Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...
#…………….#
Ino menatap Sakura dengan pandangan bertanya, dan Sakura yang menyadari tatapan Ino hanya tersenyum, mengerti apa yang tersirat dari tatapan mata si gadis pirang yang sudah menjabat kembali sebagai teman baiknya.
"Ndut, rusa, aku duluan ya!" Ino yang kepalang ingin bicara dengan Sakura, segera beranjak berdiri, lalu menarik Sakura pergi dari kedai.
"Hey?! Aku baru mau duduk, Ino-pig!" Sakura berseru kesal.
"Ikut saja dulu, jidat!" Sahut Ino tak mempedulikan seruan si gadis bermata emerald.
Dua pemuda yang masih duduk dengan mangkuk ramen kosong dihadapan nya, saling tatap sejenak, lalu mengedikkan bahu bersama. Sudahlah, percakapan dua gadis itu tidak akan ada hubungan nya dengan mereka. Mereka memilih ikut pulang saja.
Ino membawa Sakura ke toko bunga keluarga nya, yah, sekalian dia pulang begitu. Dia mendudukkan si gadis gulali dengan paksa di satu kursi panjang didepan toko.
"Sakura, kamu betulan dengan ucapan mu itu?" Tanya Ino penasaran, pasalnya dia tau, bagaimana gadis yang pernah menjadi rivalnya dulu itu sangat menyukai si pemuda bersurai gelap.
"Ya iya, memang aku harus bagaimana lagi?" Sakura balik bertanya, menatap Ino dengan tatapan sebal.
Hey, dia tidak akan mau jadi pelakor, ya!
"Kamu tidak --"
"Dengarkan aku, Ino. Aku memang mencintai Sasuke. Tapi, aku sadar kalau aku tidak akan bisa bersama nya. Yah, aku memang bisa berjuang lagi, namun tidak, ada seseorang yang menurut ku lebih baik bersama orang yang kucintai itu. Aku yakin."
Sakura menghela nafas sejenak, dia juga menyelipkan helaian rambut merah muda nya yang menjuntai menghalangi retina. Lalu menatap sahabat perempuan nya dengan intens.
"Tapi--"
"Kamu tau sendiri bagaimana Naruto kalau sudah berurusan soal Sasuke, Ino. Dia akan maju paling depan. Bahkan dia mungkin akan bersujud pada seseorang jika itu demi Sasuke. Dia yang mengejar Sasuke selama ini."
"Tapi dia mengejar Sasuke karena janji dari mu, kan?"
"Aku memang meminta nya berjanji untuk membawa Sasuke pulang kembali, tapi aku tau bahkan tanpa janji nya padaku, dia akan tetap melakukan hal itu. Dan satu lagi, jika mereka memang saling mencintai, aku tidak ingin menjadi penghalang, penghambat, atau apapun itu. Yah, kecuali kalau Sasuke memang menyukai ku, maka aku akan berjuang lebih jauh. Tapi dengan semua yang terjadi, jelas kalau Sasuke menyukai Naruto. Dia tidak akan memberikan ku kesempatan. Jadi daripada membuat hubungan kami renggang, aku memilih mendukung keduanya. Lagipula laki-laki kan, bukan hanya dia. Siapa tau aku malah dengan Sai." Ucap Sakura panjang lebar diakhiri senyuman jail, hanya untuk mendapati pelototan mata si gadis pirang rambut panjang.
"Jangan mengambil incaran ku, ya!!"
"Haha, aku bercanda, Ino-pig."
"Jadi aku tidak perlu khawatir karena kamu sakit hati, kah?"
"Sakit hati mungkin ada, karena bagaimana pun juga, aku menyukai Sasuke sejak lama. Tapi sekali lagi, dia tidak akan memberi kesempatan kepada ku."
"Sakura.."
"Biarlah, Ino. Yang penting adik bodohku itu bisa menjaga orang yang kucintai dengan baik. Jadi aku tidak akan lagi khawatir berlebihan pada Sasuke."
"Lagipula, tingkah Sasuke saat bersama Naruto kemarin saat aku menginap sangat menggemaskan!!" Sakura berucap dengan mata berbinar, "sangat baik untuk kebahagiaan mata ku, kyaaaa!"
"Pokoknya kalau Sasuke dengan si idiot itu, aku setuju! Tapi kalau dia dengan yang lain, maaf-maaf saja, lebih baik ku rebut lagi.."
Iya, Sakura tidak akan membiarkan Sasuke bersama gadis lain. Kalau dia memang tidak bisa bersamanya, yang penting Sasuke dengan si pirang idiot yang sudah dia anggap adik.
"Lalu, bagaimana dengan Hinata? Dia kan menyukai Naruto, walaupun laki-laki satu itu tidak peka sejak dulu." Ucap Ino saat dia mengingat gadis dari klan Hyuuga yang setiap kali bertemu Naruto, wajah nya akan memerah, atau lebih parahnya lagi kadang pingsan.
"Hm, aku tidak tau. Tapi kuharap dia tidak akan berniat membuat adikku berpisah dari Sasuke. Lagipula, apa kamu tidak sadar dengan perilaku Neji pada Hinata belakangan ini?"
"Iya juga, ya. Hyuuga berambut panjang itu terlihat lebih posesif tidak sih? Kemana pun Hinata pergi, dia selalu ada. Lebih terlihat seperti --"
Ino menghentikan ucapan nya, lalu iris mata nya membelalak terkejut, "jangan bilang dia suka pada sepupu nya sendiri?!"
"Aku sih tidak mau berspekulasi terlalu jauh, tapi kelihatan sekali tingkah si Neji itu."
"Lalu Tenten bagaimana?! Dia kan naksir Neji sejak lama juga!! Astaga, tidak tau akh, aku pusing dengan kisah percintaan teman-teman ku!"
Sakura terkikik geli, "kita cuma bisa melihat saja, Ino. Kalau dipinta saran ya beri, kalau tidak ya diam saja. Lagi pula itu kan kehidupan mereka sendiri. Asal jangan mengganggu si idiot ku saja."
"Jadi, kalau kamu melepas Sasuke, kamu mau mengincar siapa? Jangan bilang Sensei mu, lagi?"
"Hey?!" Sakura melotot mendengar ucapan Ino.
"Kalau dengan Kakashi Sensei terlalu jauh umur ku! Kelihatan nya bukan pasangan nanti, malah paman dan keponakan. Lagipula aku tau kalau dia suka dengan Iruka Sensei. Hilih, padahal dia masih belum bisa lupa dengan teman se-team nya dulu."
"Yang benar?!"
"Iya, aku tidak bohong!"
Dah lah tinggal aja dua cewek yang asik bergosip ria itu.
#...........#
Vote and comment please 💗
Btw, kenapa Lin gak jadiin si Pinky antagonis, entah, Lin juga gak tau. Tapi asalnya sih gara-gara Lin liat foto narusasu yang dibelakang nya si Pinky senyum lebar, malah jadi kepikiran buat dia orang yang ngedukung temen se team nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
FanfictionSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...