Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..
Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...#................#
Selang berapa saat kemudian, Sasuke hampir menghantam tanah karena dia memang kehabisan chakra, tapi Naruto segera menangkap nya.
"Ssh, apa yang kau la--kukan?!"
Sasuke mendesis pelan saat leher nya terasa ditusuk oleh sebuah jarum. Dan pelakunya adalah orang yang kini memeluknya.
"Sttt, istirahat lah sayang." bisik Naruto di telinga nya.
Tak lama kemudian mata Sasuke tertutup, tubuh nya juga melemas di pelukan sang Alpha.
"Apa yang tadi kau tusuk kan pada Sasuke, Naruto?" tanya Sakura.
"Hanya obat tidur, dia kelelahan chakra. Tapi aku tau pasti, dengan sifat keras kepala nya, dia tidak akan mau beristirahat di medan perang.."
Sakura mengangguk mengerti.
Para Shinobi akhirnya bersorak, mereka menang!!
Minato berjalan perlahan mendekati Naruto, menepuk pundak putranya yang memiliki warna rambut nyaris serupa itu dengan pandangan bangga.
"Tou-chan ..."
Mereka bicara beberapa hal, hingga waktu nya untuk Edo Tensei para Hokage mulai melebur.
"Tou-chan, katakan pada Kaa-chan kalau aku sangat menyayangi nya. Katakan juga, kalau Sasuke pasti senang jika suatu hari nanti bisa melihat nya."
Minato tersenyum, tangannya terulur mengusap rambut pirang Naruto lalu rambut legam Sasuke, "jaga dia dengan baik, nak."
Naruto mengangguk mantap.
"Arigatou, Tou-chan.." bisik Naruto diiringi ayah nya yang telah menghilang sepenuhnya.
Seruan bahagia para Shinobi yang tadi sempat terhenti, kembali bergema.
Saat Naruto menatap mereka, terlihat semua orang memberinya senyuman bangga, bahkan banyak yang meneriakkan namanya dan Sasuke sebagai pahlawan dunia.
Naruto tersenyum lebar, "saatnya kita pulang, minnaa-san."
~~
Keduanya sudah ada di atas kasur empuk di rumah.
Naruto merasa tulang-tulangnya seakan remuk. Sungguh, lelah sekali rasanya. Tapi menatap wajah polos Sasuke yang tertidur lelap itu dengan cepat kembali mengisi semangatnya.
Tangan Naruto bergerak pelan untuk mengelus pipi halus nan lembut Sasuke, mencium kedua mata dan bibir omeganya secara singkat, lalu ikut tertidur sambil memeluk si omega dengan begitu erat.
Sepertinya karena telah mengeluarkan begitu banyak tenaga hingga benar-benar kelelahan, itu menyebabkan sepasang kekasih itu tidur seharian, bahkan mungkin lebih. Sebab saat Sasuke terbangun, bulan di atas langit sana telah bersinar terang.
Kala tatapannya tertuju pada jam di dinding, nampak jarum jam menunjukkan kalau kini waktu telah ada di tengah malam.
Sasuke lapar.
Akhirnya dia melepaskan tangan Naruto yang melingkar di pinggang, lalu bangkit dari kasur untuk pergi ke dapur.
'Gelap sekali.' gumam nya dalam hati saat mendapati keadaan rumah yang gelap gulita, sepertinya hanya kamar saja yang lampunya dinyalakan.
Sasuke menyalakan beberapa saklar, hingga beberapa ruangan di sekitarnya tidak segelap tadi.
Bahan makanan di lemari penyimpanan cukup penuh. Tapi di tengah malam begini, tentu saja dia malas memasak. Akhirnya, matanya malah tertuju pada stok ramen Naruto yang berjejer.
"Banyak sekali.." Sasuke berdecak.
Dia menggerutu tentang betapa tidak sehatnya ramen instan sebanyak itu. Tapi seakan mengkhianati si lisan yang menggerutu karena ketidaksehatan ramen instan, tangannya malah mengambil dua cup ramen dari sana.
Sasuke mulai menyeduh ramen, yang satu dia beri potongan tomat segar sebagai toppingnya. Setelah matang, Sasuke kembali ke kamar.
Tangannya cukup kerepotan membawa dua cup ramen, sebuah teko berisi air minum dan satu gelas kosong.
"Naruto, bangun!" Sasuke membangunkan si pirang setelah barang-barang yang dia bawa diletakkan di atas meja kecil.
"Naruto, Dobe! Bangun aish!" Sasuke menampar pipi Naruto pelan, kesal karena pemuda alpha itu tidak juga bangun.
Naruto yang mulai terdistraksi, mengerjapkan mata, "ada apa sayang, hoahmm?" tanya Naruto dengan suara serak nya, diikuti mulut nya yang menguap lebar.
"Bangun! Kau mau ramen tidak?!"
Telinga Naruto langsung berdiri tegak saat Sasuke berucap kata ramen. Segera saja dia bangun.
"Sasu, kamu bilang ramen?"
"Ck, iya. Ayo makan, aku lapar." ajak Sasuke sambil duduk di samping Naruto.
"Kamu mau makan di sini, di kamar, Sasu??"
Sasuke hanya mengangguk.
Dia memberikan satu cup ramen pada Naruto, lalu mereka berdua memakan ramen dengan nikmat. Oh, sebenarnya itu Sasuke. Karena Naruto hanya makan tiga suap lalu sibuk memperhatikan Sasuke. Tangannya terjulur, mengusap sudut bibir Sasuke yang terdapat kuah ramen di sana sambil terkekeh.
"Kamu tidak makan ramen nya? Apa tidak enak? Atau kau tak suka karena itu buatanku?"
"Sebentar sayang, aku akan memakannya kok. Tapi untuk sekarang aku sedang melihat keindahan dunia dulu."
Ujung telinga Sasuke memerah, wajahnya berpaling ke samping. Tidak mau memperlihatkan wajah nya yang sudah akan sematang tomat ranum kesukaannya, Sasuke kembali menyeruput mie yang masih tersisa di mangkuk miliknya.
Naruto tiba-tiba menyentuh wajah Sasuke.
Sasuke bingung dengan kelakuan Naruto, bukannya makan. Dia lalu menatap Naruto dengan kepala dimiringkan sedikit.
Si pirang yang kepalang gemas, segera saja mencumbu bibir Sasuke tanpa aba-aba. Tangannya menarik sang Omega agar lebih dekat, sementara tangan yang lain menyimpan ramen Sasuke yang tersisa sedikit lagi ke atas meja.
"Mnnnh.."
"Na-- ugh, hmph.."
#......#
WOE NAR, SABAR NAPA😤Orang lagi makan juga
Vote and comment please 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
أدب الهواةSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...