. "
Suara Sasuke tercekat.

Sasuke tertegun dengan aura suram yang terasa mengintimidasinya. Meski begitu, dia menunggu Naruto kembali membuka suara.

Deg

Tidak ada jawaban, bahkan wajah suram si pirang malah bertambah datar.

Ada perasaan aneh yang terasa tak nyaman saat Naruto mengabaikan nya. Juga perasaan bersalah muncul, membuat rasa tak nyaman itu semakin menjadi-jadi. Entah kenapa dia jadi ingin menangis.

Bibirnya kembali memanggil, tapi Naruto tetap tidak bergeming.

"Naruto, maaf.." ucapan Sasuke terdengar lirih, ego uchiha-nya terkalahkan oleh rasa sesak yang mengganggu.

"Lakukan saja sesukamu, Sasuke. Terserah! Ucapanku tidak pernah kamu dengar! Silakan saja kalau mau pergi lagi juga! Silahkan lakukan apapun yang kamu inginkan! Asal jangan mati saat kamu berada di hadapan ku."

Lengan yang merangkul pinggangnya mulai terlepas. Naruto sendiri ikut menarik diri agar bergerak menjauh dari si surai raven. Meski dia tetap mempertahankan langkah agar keduanya sejajar.

Si pirang membuang pandangan ke arah lain, terus berjalan tanpa mau melirik si pemuda yang kini terus menunduk.

Dia tau, mungkin dia terlalu mengekang Sasuke, padahal mereka bahkan baru bertemu lagi. Tapi dia hanya --

Tunggu!! Memang siapa dia?!

Yah, dia tak lebih dari musuh untuk si Uchiha bungsu. Dia bukan siapa-siapa yang perkataan nya patut untuk didengar Sasuke. Dia hanya sekadar seseorang yang selalu mengejarnya untuk pulang. Bukan berarti dia memiliki hak untuk mengatur satu-satunya Uchiha terakhir itu.

Sekarang Sasuke sudah pulang. Berarti tak ada lagi hubungan antara dia dan Naruto, kan?

'Naruto, kau harus sadar diri. Di hanya menganggap mu musuh, tak lebih. Bahkan walau sebatas teman.'

Pemikiran itu membuat Naruto tanpa sadar semakin menambah jarak dari Sasuke. Mereka kini malah berjalan bersama dengan jarak dari ujung kanan jalan sampai ke ujung kiri nya.

Naruto memejamkan mata sejenak. Mencoba menghilangkan pikiran jelek yang sejak tadi tersangkut di otak nya.

Tanpa dia sadari, mereka berdua sudah ada didepan gedung hokage.

'Yah, ini mungkin hal yang harus kulakukan..'

"Sasuke." Panggil nya dengan nada datar yang masih sama, keduanya kini ada didepan ruangan yang biasa digunakan untuk interogasi dan rapat penting.

Sasuke segera menoleh.

"Setelah kau bebas dari hukuman para tetua, silahkan pergi. Aku tidak akan menghalangi lagi. Maaf, jika aku terlalu mengatur. Anggap saja itu tidak pernah terjadi. Aku juga tidak akan menghalangi niatmu untuk mati, asal jangan di depan ku."

"Anggap saja seperti sebelumnya, kita itu hanya musuh.."

Lagi-lagi Sasuke tertegun.

Bukan!!

Bukan ucapan seperti ini yang dia inginkan!!

Dia memang ingin mati, tapi dia juga masih memiliki keinginan kuat untuk hidup.

Baru akan membuka suara, pintu dihadapan nya terbuka karena tendangan si pirang.

#...........#

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang