Bab 12

1K 134 21
                                    

Sudah satu minggu ini Sinna menghindari bertatap muka dengan Eyza. Kejadian salah memasang alamat pada marketplace yang ia gunakan berujung rasa malu yang tiada tara untuk Sinna. Untung saja Eyza berhasil menyimpan rapat kejadian ini dari Qary.

From : Abang 🫶

Sinna?
Kamu gak salah kirim?

Sinna langsung mendial nomor Eyza untuk segera mengantarkan paket itu kepadanya tanpa harus membaca keterangan paket yang ia terima. Meski sudah terlambat karena Eyza sudah menerima sekaligus membacanya. Lebih malu lagi, saat Sinna membuka aplikasi belanja online wajah Eyza terpampang jelas menerima paket itu pada ulasan pengiriman.

"Abaaaaaang." Rengek Sinna pada Eyza pada panggilan telepon.

"Kamu gak salah kirim Sinn?"

"Diem bang. Mending Abang bawa sini paketannya." Sebal Sinna dengan pertanyaan Eyza.

"Kamu gak lagi ngode saya kan?"

"Abang bener-bener ya. Bawa sini gak."

"Mana dicantumin ukurannya lagi, kamu gak godain saya kan Sinn?"

"Abaaaaaaaaaang, stop. Bisa gak usah di bahas gak. Sinna malu. Buruan bawa sini keburu Qary lihat malam makin runyam urusannya."

"Tenang aja Sinna, saya gak akan biarin yang bakal jadi aset saya jadi bahan pikiran kotor untuk orang lain. Mending buat saya sendiri."

"Abang mesum! Buruan bawa sini." Teriak Sinna yang sudah sangat kesal.

"Kalau Abang kesitu Abang dapat apa? Kiss?" Tanya Eyza jahil.

"Abang mesum! Sinna bilangin bunda ya."

"Sana bilang bunda, biar paketnya Abang bawa pulang."

"Abang ih! Sinna ambil kesitu. Tunggu disitu. Diem. Gak usah macem-macem."

"Oh jadi maunya dicium di sini." Goda Eyza lagi.

"Abang diem."

Sinna langsung memutuskan sambungan teleponnya dan mengambil paket tersebut dari toko Eyza.

"Ya Allah malunya masih ada aja lagi. Gimana mau ketemu bang Eyza." Ucap Sinna menutup wajahnya karena mengingat kejadian yang sudah satu minggu berlalu itu.

***

"Nduk. Nduk." Panggil Widya dengan mengetuk pintuk kamar Sinna.

"Ya Bu?" Jawab Sinna langsung membukakan pintu untuk Widya.

"Ada Eyza nduk. Ganti baju yang pantas. Wajahnya di kasih bedak sama lipstik sedikit." Ucap Widya membuat Sinna sedikit bingung.

Ngapain segala pakai bedak sih, cuma bang Eyza ini.

"Ayo nduk buruan. Pakai pakaian terbaik yang ada di lemarimu. Jangan bikin Eyza nunggu lama." Tegur Widya yang tidak melihat pegerakan dari Sinna.

Sinna langsung mengganti bajunya dengan gamis bunga berdasar putih dengan motif hijau emerald yang membuat Sinna nampak anggun. Model gamis yang diberikan aksen rampel di ujung bawah dress serta belt yang membuat pinggang Sinna semakin membuat proporsi tubuh Sinna terlihat jenjang. Sinna langsung keluar kamar menuju ruang tamu seperti yang Widya minta.

"Sebentar ya Za, Sinna nya masih ganti baju. Monggo mbak Yanti, mas Arno diminum dulu teh nya sambil nunggu Sinna."

Sinna yang sudah berdiri di dekat tembok penghubung ruang tengah dan ruang tamu sedikit terkejut.

Ruko BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang