26. How to find Sasuke?

1.8K 166 4
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….#

Si pirang yang kalut dalam keadaan, sudah akan pergi dengan Sasuke di dekapan. Dia berniat pergi ke rumah sakit, atau kalau perlu langsung ke rumah Tsunade. Apapun itu, demi mengembalikan keadaan Sasuke.

Jelas itu akan terjadi, seandainya saja suara Kurama tidak menginterupsi. Melarang jinchuuriki nya pergi, karena menurut si rubah ekor sembilan hal tersebut tidak akan berguna.

Ingat ucapanku ini, Gaki…

Persoalan Omega seperti ini, bukan ranahnya bagian medis. Mereka tidak akan mampu menolong si bocah Uchiha. Yang jelas, itu tanggunganmu sebagai Alpha nya.

Itupun jika kamu menerima si Omega.

"Lalu bagaimana? Apa yang akan terjadi kemudian? Aku harus apa, Kurama?"

Dengarkan aku, Gaki.

Satu cara yang bisa kamu lakukan sekarang, adalah mencari Sasuke.

"Apa maksudmu?"

Naruto tidak mengerti maksud bola bulu dalam mindscape nya. Dimana dia harus mencari Sasuke, jika pemuda itu sekarang ada di dekapan nya?

Kurama yang mengerti kalau sang jinchuuriki kyuubi tidak paham apa yang dia maksud, kembali bicara..

Cari dia dalam pikirannya. Coba cara apapun, karena aku juga tidak tahu bagaimana detail pastinya.

Tapi coba saja gunakan ikatan kalian.

Hanya itu yang bisa aku katakan. Dan maaf, aku tidak bisa membantu dalam hal ini. Hanya kamu sebagai alpha nya yang bisa membawa pulang si Uchiha kembali.

"Baiklah , terima kasih caranya, Kuu."

Hmm..

"Jadi, bagaimana cara agar aku bisa mencari Sasuke ke dalam pikirannya sendiri?" Naruto bergumam pelan.

"Apa yang harus kulakukan?"

Dia memposisikan Sasuke agar bersandar di headboard. Kepalanya terkulai ke depan, dengan kedua tangan Naruto di setiap sisi lengannya, menahan beban Sasuke agar tidak meluncur jatuh dari posisinya.

Selama satu jam ke depan, tidak ada yang dilakukan Naruto selain memandang Sasuke, sambil berpikir tentang apa yang harus dia lakukan.

Naruto mengeluh pelan, seandainya dia punya kemampuan clan Yamanaka yang bisa membaca pikiran orang lain.

Tunggu--

Mencari Sasuke dalam pikirannya??

Menggunakan ikatan mereka berdua??

Satu cara terlintas dalam benak si pirang.

"Semoga ini berhasil…" gumaman si pirang berdengung.

Pemuda bermata biru itu mengangkat wajah Sasuke, lalu menyibak rambut yang membingkai dahinya. Menatap sejenak mata tertutup si raven, Naruto membenturkan kening mereka dengan lembut, tidak mau menyakiti pemuda di hadapannya.

Tanpa melepas posisi kening yang menempel, Naruto memejamkan mata, mencoba menelusuri setiap jejak kenangannya bersama Sasuke yang tersimpan apik dalam satu memori di kepala.

Kenangan kenangan itu terlihat jelas kini.

Dimulai dari pertemuan pertama mereka berdua saat si raven berlatih, tabrakan kecil sewaktu Naruto dikejar beberapa warga, pertemuan-pertemuan tak sengaja sebelum keduanya memasuki akademi, kehidupan mereka di akademi yang hanya sebatas rekan tak dekat, hingga saat ujian genin, peristiwa kecelakaan ciuman mereka berdua, rasa iri si pirang pada Sasuke yang selalu menjadi pusat perhatian, penentuan Team 7, Sasuke yang memberinya makan siang saat dia diikat sewaktu tes, tentunya bersama si Pinky juga, misi ke Nami, Sasuke terluka demi menghalangi serangan musuh padanya, mengakibatkan si pirang sempat mengamuk.

Semua kenangan terus dia ingat.

Hingga ujian chunnin.

Perjuangannya menarik Sasuke dari jalan kegelapan yang dipilih pemuda bermanik onyx itu, pertarungan pertarungan keduanya yang entah ke berapa kali. Lembah akhir.

Sampai hari ini.

Sampai dia kehilangan wajah Sasuke dalam pikirannya.

Dari sana dia terus mencoba mencari. Mencari jalinan ikatan yang berkali-kali diputuskan mantan missing-nin tersebut, tapi sebanyak apapun itu, Naruto terus menyambung ikatannya, tidak pernah membiarkan Sasuke benar-benar memotong habis ikatan mereka berdua.

Lambat laun, Naruto mendapati sebuah benang tipis, mencoba menariknya entah kemana. Manik seindah langit cerah tersebut tidak mengelak, dia membiarkan benang itu membelit lengan nya, membawa dia entah kemana. Dia tak peduli, yang penting dia bisa menemukan Sasuke.

Hingga Naruto terdiam.

Dia ada di suatu tempat tanpa cahaya, kemanapun dia melangkah, kemanapun dia melihat, yang ada hanya kegelapan. Bahkan Naruto tidak bisa melihat dirinya sendiri, dia tidak bisa melihat tangan yang dia angkat ke depan mata.

"Sasuke?!"

Naruto bisa mendengar suaranya bergema, seperti dia ada di dalam sebuah gua, atau ada diantara tebing-tebing.

"Sasuke!?"

"Sasu, kamu dimana?!"

Tak ada jawaban.

Dia yang tidak mau hanya berdiam di tempat, memilih berjalan terus ke depan. Lama kelamaan, langkahnya semakin cepat. Tidak lagi berjalan tapi berlari. Tak lama, dia melihat satu titik putih di ujung pandang, terus mendekat ke sana. Tapi anehnya, semakin dekat dengan titik putih yang kini terlihat sebagai cahaya putih, semakin berat juga bebannya tertahan di bumi.

Namun pemuda pirang yang tak pernah mengenal kata menyerah, tidak mau kalah oleh gravitasi, tetap melawan.

Dan dia berhasil, dia masuk ke dalam cahaya, sangat menyilaukan. Sampai-sampai Naruto harus menghalangi retinanya menggunakan lengan, menutupi di depan mata.

Saat cahaya mulai memudar, dia menurunkan lengannya, menatap sekeliling.

Hutan mati.

Pohon-pohonnya mati.

Tidak ada apa-apa selain semua itu.

#..............#

Kesel banget Lin, udah capek-capek ngetik malah ilang pas mau dipindah 😭.

Aku baik aku sabar😇😇😇

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang