Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...
#…………….#
"Aw!!"
Naruto mengaduh pelan, wajahnya nampak meringis nyeri, Sky menggigit ibu jari Naruto dengan cukup keras menggunakan gigi taringnya yang tajam. Tapi itu tidak berdarah, hanya meninggalkan bekas yang cukup dalam. Lalu dari bekas gigitan si serigala, muncul sebuah sinar berwarna kehijauan, menjalar dari ibu jari hingga ke kepala Naruto.
"Naru, kenapa?" Tanya Sasuke, raut wajahnya nampak khawatir.
Naruto memberi senyuman tipis pada pemuda dalam dekapannya, "aku tidak apa-apa, Sasu. Hanya sedikit nyeri."
"Apa itu, Sky?!" Sasuke beralih tanya pada sang serigala Omega.
"Hanya suatu tanda yang akan membuat kita bertiga bisa berkomunikasi, tanpa kalian harus masuk ke dalam mind link"
"Kemari kan tanganmu juga, Omega."
Akhirnya gigitan itu pun diterima si Omega milik Naruto, dan juga sama-sama mengeluarkan cahaya hijau lembut. Naruto dengan sigap meraih jemari Sasuke, lalu meniupnya perlahan. Sasuke yang tadinya memekik saat rasa nyeri menjalar, seketika terdiam. Warna merah muda nampak muncul di sudut pipinya.
"Masih nyeri, Sasu?"
"Ti--tidak.." Sasuke tergagap menjawabnya.
Kikikan kecil terdengar, pemilik suara tersebut siapa lagi kalau bukan si serigala bernama Sky. Serigala itu jelas bisa melihat rona kemerahan di wajah si inang.
"Syukurlah warnanya hijau, itu artinya kalian berdua benar-benar menerima satu sama lain."
"Memang ada warna lain?"
Yang bertanya adalah si pirang, tapi Sasuke juga ikut menatap Sky dengan tatapan penasaran.
"Tentu saja ada. Jika warna yang terpancar itu hijau, tandanya sepenuhnya menerima. Jika merah, berarti penolakan. Dan jika kuning, artinya terdapat keraguan besar."
Kedua orang yang masih asik berdekatan itu mengangguk mengerti.
~~
Kini keduanya sudah tidak lagi bersama Sky. Sudah kembali dari inner Sasuke.
"Sasuke?" Panggil Naruto, dibalas deheman singkat Sasuke.
"Kamu lapar tidak?"
"Aku mengantuk, Naru." Jawab Sasuke sambil merapatkan diri pada Naruto.
"Masih mengantuk?"
"Hmm,"
"Ugh.."
"Kenapa??!" Naruto bertanya lagi kala mendengar lenguhan bernada menahan sakit dari Sasuke.
"Luka itu, terasa sakit.." jawab Sasuke, dia meringis, tangan nya mengusap pelan bekas luka di bagian lengan, karena itu yang cukup dekat untuk dia sentuh.
"Maksudmu, luka bekas segel Orochimaru itu?"
Sasuke hanya mengangguk mengiyakan.
"Sebentar," Naruto membawa Sasuke agar duduk bersamanya. Dia mengingat regenerasi aktif omega yang ada pada pemuda itu.
"Gomen, Sasu." Dia berucap sambil membuka resleting baju Sasuke.
"A--apa yang akan kamu lakukan?!"
"Hey, tenang hmm. Aku tidak akan berbuat buruk."
Pakaian atas Sasuke sudah terbuka, Naruto mengusap dengan lembut dan perlahan bahu Sasuke yang masih tersisa noda kecoklatan membulat di sana. Sasuke kembali meringis. Si pirang melihat kulit Sasuke yang berbeda warna tersebut mulai sewarna lagi dengan sekitarnya.
Lalu Naruto beralih ke punggung Sasuke, tangannya kembali mengusap luka itu secara pelan tapi pasti. Dan kemudian luka tersebut mulai berubah menjadi seperti sebelumnya, mirip kulit ular yang mengelupas, sama seperti waktu itu.
"Akh!" Sasuke memekik lagi, dia menggigit bibir.
"Shhhh..."
"Jangan digigit bibirmu, Sasu... Nanti bibirmu terluka. Kemari, gigit saja bahuku."
"Ta--tapi."
"Tidak apa-apa.."
Naruto menyandarkan kepada Sasuke di pundaknya, lalu kembali melanjutkan usapan tadi, merangsang regenerasi Omega milik Sasuke yang kata si rubah akan lebih aktif saat dia akses.
Sasuke benar-benar menggigit bahu Naruto cukup kencang, menandakan dia merasa kesakitan dengan bekas luka tersebut.
Setelah selesai, punggung putih Sasuke sudah kembali mulus bersih dari bekas luka, Naruto mengelus bekas luka lain yang ada di perut dan tangan, lalu yang ada di paha Sasuke. Naruto terus menahan sakit di bahu, sebab gigitan Sasuke bukan main-main rasanya, bahkan sampai bahu Naruto terasa begitu kebas.
Begitu luka-luka itu telah hilang, Sasuke menjauhkan diri, menghela nafas lega, menimbulkan kata tanya dari Naruto yang dibalas jawaban melegakan.
"Sudah tidak sakit, Naru."
Empat kata itu cukup membuat Naruto ikut merasakan kelegaan. Bersyukur.
"Betulan tidur sakit lagi?" Tanya Naruto memastikan.
"Iya." Sasuke menjawab singkat.
Saat keheningan beberapa saat melanda kedua nya, suara gemuruh kecil terdengar di telinga. Naruto menoleh ke asal suara, yang ternyata timbul dari perut Sasuke. Dia menahan tawa sejenak, lalu tanpa bisa ditahan, terkekeh kecil.
"Kau lapar??"
"Jangan tertawa, idiot!!" Sasuke melotot pada pemuda berambut jabrik itu, wajahnya memerah menahan malu, tidak menjawab pertanyaan dari rivalnya.
"Gomen gomen, habis ku kira ada tsunami. Ternyata hanya cacing-cacing di perut mu yang meronta minta diisi."
Sasuke semakin melotot mendengar ledekan si pirang, tangan nya dengan sigap menggeplak kepala Naruto karena sebal.
"Ittai!!" Ringis Naruto mengusap kepala nya yang menjadi korban, bibirnya mencebik ke bawah, "ini namanya kekerasan dalam rumah tangga.."
"Jangan menyebalkan bisa?!"
"Hehe.." si pirang malah memberi cengiran khas nya. Dia bangkit dari ranjang, berdiri dengan tatapan mengarah ke bola mata hitam Sasuke.
"Mau makan apa? Tomat, onigiri, dango, kari, ramen, bubur, mau apa? Biar ku beli kan. Atau mau yang asli buatan tangan?"
"Daging mu saja yang ku makan."
"Daging ku pahit, tidak enak. Memang mau disemur dulu?"
"Panggang saja sampai gosong!"
"Mati dong aku?"
"SINI KAU KU CHIDORI UZUMAKI AHO!!!" Sasuke memekik kesal.
"JANGAN LAH!!" Naruto ikut berseru tertahan, segera lari menjauh sebelum kena amuk Chidori.
#........#
Vote and comment please 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
FanfictionSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...