Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...
#…………….#
Naruto dan Sasuke sudah berada di pintu apartemen, segera mereka masuk setelah Sasuke membuka kunci.
"Segera ganti baju sana, Sasu. Lihat, wajahmu sudah pias."
Sasuke mengangguk, lalu menyahut, "kau juga cepat ganti, Dobe."
"Mau ganti baju bersama?"
"Cangkemmu, Aho!!" Delik Sasuke, membuat Naruto terkekeh dengan ekspresi wajah tanpa dosa nya.
"Lebih baik kamu duluan saja Naru, soalnya aku sekalian ingin mandi." Usul Sasuke sambil melangkahkan kaki nya ke arah dapur, hendak mengambil segelas air minum hangat karena cuaca yang lumayan dingin.
"Ya sudah kalau begitu, tunggu sebentar ya. Aku tidak akan lama, kok."
"Hnn."
Naruto buru-buru pergi ke kamar setelah mendengar deheman andalan Sasuke. Dia mengambil sebuah kaos hitam polos dan celana pendek selutut dari lemari, kemudian melangkah ke kamar mandi dengan dua helai pakaian tersebut di tangan. Tanpa berlama-lama, pakaian basahnya telah terganti.
Sasuke menoleh saat suara bukaan pintu terdengar oleh telinga, melihat Naruto yang baru saja keluar dari sana, tangan tan nya mengusak rambut yang basah dengan handuk kecil.
"Cepat ganti sana." ucap Naruto yang segera dituruti oleh si pemuda bersurai raven.
Setelah Sasuke menutup pintu kamar mandi, Naruto keluar kamar, beranjak ke dapur untuk mengambil minum karena tenggorokannya terasa begitu kering kerontang. Namun saat dia menapakkan kaki di tempat yang dipenuhi alat-alat memasak itu, tatapan matanya tertuju ke meja makan. Dia melihat ada dua piring nasi goreng di atasnya.
Senyum kecil tersungging di bibir Naruto. Cahaya di wajah yang tadinya masih redup karena kabar buruk yang didengar, mulai kembali bersinar, matanya menyipit senang. Kelakuan sederhana Sasuke tersebut meninggalkan gelenyar mendebarkan.
Nasi goreng buatan si raven segera dia hangatkan. Kemudian duduk rapi di kursi dengan makanan dingin yang telah menjadi hangat kembali, menunggu Sasuke yang belum keluar dari kamar. Pemilik gelar jinchuuriki kyuubi ketiga itu bahkan melupakan apa yang sebelumnya dia inginkan sampai mendatangi tempat yang diisi bermacam perkakas untuk memasak.
Setelah menunggu hampir sepuluh menit lamanya, Sasuke muncul. Dia mengernyitkan dahi ketika iris onyx legamnya menatap Naruto. Pasalnya, tatapan dari mata biru sapphire si pemuda pirang tersebut begitu fokus pada piring di atas meja.
Begitu Sasuke sudah dekat dengan posisi Naruto, dia menepuk pundak si pirang, menyebabkan Naruto terlonjak kaget lalu menoleh ke samping. Hembusan nafas karena terkejutnya bisa terdengar jelas oleh telinga Sasuke.
"Kamu mengangetkan ku saja, Sasu." Ucap Naruto dengan tangan yang mengelus dada.
Sasuke hanya menatap malas, "kau yang terlalu fokus."
"Hehehe.." Naruto menyengir.
"Ini buatanmu ya Sas? Kapan kamu membuatnya? Nasi goreng ini pasti rasanya nikmat. Ayo kita makan. Tenang saja, sudah ku hangatkan, kok." Oceh Naruto. Dia menarik Sasuke agar pemuda itu duduk di sampingnya.
"Buatan Aoda!" Sasuke menjawab pertanyaan Naruto asal.
"Loh memang ular mu itu bisa masak, Sasu?"
"Sekali Dobe ya tetap saja Dobe." Sasuke mencibir
Naruto merengut, bibirnya mencebik ke bawah dan matanya melayu.
"Sasu..."
"Jangan banyak bicara, cepat makan!"
Meskipun bibir Naruto masih seperti bebek, dia menuruti perintah Sasuke.
Setelah sama-sama mengucap ittadakimasu, keduanya mulai menyendok makanan."Woaaah, enaknya." Ucap Naruto.
Dia menyuapkan nasi goreng spesial buatan tangan Sasuke langsung itu ke mulutnya dengan suapan-suapan penuh. Sementara Sasuke makan dengan tenang, tidak rusuh seperti pemuda di sampingnya.
Naruto menahan lengan Sasuke saat dia hendak bangkit membawa piring yang telah kosong. Sasuke menatap si pirang heran. Namun sebelum dia bicara, Naruto lebih dulu menyela.
"Biar aku yang cuci piringnya, Sasu."
"Tapi-- "
"Istirahat saja sana."
"Ya sudah." Yah, kebetulan dia memang mengantuk lagi.
Naruto mengambil alih piring di tangan Sasuke, lalu beranjak karena dia juga sudah selesai dari acara makannya.
"Hei, jangan tidur di sini, Sasu. Ayo pindah ke kamar.." Naruto berkata saat mendapati Sasuke masih ada di meja makan, dengan kepala yang tertelungkup di atas meja.
Sasuke mengerjapkan matanya dengan malas. Sungguh! Dia malas untuk pindah, pantat nya sudah terpaku di kursi yang sedang didudukinya saat ini.
"Ayo pindah.." Naruto mengulangi perkataan.
Dengan terpaksa Sasuke beranjak, lalu melangkah ke arah kamar. Naruto hanya mengikuti dari belakang.
"Aduh!!"
Naruto terlonjak kaget kala suara Sasuke terdengar mengaduh. Dia baru saja menutup pintu kamar saat dia dan Sasuke sudah ada di dalamnya. Segera si pirang menghampiri.
Dan ternyata, adik Itachi itu baru saja terjedot lemari.
"Kok bisa terjedot sih, Sasu??" tanya Naruto heran, tangannya cekatan mengusap bagian dahi Sasuke yang memerah
Rasa kantuk Sasuke sudah hilang karena insiden itu, dia juga masih meringis. Sebab dahinya memang berbenturan dengan cukup kencang pada lemari coklat. Penyebab nya, karena dia berjalan sambil menutup mata.
"Apa masih sakit?" tanya Naruto khawatir.
Namun seperti pertanyaan sebelumnya, kata tanya kali ini juga tidak mendapat jawaban. Sasuke malah berjongkok.
"Sasu.." Naruto ikut bersimpuh di lantai, tapi bedanya si pirang memilih untuk duduk saja.
"Ck! Menyebalkan!" Sasuke mendumel kesal.
Naruto terkekeh pelan, suara dumelan Sasuke terdengar lucu di telinganya. Dia lalu meniup dahi Sasuke, membuat rona merah muda muncul di sudut pipi pemuda bersurai raven tersebut.
Naruto tersenyum tipis.
Namun tiba-tiba, di pikirannya terpikir sesuatu hal. Dia sejujurnya ragu, tapi lalu berusaha memantapkan diri.
#.........#
Vote and comment please 💗
Ngomong-ngomong, Lin minta saran dong. Dimana bagian tulisan nya yang gak enak dibaca? Biar bisa Lin benerin.
Tapi kalo typo kayaknya jarang sih ya, soalnya sering Lin baca ulang terus benerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
FanfictionSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...