84. Tymominus Pheromones

1.4K 157 19
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

Note: siap-siap marahin si pirang!!

#…………….# 

Naruto menyandarkan dagu di pundak Sasuke, mengecupi leher jenjang Sasuke yang warnanya nampak kontras dengan kulit tan nya sendiri. Sasuke hanya diam menikmati, tidak menolak ataupun menghindar. Naruto lalu menghirup aroma yang menguar di tengkuk Sasuke, mengeratkan pelukan.

"Sasu, malam ini aku mau keluar dulu. Kamu ingin ikut, tidak?"

"Mau kemana?" Sasuke menyahuti dengan pertanyaan, sementara tangannya beralih, asyik memainkan kuping Naruto, menariknya berulang kali.

"Mengunjungi seseorang, sayang.."

"Siapa? Hinata?" suara Sasuke terdengar datar.

"Oh, kalau datang ke Hinata itu besok. Untuk sekarang aku mau bertemu orang yang spesial." Naruto berkata dengan wajah tanpa dosa, tak tau kalau ucapan singkat nya itu akan menjadi masalah antara mereka berdua.

Mendengar ucapan Naruto, Sasuke mendatangkan wajah, "pergi saja sana sendiri!!" sentak nya.

Sasuke langsung bergerak beringas, hendak turun dari pangkuan Naruto. Tapi Naruto menahannya sambil sedikit terkekeh, ada anak kucing lepas kendali disini.

Dia belum sadar apa yang terjadi, guys.

"Lepaskan aku idiot!" Sasuke kembali menyentak.

"Tidak mau."

Tawa Naruto masih mengudara, walau dia mulai bingung, kenapa Sasuke?

Namun lama-kelamaan Naruto menghentikan tawanya saat sadar kalau Sasuke bukan sekadar merajuk kecil seperti yang dia kira, tapi betulan marah.

Sasuke menggeliat kan badannya, kembali memberontak ingin turun. Dia sebal mendengar Naruto mengatakan akan mendatangi Hinata, apalagi si pirang bilang malam ini akan menemui orang yang spesial. Dia memang tidak ada apa-apa nya di mata jinchuuriki kyuubi itu.

"Hey hey, kenapa sih denganmu, sayang?" tanya Naruto penasaran, dia menahan kaki Sasuke dengan kedua kakinya sendiri, juga menahan tangan dan badan Sasuke yang sibuk menggeliat dengan cara mengeratkan pelukan.

"Idiot! Bodoh! Baka! Bajingan! Pirang sialan!" Sasuke memaki, meluapkan kekesalan.

Naruto mendengarnya tidak langsung marah, toh sudah biasa, tapi justru dia semakin bingung. Sebenarnya ada apa? Kenapa kesayangannya ini tiba-tiba emosi??

"Sasu?? Ada apa sih sebenarnya? Apa salahku?" Naruto kembali bertanya.

Masalahnya, Sasuke terlihat sangat emosional, sementara dia tidak tahu apa yang salah. Sasuke juga tidak menjawab pertanyaannya, hanya terus memberontak dan berkali-kali kembali memaki, bahkan menggigit tangan Naruto yang menahan pundaknya.

Lama-lama Naruto ikut kesal.

Padahal baru tadi Sasuke bersikap manis, tapi kenapa sekarang?!

Hey, kalau Naruto salah tolong beritahu, soalnya si pirang sadar diri kalau dia itu memang kurang peka.

"Uchiha Sasuke!!" sentak Naruto.

Dia ikut emosi karena tidak mendapat penjelasan apapun atas sikap si Omega yang tiba-tiba berubah, dibarengi aroma menyengat yang langsung menguar. Aroma feromon yang baunya begitu tajam, menyakiti indra penciuman si Omega.

Tubuh Sasuke tiba-tiba terdiam kaku, aroma menyengat berisi kemarahan itu masuk dengan mudah ke paru-parunya, menghambat pernafasan si Uchiha terakhir. Dengan segera tubuhnya yang tadi kaku terjatuh, semua bagian badannya terasa lemah tak bertenaga, dia juga berusaha menghirup udara dengan rakus.

"Sasuke, astaga!" Naruto panik melihat keadaan Sasuke yang begitu tiba-tiba.

"Tarik aura kemarahan mu, Alpha bodoh. kau mengeluarkan feromon Tymominus terlalu berlebihan." North menghardik dalam inner, dia pasti bisa merasakan apa yang dirasa serigala Omega nya, yang jelas mengalami hal sama seperti Sasuke

Astaga! Naruto baru sadar apa yang dia lakukan!

"Shhh, bernapas perlahan, sayang." Naruto menenangkan, menggenggam tangan Sasuke agar pemuda itu tenang, dia juga mulai mengeluarkan aroma lain yang terasa menenangkan, berusaha menghilangkan aroma feromon sebelum nya yang pekat kemarahan.

Setelah berhasil mengendalikan diri, Sasuke memejamkan mata, tidak peduli pada pertanyaan yang dilontarkan si Alpha. Dia juga terlalu lemas untuk kembali memberontak, jadi dia hanya menghalangi kelopak matanya dengan lengan. Sementara air mata keluar dari sudut mata.

Dia hanya cemburu, dia hanya marah, saat alpha nya, pasangan nya, Naruto nya, justru mengatakan hal tadi.

Apa dia memang tidak se-spesial itu di mata Naruto? Apa si pirang itu akan meninggalkannya?

Sasuke menggigit bibir kuat, hingga sudut bibirnya sedikit sobek dan mengeluarkan cairan kemerahan berbau besi.

"Sasu, hei sayang, maafkan aku ya. Ada apa sebenarnya?"

Naruto mengusap pipi Sasuke lembut, lalu menyentuh sudut bibir Sasuke yang terasa basah. Saat dia menatap jarinya, dia kaget kala mendapati tetesan darah di sana.

"Sasu.." seru Naruto khawatir.

Dengan mudah dia balik tubuh Sasuke yang masih tak bertenaga. Naruto terdiam pelan begitu sadar ada air mata dan darah di wajah Sasuke, sementara sang Omega masih menggigit bibirnya kuat. Dia bersihkan darah pada bibir Sasuke, dan juga mengangkat lengan si Omega.

"Sht, maaf sayang, maafkan aku."

Naruto merasa sangat bersalah. Kenapa dia malah membuat kekasihnya menangis?! Apa yang sudah dia lakukan?!

"Jangan gigit bibirmu Sasu, jangan menyakiti dirimu, ya.." ucap Naruto, mengusap mata dan bibir Sasuke.

Karena Sasuke tidak mendengarkan nya, masih menggigit bibir nya sendiri, Naruto berusaha membuka mulut Sasuke. Saat berhasil, Naruto menahan gigitan Sasuke dengan jarinya, tidak peduli walau kini jarinya terasa berdenyut sakit. Satu tangan yang lain mengusap punggung Sasuke.

#.........#

Emang dasar kagak peka si kuning 😭

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang