Bab 48

1K 113 18
                                    

Eyza memang sudah benar-benar gila. Saat sampai di basement tadi ia langsung menyambar bibir Sinna tanpa bertanya terlebih dahulu. Posisi Sinna yang masih mengenakan seatbelt membuatnya hanya bisa pasrah menerima perlakuan Eyza.

"Empph." Desahnya tertahan karena Eyza terus saja melumat bibir Sinna tanpa ampun. Lidahnya pun terus bergerilya mengabsen satu persatu rongga dalam mulut Sinna.

Hasrat Eyza semakin meninggi. Satu tangannya kini menahan tengkuk Sinna yang sedari tadi sudah memberontak ingin menghentikan ciuman keduanya. Sementara tangan yang lain ia gunakan untuk meremas payudara Sinna yang masih terbalut sempurna di dalam pakaiannya. Sinna yang kehabisan nafas terpaksa menggigit bibir Eyza dengan keras agar melepas ciumannya.

"Huh huh huh." Nafas Sinna terengah-engah.

"Abang!" Protes Sinna memukul pelan bahu Eyza. Lalu dengan cepat melepas seatbelt dan akan segera turun dari mobil namun langsung Eyza tahan.

Eyza kembali menciumnya dengan sedikit kasar. Dua tangannya kini meremas dada Sinna dengan sedikit kuat membuat Sinna mendesah disertai dengan rintihan rasa sakit.

"Ahhh abangh." Desahnya.

Eyza semakin berani dengan menyingkap kaos yang Sinna kenakan. Dimainkannya payudara Sinna yang masih tertutup bra. Matanya terus menatap mata Sinna yang mulai sayu, seolah meronta meminta sentuhan lebih dari tangan Eyza.

"Buka bra nya bang." Ucap Sinna tanpa ia sadari.

"Kenapa sayang? Mau dimainin nenennya?" Tanya Eyza memperlambat aksinya membuat Sinna akhirnya melepas sendiri kaitan bra nya yang berada di bagian depan.

"Hisap bang." Titah Sinna menyodorkan kedua payudaranya pada Eyza.

Rutukilah kegilaan pasangan suami istri ini. Dengan beraninya mereka justru memadu kasih di parkiran hotel, yang dapat dipergoki oleh siapa saja. Namun nafsu keduanya kini benar-benar menguasai otak dan akal sehat mereka.

"His.. Ouhhh." Desah Sinna tak terlalu keras saat tiba-tiba Eyza langsung melumat putingnya dan memilin satu puting yang lain dengan jemarinya yang menganggur.

Tanpa perintah, tangan Sinna sudah merayap ke bagian bawah diantara paha Eyza. Diusapnya lembut, hingga kejantanan Eyza terasa mengeras di tangan Sinna.

"Ahh mama ah." Desah Eyza yang juga tak terlalu keras karena sadar mereka sedang berada di basement.

Eyza melepas jari-jarinya dari payudara Sinna, dan beralih membuka resleting celananya dengan cekatan. Sementara mulutnya terus menghisap puting Sinna hingga Sinna hampir saja mengalami nipple orgasme.

"Ouhh bangghhh." Desah panjang Sinna saat pelepasan itu tiba. Sinna segera membenahi bajunya takut-takut jika ada orang yang datang dan memergoki keduanya.

"Giliran ayah ma." Ucap Eyza sambil mengarahkan tangan Sinna untuk menggenggam miliknya.

Gerakan demi gerakan sensual Sinna berikan. Ia terus mengocok milik Eyza dengan tempo semakin cepat membuat Eyza terus melenguh keenakan. Hingga tepat sebelum Eyza mengeluarkan cairannya Sinna segera menggantikan tangannya dengan mulutnya lalu menghisap milik Eyza dengan kuat.

"Ouuuhh mama." Milik Eyza langsung meluap di mulut Sinna yang langsung Sinna telan hingga tandas.

Belum sempat Eyza membetulkan resleting celananya, sebuah ketukan pada jendela mobilnya membuatnya panik setengah mati. Buru-buru Eyza memasukkan kembali miliknya lalu menutup celananya dengan cepat. Sementara Sinna membetulkan pakaiannya yang agak kusut akibat ulah Eyza.

***

Tok tok tok.
Ketukan itu belum juga berhenti. Dengan malas akhirnya Eyza menurunkan sedikit kaca jendela miliknya. Dan melihat siapa yang sedari tadi menganggu dirinya menikmati sisa-sisa pelepasan hebat yang baru dialaminya.

Ruko BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang