022

19 1 0
                                    

"Lisa kamu pasti udah gak sabar kan mau ketemu calon suami kamu. " Bisik Mary sembari mengoda anak perempuan nya ini.
"Apaan sih maa. Aku gak mau di jodohin gini. " Ucap Lisa pelan agar tidak di dengar oleh yang lain nya.
"Yakin? Anak nya ganteng lho mama udah liat. " Ucap Mary sambil tersenyum jahil.
"Wait mom. Jadi bukan cowok ini yang di jodohin sama aku? " Pekik Lisa sedikit terkejut sekaligus senang.
"Iya. Ini adik nya nama nya Daniel. Kalau yang mau di jodohin sama kamu nama nya Andrean. " Jelas sang mama. Lisa hanya mangut mangut sambil tersenyum lebar. Setidak nya ia tidak menikah dengan pria brandal seperti Daniel.

"Selamat malam semua nya. Maaf kedatangan saya sedikit telat. " Ucap seorang pria bertubuh kekar dengan jas hitam yang setia memeluk nya.
"Iya gapapa nak. Mari silahkan duduk di samping Lisa " Ucap Mary yang terus berusaha mendekat kan Andrean dengan sang putri.
Sementara Lisa sang gadis ingin di jodoh kan malah sedang sibuk berkutat dengan daging steak yang sangat susah di potong ini.

"Harga doang mahal. Tapi susah di potong. " Gumam Lisa pelan sambil terus berusaha memotong daging itu. Ia tak berniat melihat wajah calon suami nya sama sekali.
"Lisa lihat wajah calon suami kamu dulu. Baru makan. " Nasehat Mary. Ia tidak tau kenapa sikap Lisa mendadak menjadi tidak sopan.
"Yaelah ma. Entar nikah juga liat muka nya. Ngapain liat sekarang? " Lisa kembali berusaha memotong daging nya. Namun hasil nya tetap lah nihil.

"Mau saya tolong?. " Tanya Andrean yang lama lama jengkel melihat kebodohan Lisa. Gadis itu sedari tadi mengerutu kesal karena daging itu keras? Bagaimana daging itu bisa terpotong jika ia saja memegang pisau nya salah.
"Gak perl..... " Ucapan Lisa terpotong karena Andrean yang lansung mengambil alih makanan nya.
"ELU..!! "
"KAU!! " Pekik mereka berdua secara bersamaan hingga membuat semua mata tertuju pada mereka.
"Kalian udah saling kenal ya. Wah bagus dong. " Ucap Ibu nya Andrean sambil tersenyum bahagia.
"Eh gak tante. Kita gak saling kenal kok. " Elak Lisa canggung.

"F*ckkk mimpi apa gue semalam? Kenapa harus nikah  sama ni om om lagi akhh gak mauu. " Batin Lisa menolak semua itu. Gadis itu terus mengutuki nasib buruk nya.
"Anda salah memegang pisau nya, makanya tidak terpotong. " Ucap Andrean lembut sambil memotong steak nya kecil kecil.
"Makasih." Balas Lisa sebelum kembali menyambar makanan nya.

***
"Jadi gimana Jeng. Kapan pertunangan mereka di laksanain? " Tanya ibu nya Andrean penuh antusias.
"Lebih cepat lebih baik gak sih. " Timpal Mary tak kalah heboh.
"Iya bagaimana kalau 2 hari lagi? " Usul Ayah nya Andrean dan lansung di angguki oleh yang lain nya.
"Maa jangan buru buru lah. Aku masih butuh waktu.. " Rengek Lisa sambil menggoyang goyang kan tubuh sang mama.
"Lisa saja jadi kayak anak anak. Kita udah ngomongin ini semua nya di rumah!! " Gertak ayah nya Lisa tegas.
Sementara sang gadis yang tengah di bentak hanya bisa menundukkan kepala nya, berusaha menahan gejolak amarah yang terus menggerogoti nya.

"Jangan khawatir. Saya tidak berselera pada anak anak seperti mu. " Bisik Andrean sambil menunjukkan seringai mengerikan nya.

Vote dan komen🙏

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang