Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...#…………….#
Kedua orang yang telah menjadi fated pair itu sudah menemukan ketiga anggota team yang sebelumnya diketuai oleh si Raven.
Karin melongo hingga kacamatanya hampir melorot kala mendapati Sasuke yang digendong depan oleh si pemuda berambut pirang, belum lagi pemimpin team Taka tersebut bahkan menyandarkan dagu dengan nyaman di pundak Naruto.
"Sasuke-kun, itu betulan kamu??!" tanya Karin tak percaya. Suigetsu dan Jūgo juga memiliki raut wajah yang sama seperti satu-satunya gadis yang ada di sana.
Yah, mereka tidak percaya kalau orang yang datang adalah Sasuke, sejak kapan pemuda penuh dendam yang sangat sulit memperlihatkan emosi mau diperlakukan layaknya anak kecil begitu?!
Sasuke hanya berdehem singkat, menyembunyikan rasa malu nya dengan memberi raut wajah datar. Lalu sebuah tepukan ringan Naruto terima pada bahunya, dengan segera dia menurunkan Sasuke. Setelah kakinya menapak di tanah, Sasuke berbalik, sehingga dia berhadapan dengan ketiga orang rekrutan-nya itu.
"Sasuke, kau ke mana saja?? Kau tahu tidak kalau kami itu khawatir?" Tanya Jūgo setelah menetralkan keterkejutan nya.
Mereka bertiga memang mencari Sasuke karena pemuda itu tak kunjung datang setelah pergi hari itu. Mereka khawatir Sasuke kalah dan tidak ada yang menolong.
"Betul tuh, kami mencari mu kemana-mana. Tapi kau tidak juga ketemu. Sebenarnya kau ke mana, sih? Apa sudah membunuh Itachi? Bukannya saat kau pergi karena kau menemukannya?" Suigetsu ikut menyahuti ucapan rekan nya, dia jelas masih mengingat Sasuke yang tiba-tiba pergi saat mereka berempat sedang berjalan beriringan, berkata bahwa dia akhirnya mengetahui dimana Itachi berada.
Tatapan datar Sasuke berubah sendu sebentar, rasa bersalahnya kembali datang saat indra pendengarnya menangkap nama sang kakak. Dengan cepat tangannya tergenggam oleh tangan hangat Naruto yang menyalurkan ketenangan. Dia menoleh, hanya untuk mendapati Naruto yang memberi senyum manis yang menenangkan nya.
Helaan nafas panjang terdengar, perlahan pemuda bersurai raven itu menetralkan ekspresi, lalu berbalik kepada timnya, "kembali ke Konoha." dia berucap dengan singkat, raut wajahnya juga kembali datar.
"Kenapa kamu kembali ke Konoha, Sasuke-kun? Kamu tidak pernah bilang kalau akan langsung pulang ke desa?" tanya si gadis rambut merah kebingungan.
Sasuke mengeratkan genggaman tangannya pada jemari sang alpha. Tidak tau harus mengatakan apa.
"Ada beberapa hal yang menjadi alasan Sasuke harus kembali ke desa." Naruto angkat bicara, tau kalau Sasuke kebingungan bagaimana cara menjelaskan nya.Ketiga orang itu menatap Sasuke dan Naruto bergantian, lalu tatapan mereka tertuju pada tangan dua orang tersebut yang masih saling bertautan. Raut heran tergambar pada ekspresi wajah tiga orang tersebut.
"Kalian--" suara Jūgo terdengar heran.
Bagaimana bisa dua orang rival yang setiap kali bertemu selalu adu kekuatan bahkan hampir saling membunuh kini malah saling menggenggam tangan?
"Ah, kami pasangan. Jadi jangan heran." Naruto berujar sambil mengangkat genggamannya sebentar.
"APA?!!" Seru Suigetsu dan Jūgo bersamaan.
"Bagaimana mungkin?!" Sahut Karin tak percaya.
"Yah, itu kenyataan nya. Kalian percaya atau tidak, tidak akan mengubah hal yang sudah seharusnya terjadi." Naruto berkata tak acuh.
Tiga orang tersebut ingin tak percaya, tapi genggaman tangan yang bahkan tidak repot-repot dilepas oleh Sasuke menjadi bukti bahwa hal itu adalah kebenaran.
Pertemuan itu diakhiri dengan kelima-nya yang berlari pergi ke arah Konoha. Sebenarnya Sasuke sudah membebaskan team Taka, membiarkan mereka pergi kemana pun, tidak harus mengikuti nya. Lagi pula dia tidak mau meninggalkan si pirang di sampingnya. Tapi ternyata baik Karin, Suigetsu, maupun Jūgo, mereka bertiga malah tetap ingin mengikutinya.
Setelah empat orang tersebut berdebat sebentar, mereka akhirnya pergi bersama. Melewati pepohonan rindang di sekitar, mencari jalan tercepat yang bisa mereka tuju menuju ke Konoha.
~~
Di pertengahan jalan, Naruto tiba-tiba menghentikan laju larinya, menyebabkan langkah empat orang lain ikut terhenti.
"Ada apa?" tanya Sasuke heran. Ini bahkan baru sepertiga perjalanan, jarak ke desa masih cukup jauh. Untuk apa pemuda pirang itu menghentikan langkah?Naruto hanya menjawab dengan senyuman tipis, kemudian berbalik, menatap tiga orang anggota team Taka.
"Kalian," ucap Naruto yang di balas tatapan kebingungan ketiganya, "tolong jaga Sasuke."
Kemudian tanpa sempat ada yang menjawab nya, si pirang membubuhkan ciuman singkat di wajah sang omega, untuk kemudian menghilang dalam kepulan asap.
"Hee?! Jadi sejak tadi dia itu Bunshin?!" Si pemuda yang memiliki kemampuan spesial hingga tubuhnya bisa mencair menatap terkejut ke arah tempat hilangnya Naruto. Sementara dua orang lain memasang wajah kaget juga.
"Kenapa pirang itu tiba-tiba hilang? Apa ada sesuatu yang terjadi? Kau tau Sasuke-kun? Sebenarnya ada apa, sih?" Tanya Karin secara beruntun.
Sasuke ikut terdiam, firasatnya mendadak tidak enak. Seolah akan ada hal buruk yang terjadi. Segera lelaki dengan manik legam sehitam arang itu kembali berlari, kali ini menggunakan kecepatan penuh yang dia bisa.
"Sasuke-kun, tunggu!"
#........#
Vote and comment please 💗
Hehe, ada yang masih bangun gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
FanfictionSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...