026

18 2 0
                                    

Sinar fajar kembali menyingsing hingga membuat tidur seorang gadis cantik menjadi terganggu. Ia dengan terpaksa harus membuka mata nya yang membengkak akibat menagis semalaman.
Gadis berparas bak model korea itu melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi .

"Eughh... Perasaan gue baru tidur sebentar, udah pagi aja! " Gerutu Lisa kesal, yap ! gadis itu adalah Lisa.
Ia merasa badan nya semua pegal pegal jadi gadis itu berniat untuk berendam sejenak sebelum berangkat ke sekolah.

"Ahhk nyaman sekali. " Guman Lisa pelan sambil menikmati rasa hangat yang terus menyusup di tubuh nya.

***
Pagi hari berjalan seperti biasa nya.
"Lisa muka lo kenapa? Kusut bener? " Tanya Kaizy terlihat khawatir. Lisa masih tidak punya semangat untuk memulai hari, apalagi hanya untuk sekedar berbicara. Alhasil ia pun duduk sambil membenamkan wajah nya di meja.

Melihat wajah Lisa yang biasanya ceria kini berubah murung, tentu saja hal itu membuat ketiga sahabat nya menjadi semakin khawatir.
"Lisa. Are you okey? " Tanya Ardell sambil mengelus punggung Lisa beberapa kali, berusaha menenangkan sang gadis agar mau bercerita.
"Lisa lo gapapa kan? Kalau ada masalah jangan sungkan cerita sama kita! " Usul Kaizy.
"Iya yuk cerita yuk. " Timpal Tiara.

Setelah beberapa saat mereka berusaha membujuk Lisa. Akhirnya sang gadis mau bercerita.
"Lis cerita sama kita ya, ada apa? " Ucap Kaizy.
"Okey gue cerita. Tapi lo pada jangan cepu! " Peringat Lisa sambil menatap tajam ketiga sang sahabat.
"Bokap gue bekuin ATM gue.. Aaa" Kesal Lisa sambil sesekali menendang kursi nya.
"Cuma itu? " Tanya Tiara bengek. Ia sudah membayangkan masalah besar apa yang menimpa sang sahabat hingga ia menagis seperti itu.

"Iya. Emang apa lagi? " Tanya Lisa bingung. Kenapa sahabat nya terlihat begitu santai, padahal masalah yang dihadapi nya sangat lha serius.
"Ck.. Gue kira lo kenapa Munaroh.. " Celoteh Kaizy sambil memelintir telinga Lisa.
"Aww sakit. " Gerutu Lisa kesal. Apa salah nya sampai di jewer seperti ini?
"Iya Lisa. Gue ngira nya lo kenapa. Ternyata cuma masalah ATM doang. " Sungut Ardell yang tadi juga sempat deg degan saking kepo nya masalah apa yang dialami oleh Lisa.

"ATM doang? " Lisa tak percaya mendengar ucapan Ardell yang seolah sangat menyepelekan uang.
"Iyalah. Lo kan masih punya kita. Kita kan tajir.. " Tutur Tiara sambil merangkul baju Lisa.

***
Sepulang sekolah ;

No acak : Cepat keluar. Saya sudah menunggu di depan sekolah.

Tidak menatap bingung layar ponsel nya. Ia tidak ingat siapa orang yang dia save dengan nama ' No acak '

You : siapa ya?

Setelah membalas pesan itu Lisa segera menutup ponsel nya lalu berjalan santai ke arah kamar mandi.

Baru saja dia menginjakkan kaki nya di toilet wanita. Ia sudah di sambut oleh siraman air pel yang berbau.
"Akhhh... Anj1ng!! Siapa yang berani ngerjain gue, keluar lo!! " Teriak Lisa marah. Lisa dengan langkah tergesa-gesa lansung membuka satu persatu bilik toilet yang memperlihatkan kekosongan.

"Fuckkk siapa yang berani ngelakuin ini sama gue!! " Gerutu Lisa mati matian menahan amarah nya yang kian memuncak.
Ia keluar dari kamar mandi dengan tatapan horor yang diarahkan pada semua orang yang dia laluin.
"Awas aja kalau gue tau siapa pelakunya. " Batin Lisa sambil menuju ke arah parkiran.

No acak : cepat keluar! Kalau tidak saya tinggal.
You : Lo siapa hah? Jangan jangan mau nyulik gue lagi?
No acak : kalau bukan orang tua anda yang suruh , saya juga gabakal mau.

Lisa kembali emosi membaca pesan itu . Ternyata orang yang menjemput nya adalah Andrean. Alias calon suami nya Lisa.
Dengan langkah gontai ia berjalan ke arah parkiran yang terasa seakan sangat jauh.

Sesampainya di parkiran ia sempat bertemu mata dengan Nadia dan Cs nya. Sekumpulan wanita sinting itu lansung tertawa melihat baju Lisa yang masih basah akibat tersiram air di toilet tadi.
"Oh jadi kalian. " Batin Lisa sambil tersenyum miring lalu lansung berlalu ke arah mobil mewah Andrean yang terparkir indah di ujung gerbang.
Masalah balas dendam bisa dilakukan besok.

"Hai om! " Sapa Lisa sambil terkekeh pelan, ia sangat suka melihat ekspresi marah dari pria tampan ini.
"Saya bukan Om anda! " Tekan Andrean sambil memicingkan mata nya. Mood nya lansung hancur jika berbicara dengan Lisa.
"Tumbel jemput gue? Kenapa? Jangan bilang li kangen sama gue? " Tanya Lisa sambil menatap tajam calon suami nya.
"Tidak perlu terlalu percaya diri. Saya tidak suka anak anak seperti mu. " Balas Andrean secara blak-blakkan.

"Cih sok ganteng. " Cibir Lisa sambil membuang muka.
"Kok bau ya? " Tanya Andrean sambil menatap remeh  Lisa. Sang gadis sadar diri bahwa dia bau karena terkena siraman air pel.
"Baju kamu kenapa basah ? Main air ? " Tanya pria itu lagi.
"Lo tau apa, gue tadi di kerjain sama orang makanya gini. " Lisa mulai mengoceh menceritakan hal buruk yang di alami nya tadi.
"Siapa yang melakukan nya? " Tanya Andrean sambil membanting stir. Ia terlihat sangat marah, bahkan mata nya terlihat berapi api.

"Biasa Nadia-Cs. " Balas ku malas.
"Berani sekali dia! Lihat saja apa yang kulakukan pada nya. " Gumam Andrean pelan namun masih bisa di dengar oleh Lisa. Gadis itu bingung maksud dari perkataan Andrean barusan. Tapi dia lebih memilih diam dan mengabaikan nya.

"Hei anda bau ganti baru lah dulu. " Ucap Andrean sambi melempar sebuah kaos putih polos pada ku.
"Gue ganti di belakang. Jangan liat liat. " Ucap Lisa sambil menatap tajam pria di depan nya ini.

Gimana bab ini?

Ga perlu banyak cocot tinggal di vote aja ⭐.
Yang gak komen semoga gak dapat cowok fiksi🙏☺

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang