48. Wake him up

1.5K 142 5
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers.

So, let's reading...

#…………….#

Naruto sudah sampai di apartemen. Di gendongan ala koalanya, Sasuke bersandar dengan nyaman di pundak, terlelap sejak dari kedai tadi. Bahkan tidak terusik sedikit pun karena guncangan saat si pirang membawa nya menggunakan shunshin.

Dia memutar kunci apartemen, masuk ke dalamnya, lalu kembali mengunci pintu. Setelah itu, segera dia pergi ke kamar, berniat membaringkan Sasuke agar tidur nya lebih nyaman.

Naruto sudah akan merebahkan Sasuke di kasur, tapi kedua lengan pemuda berkulit putih itu justru melingkar erat di lehernya. Dan karena tidak mau membuat tidur lelaki itu terganggu, yah, meski dia tahu kalau Sasuke mungkin saja tidak akan terganggu karena tidurnya sangat lelap, dia berusaha melepas lengan Sasuke dengan begitu perlahan. Tapi nyatanya, yang terjadi adalah Sasuke malah semakin mengeratkan lengannya di leher si pirang. Dia juga bergumam tak jelas.

Akhirnya Naruto memutuskan untuk ikut berbaring saja di samping Sasuke, menarik selimut sebatas dada. Pemuda berkulit tan itu mengusap kening Sasuke yang terdapat buliran keringat. Kemudian dia membubuhkan kecupan ringan pada kedua mata dan hidung bangir Sasuke. Naruto mendengar gumaman lirih pemuda rambut raven itu, mengatakan agar jangan mengganggu tidurnya.

Naruto terkekeh kecil. Gumaman itu lebih terdengar seperti suara rengekan, dan hal tersebut nampak sangat menggemaskan di matanya. Walau Naruto yakin kalau pemuda itu masih tetap terlelap meskipun merengek.

"Baiklah baik, aku tidak akan mengganggu." Naruto berbisik, tangannya bergerak perlahan di punggung si raven, memberi sebuah elusan menenangkan di sana.

~~

Naruto sejak tadi menghabiskan waktu untuk memandangi keindahan makhluk di dekapan nya. Dia juga sejak tadi menahan tangannya sendiri yang terasa gatal ingin mencubit hidung mancung itu. Si pirang tidak tertidur, sebab menatap Sasuke terus-menerus malah menimbulkan candu, menghilangkan kantuk yang tadi sempat datang sekejap. Lagi pula dia baru saja bangun pagi tadi.

Saat matanya masih asyik menelusuri setiap inci pahatan wajah Sasuke, kelopak pucat yang sejak tadi terpejam karena lelap dalam tidur itu terbuka perlahan. Tapi bukannya menampilkan iris onyx legam, iris mata pemuda di dekapan nya itu justru nampak berwarna semerah darah, dengan pupil merah menyala terang di tengah-tengahnya.

Naruto mengerutkan kening, dia mengingat warna mata ini dengan jelas. Yang pasti bukan sharingan, karena dia tidak mendapati toemoe di dalamnya.

"Sky?" Panggil Naruto ragu, seingatnya ini adalah warna mata si serigala dari dimensi lain.

"Kukira kamu tidak akan mengenaliku, Alpha." Suara serak Sasuke terdengar di telinga Naruto.

Sasuke --ralat Sky, mencium singkat Naruto tepat di bibir. Naruto berkedip pelan, belum terbiasa mendapati ciuman lebih dulu dari Sasuke, walaupun saat ini Sky yang sedang mengambil alih. Dia masih merasa kaget.

"Alpha, temui aku."

"Hmm?" Naruto kembali ke kenyataan, "bagaimana caranya?" Tanya Naruto bingung, apa dia harus melakukan hal yang sama seperti saat itu?

"Kamu masih mengingat tempat itu?" Tanya Sky, tangan nya bergerak mengelus rahang tegas Naruto.

Yang ditanya mengangguk saja, dia memang masih mengingat dengan jelas detail tempat di mana dia mencari Sasuke dalam pikiran si raven.

"Pikirkan saja kalau kamu ingin menemui ku di sana, fokuskan diri. Kutunggu kamu, Alpha."

Pemuda bersurai raven dengan mata merah darah itu menyusupkan kepala di dada bidang Naruto, matanya dengan segera kembali tertutup nyaman. Naruto sendiri memilih untuk mengikuti instruksi Sky lebih cepat. Berfikir bahwa pasti ada hal penting yang akan disampaikan si serigala silver.

Dia ikut memejamkan mata, mengeratkan pelukan, lalu memfokuskan pikirannya. Dan setelah itu, saat kedua matanya terbuka, dia mendapati dirinya berada di tempat pertemuan dia dengan Sasuke dalam pikirannya saat itu.

"Alpha," Sky memanggil, "kemari lah."

Naruto menoleh ke asal suara yang berada di belakangnya, matanya terpaku sejenak. Ada Sasuke yang sedang dalam keadaan tertidur nyenyak diantara gulungan tubuh si serigala berbulu silver.

"Sky, Sasuke di sini juga tertidur??" Tanya Naruto heran, apa pemuda itu tidak mengajak serigala nya mengobrol?

Kepala si serigala terangguk mengiyakan. "Aku tidak bisa mengajaknya bicara saat dia kemari, karena dia selalu saja tidur ketika datang. Tolong bangunkan dia, Alpha."

Kening Naruto berkerut, "kenapa bukan kamu saja yang membangun kan dia?"

"Tidak bisa, hanya kamu yang bisa."

Naruto tidak banyak bertanya, tidak peduli pada rasa penasarannya yang membuncah. Dia berjalan mendekati Sasuke, berjongkok di sampingnya. Tangan nya bergerak mengusak helaian rambut lembut Sasuke.

"Sasu.."

Naruto menepuk-nepuk pipi Sasuke, tapi pemuda itu tidak bergeming, masih asik menutup mata. Naruto beralih mencubit lengan Sasuke, mulai dari hanya cubitan kecil sampai cubitan besar, tapi tetap saja, Sasuke malah hanya menggeliat pelan. Dia juga memencet hidung Sasuke, respon nya hanya pukulan ringan dari jemari lentik Sasuke.

Si pirang berpikir kembali, "bagaimana caranya, ya??" Gumamnya bingung.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya, tapi apa ini akan berhasil?

Memilih untuk mencoba saja, dia akhirnya mendudukkan Sasuke diantara kedua kakinya, menghadapkan kepala pemuda berambut hitam legam yang memiliki helaan nafas teratur itu tepat ke wajahnya. Lalu dia menyatukan bibir mereka. Mungkin kah Sasuke akan bangun karena ciuman?

Sebenarnya Naruto skeptis dengan cara ini. Mungkin tidak akan bisa.

#........#

Vote comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang