Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...#…………….#
"Sasuke-kun, kenapa kamu imut sekali, sih?!!"
"Berhenti!!"
Guncangan dari Sakura yang menggoyang bahunya cukup kuat, membuat Sasuke yang masih setengah sadar sedikit pusing. Untungnya Naruto bersegera menghentikan gerakan si Pinky, sebelum guncangannya semakin brutal.
"Hoi hoi hoi, hentikan! Sasuke ku pusing nanti, kalau kau guncang-guncang begitu!"
Naruto memisahkan keduanya, lantas menarik sosok Sasuke menjauh dari si gadis, membawanya agar duduk di sofa tempat barusan sebelumnya ia duduk.
Sasuke menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri, berusaha menghilangkan pening.
"Aduh, gomen.. Habis nya Sasuke lucu sekali, sih. Aku kan tidak kuat lihat yang imut-imut seperti itu." ucap Sakura ikut duduk kembali.
"kenapa Sasu?" tanya Naruto, tangannya menahan kepala Sasuke yang terus menggeleng.
"Pusing." sahut Sasuke setengah mengeluh.
Tanpa perlu diminta, jari-jari Naruto bergerak memijat pelan kening Sasuke. Sasuke menyandarkan punggungnya pada bantalan sofa.
"Aduh Sasuke, maafkan aku ya, aku terlalu bersemangat.."
"Hnn." Sasuke hanya membalas dengan deheman singkat, matanya kembali terpejam.
"Oh iya, sekalian aku mau memberitahu kalian kalau tiga orang yang sebelumnya dibawa Sasuke, sekarang sedang ditahan di gedung interogasi, Naruto."
Naruto mengangguk mengerti, "nanti biar aku saja yang urus."
"Sudah ya, itu saja yang kubawa. Aku mau pulang."
"Sangkyu, Saki-nee."
"Heum." Sakura mengangguk.
Si Pinky berdiri, bersiap untuk pergi, saat tiba-tiba sebuah ide jail tercipta di otak merah muda nya. Matanya menyipit, dengan senyuman miring yang tiba-tiba muncul.
"Hehe.." seringainya.
"Hm, ada apa?" tanya Naruto heran.
Dan bukannya menjawab, Sakura yang sudah berjalan beberapa langkah, hingga kini berdiri di samping sofa yang diduduki Naruto dan Sasuke, malah mencium pipi Sasuke secepat kilat, untuk kemudian langsung kabur dari sana.
"Itu ciuman selamat pagi dari nee-chan baru mu, Sasuke-kun!!" Seru Sakura yang sudah lari menjauh.
"Haruno Sakura!! Sasuke punyaku!!" Naruto berteriak melengking.
"Berisik, Dobe." ucap Sasuke seraya tangan nya menggosok pipi yang tadi dicium oleh Sakura.
"Hehe, iya maaf." Sahut Naruto sambil cengengesan, "kamu masih pusing, Sasu??" Tanya Naruto dan dijawab oleh Sasuke dengan anggukan pelan.
"Berbaring sini." suruh Naruto menepuk pahanya.
Sasuke menurut. Dia menempatkan kepala di atas paha Naruto yang terbalut celana santai berwarna putih, berbaring di atas sofa yang memang berukuran cukup panjang. Tangan Naruto kembali memijat kening Sasuke, dia juga menyisiri dan memainkan rambut raven Sasuke, membuat Sasuke merasa lumayan nyaman.
Lima menit kemudian, tangan Naruto diraih oleh Sasuke, lalu diletakkan di atas pipinya. Naruto mengelus pipi Sasuke dengan lembut, menyebabkan rasa kantuk mulai kembali datang.
"Sasu, jangan tidur lagi. Kamu harus makan."
"Malas, nanti saja." jawabnya singkat dengan mata yang hampir terpejam.
"Tidak ada makan nanti-nanti, ayo bangun. Pokoknya kamu harus makan dulu, lagipula sudah tidak pusing, kan?"
"Ck, tidak mau!"
"Sasuke .."
"Aish, ku bilang nanti ya berarti nanti! Lagian aku belum lapar, Naruto!" Sahut Sasuke semakin sebal. Dia itu belum mau makan. Kenapa harus dipaksa, sih?!
Naruto menghela nafas panjang, "kamu mau memilih kamu yang makan, atau kamu yang aku makan??"
Sasuke kembali berdecak, kekesalannya meningkat, "tidak takut!" Seru nya dengan wajah yang justru terkesan menantang untuk si pirang.
"Ooh, kau menantang ku ya, Uzumaki Sasuke?" tanya Naruto, alisnya terangkat sebelah, senyum miring tercetak di wajahnya.
Sasuke memutar bola mata malas, dia malah semakin menyusupkan wajah di perut Naruto, tapi gerakannya terhenti. Kepalanya ditahan oleh tangan Naruto yang sejak tadi mengelus wajah, hingga dia justru terdongak ke atas. Dan iris berbeda warna keduanya bertemu dalam satu arah pandang, lalu tubuhnya yang berbaring tiba-tiba diangkat, untuk kemudian didudukkan diantara kedua kaki Naruto.
"Naruto!!" Sasuke memekik.
"Kamu sendiri yang memilih, Sasu sayang.." ucap Naruto menyahuti pekikan Sasuke.
Si pirang mencium Sasuke ganas dengan ritme terburu-buru, sementara satu tangannya menahan tengkuk si raven. Dan satu tangan lain bergerilya pada belahan bulat pantat Sasuke.
"Eumh.."
Ciuman yang sedang panas itu tiba-tiba dihentikan secara sepihak oleh Naruto, menyebabkan Sasuke mengerang kesal.
"Naru!"
Naruto terkekeh, "kamu harus sarapan dulu, sayang.."
"Kau tahu tidak sih, kalau tadi itu sudah tanggung?!" Sasuke mencak-mencak, memukul dada Naruto brutal.
Naruto hanya tertawa, kedua tangannya ia letakkan di belakang kepala, "makan dulu, nanti kalau masih mau baru dilanjut." Ucap Naruto mutlak.
"Naruto~" Sasuke setengah merengek.
"Uchiha Sasuke." ucap Naruto dengan suara rendah nya, tanda kalau dia tidak mau dibantah.
Sasuke mendengus, beranjak lalu pergi dari sana, untuk mencari piring dan mangkuk. Lagi pula tidak mungkin kan dia makan langsung dari rantang. Langkahnya sengaja ia hentak-hentakan, pertanda kesal setengah mati. Rambutnya yang mencuat ke atas bergerak heboh mengikuti langkah kakinya.
Tawa kecil kembali keluar dari belahan bibir Naruto, lucu sekali melihat Sasuke yang sudah merajuk itu. Dengan cekatan, ia membuka rantang yang tadi dibawa Sakura.
#........#
Vote and comment please 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
FanfictionSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...