87. Eternal Mangekyou Sharingan

1.3K 141 8
                                    

Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..

Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers

So, let's reading...

#…………….# 

Cicitan burung pagi terdengar nyaring, karena matahari telah menunjukkan sinar yang sebelumnya tertutup oleh perputaran roda kehidupan. Dia telah kembali bersinar setelah sebelumnya meredup dalam semangat kehampaan untuk berusaha kembali menerangi senyuman indah para penghuni alam semesta. Dia telah menggantikan keindahan langit malam yang diterangi remang jutaan bintang dengan cahaya nya yang memiliki keunikan tersendiri.

Anjay, puitis nya akuuu😫😐

Suasana bukit yang semalam sangat sepi kini mulai terlihat kembali hidup oleh para hewan yang berkeliaran di sekitar. Seekor burung pipit nampak sedang mematuk biji-bijian di tanah, kumbang bermacam warna terlihat saling berkejaran bersama para kupu-kupu mencari nektar dari sari bunga. Juga ada dua ekor tupai yang saling berebutan buah kenari hingga jumpalitan di bawah pohon rindang yang nampak indah menghijau.

Pepohonan yang di waktu malam tampak seperti siluet hitam tanpa sinar kini menampilkan pesona hijau nya yang memukau mata, apalagi diiringi cahaya mentari pagi yang membuat pesona nya semakin naik ke permukaan.

Sasuke yang sudah bangun dari tidur nya, menatap Naruto dengan intens. Dia menghela nafas yang nampak berat sejenak. Sedikit banyak dia kesal pada diri nya sendiri karena semalam dia sangat mudah salah paham dengan ucapan si pirang. Tangannya terulur, mengusap wajah bergaris tiga di setiap sisi pipi Naruto yang nampak seperti kumis kucing.

Pemuda itu kembali menghela nafas lalu menjatuhkan wajah di dada Naruto. Dia tersentak sebentar saat Naruto memeluk nya, tapi juga segera menyamankan diri. Dan Sasuke tidak menyadari kalau saat wajah nya terbenam di dada bidang sang alpha, mata Naruto terbuka.

Iris berwarna langit siang tanpa awan nya menatap Sasuke lembut. Sebenarnya dia sudah bangun sejak tadi. Hanya saja dia tidak mau mengganggu kegiatan Sasuke yang begitu terfokus memandang nya tanpa kedip.

Sasuke mendongak hingga onyx hitam legam nya dan biru sapphire indah Naruto saling bertatapan.

"Ohayō, Ai." Ucap Naruto diiringi senyuman lembut.

Naruto menyentuh pipi Sasuke yang langsung mengusakkan pipi nya sambil memejamkan mata sejenak.

"Hnn, ohayō.." jawabnya dengan suara lirih.

Si pirang terkekeh, "neko, huh?" Ledek nya dengan sedikit seringai kecil di bibir.

"Jangan meledek ku! Aku manusia bukan kucing!" Protes lelaki yang lebih tua dari si pirang berkulit Tan.

"Tapi tingkah mu itu mirip neko, Sasu.." Naruto tertawa kecil.

Sungguh, tingkah Sasuke menurut nya sangat terlihat seperti anak kucing yang mencari kehangatan pada induknya.

"Urusai!"

"Masih mau disini? Atau pulang? Mampir dulu ke kedai? Sarapan di rumah atau di luar?" Tanya Naruto beruntun.

"Bertanya itu satu-satu, Dobe!"

"Hehe.." Naruto hanya tercengir ria, khas Uzumaki Naruto sekali.

"Beli onigiri saja."

"Yakin mau onigiri lagi, sayang? Tidak mau yang lain?"

"Ya, itu saja."

"Kalau begitu, ayo."

"Aku kan tidak bilang sekarang. Nanti dulu saja. Aku masih mau disini."

"Lalu sekarang mau apa, hm?" Naruto kembali bertanya sementara hidung nya menghirup dalam-dalam aroma segar dari tengkuk Sasuke.

"Aku mau tanya, boleh?" Tanya Sasuke ragu-ragu.

"Apa yang mau kamu tanya, Ai?"

"Mata ku--"

"Kenapa mata ku sudah eternal mangekyou? Siapa yang mencangkok matanya padaku? Kapan aku mencangkok mata itu? Kenapa aku bahkan tidak ingat?" Kali ini Sasuke yang bertanya beruntun. Pertanyaan yang sejak dirasa ingin sekali dia tanya kan tapi selalu terlupa karena momentum yang tidak tepat.

"Jadi kamu sudah sadar hal itu ya, sayang?"

"Jawab pertanyaan ku, Naru ~"

"Itu milik kakakmu, Sasu." Kata Naruto, mengusap pelan kelopak mata Sasuke.

Sasuke yang terkejut dengan ucapan si pirang bangkit secara tiba-tiba. Dia tidak menyangka jawaban dari Naruto akan seperti itu. Sejak kapan mata sang kakak ada padanya?! Tolong katakan dia salah dengar?!

"Bagaimana cara nya?!"

"Sasu, kamu ingat saat kita bertemu pria bertopeng yang berkata namanya Tobi itu?"

Sasuke menjawab dengan anggukan kecil walau pikiran nya berkecamuk tak karuan. Jelas dia tau siapa orang yang dimaksud Naruto, karena memang orang itu juga yang memberi tau nya tempat dimana Itachi menunggu nya.

"Dia sempat kembali, dan memberikan mata itu padaku, untuk di tanam di mata mu. Dia bilang, Itachi telah meminta nya mencangkok mata itu padamu jika dia sudah tiada. Tapi karena kondisi mu waktu itu yang memang tidak terprediksi, orang itu menyuruh untuk mencangkok mata itu nanti saja. Aku sempat bertanya kenapa tidak dia ambil sendiri, tapi si topeng jelek itu hanya mengatakan janji harus di tepati." Jelas Naruto perlahan seraya memerhatikan raut wajah Sasuke yang nampak berubah.

"Dan siapa yang melakukan nya? Bukan nya kau tidak membawa ku ke rumah sakit?"

"Itu, aku yang melakukan nya." Naruto menggaruk tengkuk canggung. Pasti Sasuke tidak langsung percaya.

"Kau bisa?!"

Nah kan, sudah dia kira begini tanggapan kekasih mungil nya.

Naruto mengangguk, "aku memang tidak terlalu mahir medis seperti Baa-chan, tapi aku tau beberapa. Dan mata itu, aku tidak melakukan nya sendiri kok, ada Kurama yang membantu ku cara-cara dan teknik penyembuhan nya. Sehingga selain hal itu jadi lebih mudah, kamu juga pulih sangat cepat. Hanya dua jam dan perban nya langsung ku lepas lagi."

"Sulit ku duga kamu bisa melakukan hal sulit seperti itu dengan tampang bodoh mu." Sasuke menggelengkan kepala heran, tapi juga kagum di waktu yang bersamaan.

#........#

Huehehehehe...

Double update nih😉😉

Vote and comment please 💗

I'm here, with you..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang