36. Look a Butterfly

1.7K 138 5
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….#

Sasuke hanya diam, tidak menanggapi pelukan ataupun ucapan perempuan satu itu. Tak lama dia memilih mendorong Sakura menjauh, merasa agak risih, bersamaan dengan suara deheman yang keluar dari mulut manusia pirang rambut jabrik.

Si Pinky melepas pelukannya, menatap malas Naruto yang sudah berada di samping mereka berdua, "posesif sekali, baru juga ku peluk sebentar.." Sakura mencibir.

"Apa sih?! Posesif apa coba?!" Naruto menyangkal.

"Hilih."

"Tidak perlu sok tau, deh!" Si pirang kembali membantah.

"Dasar Baka!"

Ucapan Sakura membuat Naruto memutar bola matanya sambil mengedikkan bahu acuh. Dia lalu merangkul Sasuke, membawa pemuda itu keluar dari ruangan tempat mereka bertiga berdiri.

"Ayo Sasu, tinggalkan saja si nenek lampir satu ini."

"Hey?!" Sakura memekik tak terima.

Sakura tersenyum melihat keduanya hilang di balik pintu.

'Lihat, dengan Sasuke yang bisa bersikap normal di sisi Naruto, itu sudah menunjukkan kalau aku tidak akan punya kesempatan. Aku hanya bisa berharap yang terbaik untuk mereka berdua. Adik yang ku sayangi, yah, walau agak idiot, dan laki-laki yang sempat ku cintai.'

~~

Naruto dan Sasuke berjalan berdampingan.

Cuaca sore ini lumayan cerah, awan putih di langit nampak saling berkejaran ditiup angin. Beberapa burung merpati sedang berlomba. Naruto juga bisa melihat dua ekor burung nuri asik saling mengobrol di salah satu pohon besar.

Sementara Naruto berjalan dengan mata memperhatikan berbagai jenis burung di sekitar, Sasuke malah terfokus pada dua sosok hewan terbang lain yang memiliki tubuh kecil namun bersayap lebih besar.

Kupu-kupu.

Bukan kunang-kunang, lebah, atau serangga lain.

Itu benar-benar dua ekor kupu-kupu bersayap kuning dengan noda hitam dan biru di tengahnya. Dua kupu-kupu yang sedang terbang berkejaran di sebuah jalan setapak. Keduanya seakan mengajak Sasuke agar mengikuti mereka ke suatu tempat.

Tanpa sadar, ia mengikuti arah terbang dua makhluk itu, pergi dari jalan utama ke jalan setapak kecil yang dikelilingi semak.

Beruntung Naruto tetap mengikuti, walaupun dia heran dengan jalan yang dipilih Sasuke. Bagaimana jadinya kalau dia malah terpisah jalan? Yah, paling-paling si pirang akan kebingungan dan kalang-kabut, karena tidak menemukan Sasuke di hadapannya.

"Sasu, hey! Mau ke mana?" Naruto bertanya, tapi Sasuke tidak mendengarnya.

"Sasu, hey?!"

Naruto meraih bahu sempit Sasuke, menghentikan langkah lelaki yang lahir lebih dulu darinya, membuat Sasuke tersentak. Onyx legamnya menatap sekitar, raut heran tergambar di wajah.

'Bagaimana aku bisa mengikuti makhluk mungil itu sejauh ini??' batin pemilik manik legam tersebut.

"Sas.." Naruto kembali memanggil, menghentikan tatapan bingung pemuda dengan iris legam tersebut.

"Naru?"

"Kenapa? Apa ada tempat lain yang mau kamu datangi sebelum ke komplek Uchiha?"

Sasuke menggelengkan kepala, dia hanya mengikuti dua ekor kupu-kupu yang tadi menarik perhatiannya. Tapi diam-diam pemuda hitam mengingat, kalau jalan setapak ini jika diteruskan, akan membawanya ke satu sisi hutan tempat dia terkadang berlatih saat kecil dulu.

Tempat dia berlatih jutsu api miliknya dan diintip oleh Naruto kecil.

Sasuke berjalan kembali ke jalan utama, meneruskan langkah ke distrik. Naruto hanya bisa mengikuti dengan pasrah, tidak tahu apa yang ada dipikiran lelaki berambut raven kesayangannya, yang sayang nya tak ia tau apakah pemuda itu balik menyayanginya atau tidak.

Di pertengahan jalan, Naruto menghentikan langkah mereka berdua, membawa Sasuke ke penjual pinggir jalan yang menarik minatnya. Meskipun sempat protes, Sasuke tetap mengikuti.

Dan yang dilakukan Naruto adalah membeli sepasang sarung tangan berwarna hitam, hanya akan menutupi lengan, tidak sampai menutup jari-jari dan pergelangan tangan. Pemuda yang telah menjelajah selama dua tahun lebih bersama Jiraiya itu juga menyempatkan membeli beberapa makanan dan menyimpannya di fūin penyimpanan di pangkal lengan nya. Siapa tau nanti cemilan dibutuhkan.

"Sudah, ayo kita lanjutkan, Sasu." Ucap Naruto.

Dia kembali menarik lengan Sasuke dan melangkah lagi ke arah dimana distrik Uchiha berada.

"Hoy, Naruto! Mau ke mana kau?"

Satu suara yang menyebut namanya, menyebabkan pemuda bermata biru sapphire itu mengalihkan pandangan ke tempat suara tersebut berada, hanya untuk mendapati seseorang bertubuh besar asyik memakan sebungkus keripik di tangan. Di sampingnya, ada pemuda pemilik marga Nara yang rambutnya diikat ke atas, berbentuk mirip dengan pangkal buah nanas.

"Yoo Chouji, Shikamaru!" Si pirang menyapa keduanya.

"Sasuke?" Pemuda berambut nanas yang sering kali mengucapkan kata keramat nya 'mendokusei' itu memanggil agak ragu, tapi orang yang dia sebut memang ada di depan mata.

"Hnn."

"Hey pirang, sejak kapan Sasuke kembali?" Tanya pewaris muda klan Akimichi yang selalu sibuk dengan makanan.

"Empat hari lalu." Naruto menjawab singkat.

"Pantas saja Kiba bilang kalau Sasuke sudah ada di desa."

"Hmm, mendokusei naa.."

Nah kan, keluar tuh kalimat andelan si Nara 🙂

Mereka berempat melanjutkan langkah bersama. Ketiga orang itu juga terlibat beberapa percakapan. Nara dan Akimichi generasi muda menarik Sasuke agar mengikuti obrolan, tapi Sasuke hanya mengucapkan kalimat 'hnn' andalannya, dengan wajah datar.

Di persimpangan jalan, mereka berpisah.

#…………$

Vote and comment please 💗

Hmm, Lin lagi punya draft, jadi publish aja deh😇

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang