002

144 3 0
                                    

"Gue bakalan balas dendam, ini gak bisa di biarin," Batin Nadia sambil menunjukkan seringai nya. Gadis itu segera berjalan ke arah pacar burik nya itu.

***
"Apaan dah tu cewek, stress, "Cibir Lisa menatap malas ke arah makanan yang sudah dia pesan. Seleranya seketika hilang karena ulah bocah prik itu.
"Iya bjirr gatau diri, emang dia siapa sih, gue gak pernah liat dia di sekolah ini sebelumnya ? Atau dia anak baru pindahan? " Tanya Tiara dengan rasa penasaran tinggi.

" Dia Nadia Fernando. Murid pindahan satu minggu lalu, and ... dia itu murid beasiswa, " Hina Lisa dengan senyum mengejek, " Patesan dia berani sama lo, dia belum tau apa apa tentang lo makannya dia banyak gaya begitu, " Timpal Kaizy dengan bangga nya.

keempat gadis cantik primadona sekolah itu pun melanjutkan sarapan mereka yang sempat tertunda karena ulah rusuh Nadia. Setelahselesai makan mereka kembali masuk ke dalam kelas, karena bel pertanda masuk sudah menjerit sedari tadi .

"Guys bolos aja yuk! males banget gue masuk kelas, " Saran Tiara membuat teman nya yang lain terkejut. Bagaimana bisa gadis ini berfikir untuk bolos? Sedangkan kemarin saja kami baru keluar dari ruang BK. Apa dia sudah tidak waras?

" Stress! Kita baru aja masuk BK, ege," balas Lisa. Ia tidak akan mau masuk ke dalam ruang BK lagi. ( cukup trauma) Bisa bisa rekeningnya dibekukan oleh sang papa lagi.

" Lah terus kenapa? " Tanya Tiara dengan wajah sok polos khasnya, " Dah lha percuma ngomong sama ni anak gak bakal tahan. Mending kita masuk ke kelas aja," Ajak Kaizy sambil menarik lengannya Lisa sementara kedua sahabat aneh yang lain hanya mengekori saja.

*di kelas

"Tu guru ngajar lemot amat, udah kayak siput aje, " Cemooh Kaizy dengan tanpa perasaannya. Gadis nakal itu memang selalu berbicara blak-blakan apalagi saat bergosip.

Setelah melewati penyiksaan yang begitu berat alias tugas, bel istirahat pun berbunyi.

Krinkkk krinkkk ....
Anak anak bersorak hore saat mendengar suara yang sangat indah ditelinga mereka yakni suara bel istirahat dan bel pulang.

"Yeyy ... Buk! Udah boleh istirahat kan? " Tanya salah satu siswa sambil tersenyum manis ( bercanda , tersenyum pahit maksud nya )
"Iya kalian boleh istirahat, tapi ingat, setelah membeli jajan makannya di kelas ya! Karena kita hari ini kedatangan tamu yang sangat spesial, " Ucap sang guru yang sedang memberitahu hal penting pada murid murid nya. Sementara Lisa dan ketiga sahabat abnormal nya terlihat acuh pada pernyataan guru tadi. siapa yang peduli pada tamu? Selagi mereka bisa, mereka akan terus membuat kerusuhan di SMA sialan ini.

"Guyss yuk kekantin gue udah laper nih! " Ardell si tukang makan mulai mengeluh kelaparan lagi sambil memegangi perut rampingnya itu.
"Yauda ayo, " Balas Kaizy. Ia tidak sabar untuk menemui sang pacar di kantin.

pacar Kaizy ada seorang pemuda dengan tinggi 175 cm, ( sangat tinggi untuk ukuran anak SMA) berambut pirang asli, (no cat cat) berkulit putih bak salju di hamparan rumput , dan merupakan pria tertampan kedua setelah Kevin Pratama Adelwin .
"Asik pacaran ni bocah, " Sindir Lisa pada Kaizy yang terlalu berlebihan saat sedang berpacaran menurut Lisa.

Kaizy bahkan pernah menghadiahkan sebuah mobil mewah untuk pacarnya yang bernama Devan Alessandro itu. walaupun Lisa tau bahwa sahabatnya satu ini memang sangat lah kaya, namun itu sangat berlebihan!
"Makanya cari pacar neng! Itu si Kevin ngejar ngejar lo malah selalu lo tolak, " Balas Kaizy sambil tersenyum remeh. Gadis itu selalu bangga mempunyai pacar seperti Devan yang memang idaman semua wanita.

"Gue gasuka sama cowok nakal kayak Kevin. Jadi lo pada stop jodohin gue sama dia! " Tegas Lisa yang terlihat marah. Ia sangat tidak suka jika di jodohkan dengan laki laki nakal hobi bolos dan langganan guru BK.( walaupun dia sendiri seperti itu)

" Ngaca Woii! Lu juga nakal, " Ucap Kaizy tak terima teman dari pacarnya di hina seperti itu. Padahal yang menghina juga sama seperti yang ia katakan
"Serah lu,deh," Balas Lisa yang malas berdebat. Ia merasa selalu kehabisan tenaga saat berdebat, itu sebabnya ia memilih menghindari yang nama nya perdebatan.

Sementara Tiara dan Ardell geleng geleng kepala. Bagaimana bisa mereka memiliki teman yang selalu saja bertengkar padahal mereka adalah sahabat baik yang sudah berteman selama bertahun tahun.

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang