Ps...
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading..
#…………….#
Perdebatan yang berlangsung sengit selama hampir empat jam itu akhirnya menuai sebuah keputusan. Walaupun Naruto sedikit tidak menyukainya, tapi setidaknya itu lebih baik.
Hukuman nya adalah Sasuke yang dilarang mengenakan identitas sebagai warga Konoha selama tiga bulan. Dan selama itu pula, kejadian apapun yang akan menimpa nya tidak akan mendapat campur tangan pemerintah desa, bahkan jika seandainya itu membahayakan nyawanya atau dia tiba-tiba bersitegang dengan pihak luar desa. Intinya, Sasuke benar-benar terlepas dari perlindungan dan identitas Konoha selama masa hukuman.
Dia juga dilarang menggunakan hittai-ate nya.
Hittai-ate Sasuke sendiri masih ada pada Naruto, dia menyimpan ikat kepala ninja milik Sasuke yang terdapat goresan. Karena sejak awal dia yakin, kalau si raven akan mengenakan nya lagi nanti.
Yah, tenang saja. Ada Naruto yang akan menjaga si raven sepenuh hati. Meski dia saat ini masih agak menjaga jarak dari si surai hitam.
Untuk persoalan omega, tidak ada yang tau selain Tsunade dan Kakashi. Semakin sedikit orang yang mengetahui nya, itu akan lebih baik. Jangan sampai keadaan Sasuke saat ini dijadikan sebagai keuntungan bagi oknum tertentu, bukan?
~~
Mereka berdua sekarang telah keluar dari gedung Hokage, berjalan tanpa bersisian untuk menuju apartemen kembali.
Sejak tadi, Sasuke menatap rival nya yang tidak menolehkan kepala sedikit pun ke belakang. Ya, Sasuke berjalan dibelakang nya. Ada rasa sesak dirasakan, mengetahui mata biru bersinar itu belum juga memandang nya.
Naruto sendiri bukannya tidak sadar dengan tatapan Sasuke. Bagaimana tidak sadar, kalau si raven bahkan tidak mengalihkan pandangan sedikit pun dari punggung tegap nya. Punggung yang pastinya sangat nyaman untuk dijadikan tempat bersandar itu terasa panas dan mungkin akan berlubang karena tatapan intens Sasuke.
Dia bukan bermaksud mengabaikan.
Dia hanya, sedang berpikir kembali.
Setelah ini, apa yang akan dilakukan?
Apa dia akan benar-benar membiarkan si raven pergi lagi dari hidup nya??
Membiarkan Sasuke mati seperti keinginan si pemilik nama??
Rasanya tidak mungkin.
Sepertinya ucapan tadi pagi harus dia tarik kembali, dia tidak mau pemuda berkulit putih bak porselen itu meninggalkan nya lagi. Tidak setelah semua perjuangan nya untuk membawa Sasuke kembali.
Keadaan sekitar sepi, karena mereka memang melewati jalan kecil tanpa para pedagang.
Tiba-tiba ditengah perjalanan, suara seseorang dari arah berlawanan terdengar memanggil si pirang.
Naruto otomatis menatap si pemanggil, yang tak lain adalah pemuda bertanda segitiga terbalik di kedua belah pipinya. Jangan lupakan si anjing setia yang ikut menggonggong. Kiba dan Akamaru.
"Mau kemana, Naruto?" Tanya Kiba setelah jarak mereka dekat.
Salah satu anggota rookie 12 itu belum menyadari siapa yang ada disana selain mereka. Dia belum menyadari keberadaan Sasuke.
"Pulang lah, kemana lagi memang?"
"Ikut ke Yakiniku tidak? Rookie 12 sedang kumpul disana."
"Kumpul? Mau apa? Kenapa aku tidak tau?"
"Team 7 memang belum diberi tau akan kumpulan, kalian kan tidak ada di desa. Eh, benar juga. Kenapa kamu ada disini? Bukannya sedang misi?"
"Ada lah."
Mata Kiba melirik ke seseorang yang sepertinya mengikuti si sobat bermata biru, lalu tak lama dia membulat kan mata.
"Loh, itu Sasuke?!!" Kiba kaget melihat keberadaan Sasuke dibelakang Naruto.
Saat Kiba baru tiba tadi, beberapa saat sebelumnya Sasuke merasakan tekanan kuat di perut nya. Rasanya ada sesuatu yang merangsek naik dari lambung. Membuat dia mual dan seperti ingin muntah.
Tangannya meremas erat kain ungu yang melilit pinggang. Napas nya juga mulai sedikit terengah. Tapi dia menahannya. Dia tidak mau terlihat lemah.
"Iya, dia sudah kembali."
"Hey, Sasuke. Ikut ayo!"
"Hn.." mati-matian Sasuke berusaha menahan sesuatu yang akan keluar dari mulutnya itu. Berusaha menunjukkan raut datar andalannya.
Naruto belum menoleh sama sekali.
"Maaf ya, Kiba. Seperti nya lain kali. Aku dan Sasuke sedang ada keperluan lain." Naruto menggaruk kepala canggung, menolak ajakan Kiba secara halus.
Entah kenapa kata-kata itu keluar sendiri, seperti mereka memang memiliki kepetingan. Yah, bukannya mereka memang sedang berkepentingan untuk segera pulang ke apartemen?
"Yasudah kalau begitu, aku duluan ya. Dagh.." Kiba akhirnya meninggalkan mereka berdua dengan lambaian tangan.
Si raven tidak kuat. Dia mencoba mendekati Naruto perlahan, lalu mencengkeram bahu sahabat nya dengan erat. Kepala nya mendadak pening yang sangat menyiksa.
Naruto berbalik, menatap Sasuke, bingung sendiri kenapa pemuda yang lebih pendek darinya itu memegang pundak nya begitu kuat.
Naruto terkesiap kaget.
"Sas!!" Si pirang menahan tubuh Sasuke yang oleng ke arahnya.
Rintihan lirih terdengar.
Tapi bukan hanya itu masalahnya. Dari mulut Sasuke, mengalir darah merah segar. Tidak sedikit, dan terus menerus.
Gaki, bawa dia ke hutan kematian. Kita mulai untuk menghilangkan racun segel itu.
Suara Kurama terdengar saat Naruto menahan tubuh Sasuke yang hendak merosot kebawah.
"Tapi keadaan Sasuke sedang seperti ini, Kuu."
Justru kalau tidak segera akan semakin parah. Sepertinya ini efeknya, bocah. Dan jangan biarkan dia pingsan. Usahakan agar bocah ayam itu tetap sadar sampai kita menyelesaikan nya nanti.
Akhirnya Naruto memilih segera ber-shunshin agar segera sampai di hutan kematian.
Naruto merasakan basah di bahunya. Dan matanya membeliak kaget. Bahu nya sudah basah oleh darah.
Rintihan lirih itu terdengar sangat menyakitkan di indera pendengaran nya.
"Sas, bertahan.." ucapnya lirih.
#...........#
Vote and comment please 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
Fiksi PenggemarSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...