86. On the Hill

1.2K 134 24
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….#

Kelopak mata Sasuke kini sudah lebih baik, tidak se-bengkak sebelumnya. Naruto yang telah menyadari kesalahan sebelumnya pada sang Omega, berniat menebus hal tersebut sekarang.

Dia mengeluarkan sebuah jaket mantel tebal, memberikan mantel tersebut pada Sasuke. Dan sebelum Sasuke bertanya, Naruto lebih dulu bersuara.

"Pakai ini, Sasu. Aku ingin membawamu ke suatu tempat."

Sasuke menerima pakaian yang diberi Naruto, menatap si pirang sejenak lalu mengalihkan pandangan pada benda yang kini berada di tangan nya.

"Ke mana?"

"Pakai saja dulu, hm?"

"Tapi--"

Sasuke yang masih ragu, lalu menoleh, menatap Naruto saat pemuda berambut pirang itu menyungging sebuah senyum yakin. Akhirnya Sasuke menurut, berganti pakaian dengan melapisi kaos putih nya menggunakan mantel bulu berwarna dark blue tersebut. Sementara Naruto merapikan selimut untuk dia bawa.

"Sudah, Naru." Panggil Sasuke setelah mantel bulu tersebut terpasang apik. Dia membetulkan sedikit posisi kerah yang agak miring ke kiri.

Naruto terdiam sebentar, karena penampilan Sasuke dengan mantel berbulu tampak manis. Tanpa sadar mulut nya terbuka sebab tampilan Omega kesayangan nya itu terlihat indah dan cantik di mata nya.

"Naru?" Sasuke memanggil lagi.

Naruto yang tersadar mendekati Sasuke, mengusak rambutnya gemas. Si raven jadi seperti bulu berjalan, imut sekali. Apalagi retina mata nya masih terlihat merah dengan kelopak yang belum sepenuhnya kempes. Ditambah lagi hidung mancung nya tampak memerah.

"Naru, sebenarnya kita mau ke mana memang?" Tanya Sasuke, lalu dia memencet hidung nya yang terasa mampet.

Dengan ekspresi tak berdosa nya, Sasuke mengelapkan tangan yang telah tertempel ingus basah nya pada baju kaos yang ada dibalik jumpsuit yang dipakai si rambut kuning. Naruto tidak menginterupsi, dia biarkan saja apa kelakuan pemuda bermata onyx dengan sebelah kiri rinne-sharingan tapi sharingan nya di nonaktifkan pemberian sang petapa enam jalan itu.

Naruto tersenyum sebelum menjawab, "nanti juga kau akan tau."

"Kemari." ujar Naruto dengan kedua tangan terentang, meminta Sasuke masuk ke pelukannya.

Sasuke tidak langsung menurut, menatap ragu sejenak pada si pirang, tapi akhirnya dia lakukan juga. Dengan mudah Naruto bawa Raven kesayangan nya dalam gendongan koala.

"Naruto.." Sasuke berbisik lirih.

Naruto tidak menjawab bisikan Sasuke, dia malah kembali membubuhkan ciuman di pipi si Raven. Hingga membuat Sasuke menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Naruto.

Keduanya lalu menghilang dalam pusaran angin.

~~

Sasuke mengedarkan pandangan onyx kelamnya, memindai satu persatu hal-hal yang ada di tempat perhentian mereka.

Naruto membawa dia ke bukit yang berada di belakang patung para Hokage. Tempat itu memang memberi kesan damai dan tenang saat malam hari seperti ini.

Pepohonan rindang di belakang mereka berdua terlihat memantulkan bayangan yang terbentuk dari cahaya bulan, daunnya melambai-lambai lembut ditiup angin malam. Dan angin nya terasa dingin, menusuk kulit. Untung saja Naruto meminta nya memakai mantel tebal. Kalau tidak, dia akan kedinginan.

Terdengar pula di telinganya suara 'kurr' dari burung-burung malam yang tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan dan semak belukar. Tempat berpijaknya juga terlapisi rerumputan yang terasa lembut jika diinjak tanpa alas kaki. Andai mereka berdua datang ke sana pada siang hari akan terlihat di sudut kanan nampak kering kekuningan, entah terbakar atau kekurangan cairan.

Di saat Sasuke sibuk sendiri menatap sekitar, Naruto sedang menggelar tikar kemudian di atasnya dilapisi futon. Setelah selesai, dia panggil Sasuke, meminta agar sang Omega mendekat.

"Apa?" tanya Sasuke ketika ada di depan Naruto.

"Duduk di sini." tunjuk Naruto.

Sasuke menurut, duduk di tengah-tengah futon. Disusul Naruto yang duduk di belakang Sasuke sambil melebarkan kaki. Sasuke jadi berada di antara himpitan kedua kaki Naruto. Tangan tan si pirang bergerak ke depan, lantas melingkar erat di perut omega nya, sehingga Sasuke bersandar nyaman di dada Naruto.

Bintang-bintang tak terhitung jumlahnya bersinar cerah di atas sana. Bulan setengah lingkaran pun bertahta dengan gagah di singgasananya. Sinarnya yang lembut meliputi sekitar. Suasana tenang di sana terasa menyenangkan, membuat kepala Sasuke yang tadi masih panas karena terlalu banyak berpikir kini mulai mendingin.

"Sudah merasa lebih baik, sayang? Sudah tenang?" tanya Naruto lembut.

Sebuah anggukan diterima Naruto. Sasuke memang sudah merasa lebih baik setelah menumpahkan kekesalan lewat isakan nya tadi. Beruntung yang melihat hal itu hanya Naruto.

Tangan Sasuke kemudian bergerak, menggenggam tangan Naruto yang melingkar di perutnya. Naruto sendiri tubuhnya semakin rapat tanpa jarak dengan tubuh Sasuke, dagu nya dia sandarkan pada bahu sempit sang Omega. Mereka lalu sama-sama terdiam, meresapi ketenangan saat ini.

Keheningan malam yang membuat mereka berdua terlena itu pecah sejenak oleh suara Sasuke yang tiba-tiba mengudara.

"Naru, tidur di sini ya." Pinta si omega terdengar ragu.

Naruto tersenyum, "apapun untukmu, sayang~" ucapnya sambil membubuhkan ciuman sayang di pipi Omega tersayangnya.

Akhirnya malam itu mereka berdua habiskan dengan saling berpelukan, memberi kehangatan di bawah cahaya bulan dan sinar bintang-bintang.

#......#

Heummmmmnm
Lin dari kemaren sakit guys 🙏🏻🙏🏻

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang