99. War

1.1K 128 11
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….#

Keesokan harinya.

Di waktu di mana Naruto akan berangkat ke Pulau Kura-kura.

Dia sekarang sudah ada di depan gerbang, bersama tiga orang jounin yang akan mengantarnya pergi.

Ngomong-ngomong, Sasuke tidak ikut bersama nya ke pulau yang cukup jauh jaraknya dari Konoha itu. Tapi untuk pencegahan hal yang tidak diinginkan, Naruto memasang segel Hiraishin khas ayahnya, yang telah dia kuasai beberapa waktu lalu. Jadi Naruto bisa mendatangi Sasuke kapan saja kalau dia khawatir.

Dan sebenarnya, segel itu dia pasang saat Sasuke tidur, karena dia tahu Sasuke pasti akan menolak habis-habisan. Karena itulah pagi tadi saat bangun, Naruto langsung disambut sebuah bogeman mentah di pelipis, diiringi ocehan Sasuke yang marah karena memasang segel padanya tanpa diketahui.

"Sasu--"

"Ck, aku tau!" Sasuke memotong ucapan Naruto, "kau sudah berkali-kali mengatakan hal yang sama sejak semalam, tidak perlu mengingatkan lagi."

Naruto tertawa pelan, menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Ya, namanya juga aku khawatir padamu."

"Aku bukan anak kecil, kau tidak perlu se-khawatir itu padaku!"

Naruto hanya mengangguk pelan, tangannya bergerak mengusak rambut mencuat Sasuke.

Naruto juga pamit pada orang-orang yang ikut mengantarnya di gerbang, hingga saat di depan Sakura, "Saki-nee, aku titip Teme pantat ayam ku padamu, ya."

Sakura memberinya acungan jempol.

Perempatan imajiner muncul di kening Sasuke, "siapa yang kau panggil pantat ayam, durian busuk?!" Seru Sasuke sambil menendang tulang kering pemuda pirang itu.

"Ittai.." ringis Naruto.

Begitu Naruto hilang dari pandangan, Sasuke berbalik, hendak segera kembali ke rumah. Dia hanya menjawab 'hnn' pada ucapan-ucapan yang dilontarkan beberapa orang di sana, bahkan sebenarnya dia tidak mendengarkan apa yang mereka katakan.

Di Pulau Kura-kura, Naruto belajar mengendalikan chakra kyuubi sepenuhnya, hingga kekuatan si rubah berekor sembilan benar-benar bisa dia kuasai secara penuh. Dia membuka gerbang yang menjadi penghalang Kurama, sehingga rubah oranye berukuran besar itu kini bebas berkeliaran dalam mindscape nya, tidak lagi terhalang oleh jeruji.

Hal tersebut membuat Naruto bertemu dengan seorang wanita cantik berambut merah panjang yang tergerai, dan ternyata wanita itu adalah ibunya.

Naruto akhirnya bercerita beberapa hal pada sang ibu, juga menceritakan apa yang terjadi padanya dan Sasuke saat ini. Pertemuan keduanya diakhiri ungkapan Kushina yang ingin sekali bertemu dengan pasangan anaknya itu, apalagi setelah dia ingat-ingat, Sasuke ternyata adalah putra dari sahabat baiknya, Uchiha Mikoto. Bahkan ayah ke-dua nya juga sama-sama berhubungan baik.

Ah, Kushina jadi ingat kalau dulu saat dia masih mengandung Naruto, dia pernah bertemu dengan Sasuke bayi yang digendong sang ibu, yang dia kira anak perempuan.

Cantik dari kecil, sih..

~~

Perang telah berjalan beberapa waktu, bahkan Naruto juga sudah datang ke medan perang, kabur bersama Killer B dari pulau, setelah tau kalau ternyata keberadaan mereka disana itu untuk menyembunyikan keduanya dari perang yang sedang berlangsung.

Sasuke keluar dari tempat berlangsungnya pertempuran itu, ditemani oleh Jūgo, berniat melakukan sesuatu yang telah dia pikirkan matang-matang.

Sasuke sempat terkejut saat di pertengahan jalan, karena dia bertemu Itachi yang ada dalam kondisi di Edo Tensei dan telah lepas dari kendali Kabuto karena sudah bertemu Naruto.

Sasuke terdiam saat mata gelap nya bertatapan dengan netra hitam sang kakak. Rasanya dia ingin berucap banyak hal, tentang perasaan rindu nya, tentang rasa bersalah nya, tentang penyesalan nya. Tapi untuk saat ini, ada yang lebih penting daripada acara temu kangen dengan Itachi.

Mereka bergegas pergi ke tempat Kabuto untuk menghentikan nya yang sedang mengendalikan para Edo Tensei. Apalagi di tempat pertempuran sana, Naruto dan yang lain sedang sibuk melawan orang-orang mati itu.

'Naruto awas saja kalau kau mati.' Gumam Sasuke dalam hati.

Kabuto berhasil ditumbangkan, sehingga para Edo Tensei di medan perang mulai melebur. Begitu juga dengan Itachi yang ada di hadapan Sasuke.

Pemuda bertanda lahir garis mirip keriput di wajah itu mengatakan beberapa hal, menjadi sebab air mata Sasuke turun mengalir di wajahnya.

"Kau tau Sasuke, apapun yang terjadi, kau akan tetap selalu menjadi adik kecil yang sangat ku sayangi, kau tetaplah adik kesayanganku." ucap Itachi dengan menjentikkan dua jari khasnya di antara pelipis Sasuke, untuk kemudian segera melebur dan hilang.

Sementara itu, Naruto tersenyum saat para Edo Tensei musuh mulai melebur, 'kau memang hebat, Sasuke' batinnya sambil terus melanjutkan pertempuran.

Beberapa waktu berlalu, Naruto terkejut saat melihat sebuah kilat kuning yang tiba-tiba datang dan memindahkan sebuah bijuu dama yang akan mencapai para Shinobi.

"Tou-chan!!"

"Hai Naruto, apa Tou-chan datang terlambat?" 

"Tou-chan datang tepat waktu!" Naruto tersenyum lebar.

Aliansi Shinobi ikut bersorak saat empat Hokage yang kekuatannya tidak main-main, ternyata dibangkitkan untuk membantu mereka.

"Tou-chan, di mana Sasuke?"

"Aku di sini." Sasuke yang tiba-tiba sudah ada di samping Naruto, berkata spontan.

"Astaga Sasu!" seru Naruto kaget, "kamu baik-baik saja, kan? Ada luka parah tidak?" Naruto memegang pundak Sasuke, membolak-balik badan si Omega, "kenapa wajahmu sembab?"

#.. ......#

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang