96. Nightmare

1.2K 121 14
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….# 

Sebelum benar-benar pergi, Naruto menatap sesuatu yang nampak berkilau di dekat mereka. Sepertinya benda itu terjatuh dari sang Omega.

Saat dia raih, ternyata itu adalah kalung Sasuke yang liontin nya berbentuk gambar si pirang. Naruto sendiri memiliki pasangan liontin tersebut, yang tentu saja gambarnya adalah Sasuke.

Sepasang kalung yang beberapa hari lalu ia beli setelah memesan nya selama hampir tiga hari.

"Minnaa, bisa kita segera kembali ke desa?" tanya Naruto tergesa ketika ada di hadapan tiga orang lain.

Kakashi dan Yamato menatap Shikaku. Karena bagaimana pun juga, dialah yang memimpin jalan.

"Ayo.."

Shikaku mengiyakan tanpa banyak bicara, apalagi kondisi Sasuke yang terlihat cukup kacau.

Sesampainya di gerbang Desa, Naruto minta izin untuk tidak ikut ke kantor Hokage.

Kakashi dan yang lain hanya mengiyakan, mengatakan bahwa laporan tentang apa yang terjadi biar mereka saja yang menyampaikan. Naruto segera menghilang dengan Sasuke yang masih tak sadar di pelukan nya, setelah berkata gomen dan arigatou.

~~

Hampir semalaman Naruto tidak tidur, mengalirkan chakra pada Sasuke yang chakra nya benar-benar habis. Sementara dia sendiri duduk bersimpuh di lantai, menunggu onyx legam itu terbuka.

Sasuke sadar saat pagi hampir menjelang, disambut sebuah ciuman lembut di kening dari Naruto.

"Naru.." seru Sasuke lirih, hampir tak terdengar.

Dia hendak bangun, tapi segera ditahan oleh Naruto. "Tetap berbaring, Sasu. Kamu masih lemas, kan." Perintah Naruto namun dengan nada yang terdengar lembut.

"Pe--luk aku.." pinta Sasuke berbisik.

Tak perlu banyak bicara untuk menjawab permintaan kekasih kesayangan nya, Naruto ikut berbaring, memeluk Sasuke yang segera meringkuk di dada nya.

"Ha--aah." nafasnya terdengar putus-putus.

"Ha--h."

"Bernafas lah perlahan, sayang.." ucap Naruto sambil mengurut pelan dada Sasuke, mencoba melonggarkan nafas Sasuke yang tersendat.

"Naru, haa--h, se--sak."

"Sasu, tenangkan dirimu, hmm."

"Se--sak, Na--Naru, se--sak.." gumam nya lirih agak terbata, lagi, kesulitan untuk bernafas normal.

Hmm, sepertinya ada serangan fatal yang melukai paru-paru nya, Gaki.

"Kuu?"

Apa?

"Apa kau yakin dengan perkiraanmu itu?" tanya Naruto khawatir.

Ya, melihat keadaan nya yang seperti itu, pasti ada bagian paru-paru nya yang rusak. Tapi dengan serigala Omega yang ada padanya, kau hanya perlu menunggu, hingga dia benar-benar baik-baik saja.

"Baiklah."

Lebih baik kau ubah posisi si Uchiha itu, tidur meringkuk begitu hanya akan semakin menghambat pernafasan.

Segera Naruto beralih duduk, lalu dia angkat Sasuke perlahan ke pangkuan, tapi dengan posisi punggung Sasuke lah yang bersandar di dada bidang nya.

Chakra hangat juga ia alirkan kan ke dada Sasuke, berharap itu bisa membantu.

"Sudah lebih baik?"

Naruto bertanya kala nafas Sasuke berangsur teratur, dan jawaban dari Omega kesayangannya itu adalah sebuah anggukan kecil.

Sasuke berbalik, menatap si pirang dengan tatapan sayu, lalu mencium Naruto tepat di bibir. Naruto membalasnya dengan lembut, untuk kemudian mencium kedua mata Sasuke yang tertutup.

Sasuke menumpukan dagunya di pundak Naruto, menyembunyikan wajah di perpotongan leher sang Alpha. Tangan Naruto pun bergerak halus di belakang punggung, memberi kehangatan dan kenyamanan.

"Tidurlah lagi, sayang."

Kata-kata yang terucap itu seakan menjadi mantra ajaib, karena Sasuke segera kembali terlelap dalam rengkuhan nyaman Alpha pirangnya.

~~

"NARU!!"

Naruto sedang berkutat dengan alat-alat dapur saat teriakan Sasuke terdengar di telinga. Terburu dia hampiri kekasihnya yang masih ada di kamar. Tapi baru saja membuka pintu yang menghubungkan kamar dengan ruangan di luarnya, Sasuke menerjang, memeluknya sangat erat. Seolah dia akan hilang jika tidak didekap.

"Hey hey, ada apa sayang? Kenapa, hmm?" tanya Naruto khawatir.

Getaran kecil dari tubuh Sasuke jelas terasa karena mereka berdua menempel erat.

"Sasu, sayang, Teme... Hey, kenapa?"

"Ti--tidak, hanya mimpi buruk." jawabnya lirih.

'Mimpi buruk?' Naruto bertanya-tanya dalam hati.

"Shut, tidak apa-apa. Kamu di sini sekarang. Tidak lagi dalam mimpi."

Naruto berjalan kembali ke dapur dengan Sasuke di gendongan ala koala nya. Beruntung tadi dia sudah selesai memasak bahkan plating, jadi sekarang Sasuke bisa segera mengisi perut.

Sasuke yang masih terbayang mimpi buruknya, di mana dalam mimpi itu Naruto mati menyelamatkannya, tidak mau melepas si pirang sedikit pun. Sebenarnya mimpi yang dialami nya adalah sekelebat memori dari Shailene dan Nueel.

Naruto memilih untuk membuat kloning, lantas meminta tolong agar si Bunshin pirang mengambilkan makanan untuk Sasuke.

"Sasu, makan dulu, sayang.." ucap Naruto sudah akan menyuapi.

Sasuke menggeleng.

"Makan, ya.." bujuk Naruto.

Sejak kemarin Raven kesayangan nya ini dalam kondisi perut yang kosong, dan sekarang bahkan hari sudah lewat dari pagi, sebentar lagi matahari akan tepat ada di atas kepala.

"Tidak mau, warna nya merah." lirih Sasuke.

"Kenapa dengan warna nya, hmm? Itu tomat, sayang."

Beberapa kali dibujuk, akhirnya Sasuke menyerah, membuka mulut saat sendok di depan wajah. Tapi saat hendak menelannya, Sasuke malah teringat mimpinya, dengan Naruto di sana tampak kacau dan darah di mana-mana, juga perut yang terkoyak.

#.........#

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang