008

49 1 0
                                    

"Saya sudah menemukan nya tuan, dia adalah Kevin Pratama Adelwin, anak kedua dari keluarga Adelwin, orang tua nya bernama Hendra Cakra Adelwin, salah satu rekan kerja sama kita di kontrak XX. Dia juga termasuk donatur terbesar kedua setelah anak bernama Lisa Aluna Dirgantara "jelas wakil kepala sekolah itu.

" Lisa?, apakah kau punya data atau wajah nya ? "Tanya pria itu penasaran, ia seperti pernah mendengar nama itu tapi ia lupa di mana.
" Ada tuan ini " Tunjuk pak Asares ( wakil kepala sekolah) sambil memberikan tablet nya pada pria itu.
"Apa! Jadi gadis itu yang bernama Lisa" Ucap pria itu sedikit terkejut, namun sedetik kemudian ia langsung merubah wajah nya kembali dingin.
"Anda mengenal nya tuan? " Tanya Asares penasaran, kalau pun tuan nya mengenal Lisa itu pasti karena kenakalan gadis itu.

"Tidak, sudah kau panggil kan Kevin ke ruangan ini? " Tanya pria itu to the point, "sudah tuan mungkin sebentar lagi ia akan datang" Jawab Asares sopan.
"Putuskan kerja sama kita dengan keluarga Adelwin secara sepihak, aku tidak ingin mempunyai kontrak seperti itu " Ucap pria itu tegas .

Sementara di luar ruangan itu, Kevin sedang berdiri dengan gugup, ia linglung apakah akan masuk atau tidak?, jika saja dia tidak mengganggu pria tadi maka masalah ini tidak akan terjadi, ia benar benar menyesal karena terlalu sombong tadi, sekarang ia harus mengahadapi konsekuensi nya.
"Masuk lah bocah " Ucap pria itu tiba tiba, ia tau saat melihat rekaman cctv di depan ruangan itu, terlihat Kevin yang sedang panik juga bingung hingga ia hanya berputar putar tak jelas di sana .

Kevin sempat terkejut mendengar suara yang sama seperti di balkon tadi sedang memanggilnya dengan nada rendah namun penuh penekanan, "selamat aku Tuhan " Guman pria itu dalam hati.
"Permisi pas Asares" Ucap Kevin sambil menundukkan kepala nya karena tidak berani bertatap lansung dengan pria itu.
Asares lansung memberikan kode agar Kevin segera duduk di sofa yang berada di depan pria itu, Kevin mengangguk setuju walaupun masih ada rasa takut di dalam hati kecil nya.

"Pak saya minta maaf atas tindakan kurang ajar saya tadi, saya janji tidak akan mengulangi nya lagi, tapi tolong jangan memberi tau orang tua ku " Ucap Kevin sambil menunduk, tubuh nya bergetar hebat saat memikirkan bagaimana dulu dia disiksa saat SMP karena memukul salah satu siswa di kelas nya.
"Sungguh? Apa untung nya bagi saya? " Tanya pria itu dengan tatapan remeh, ia sangat suka melihat wajah tertekan Kevin..

"Apa!! ?, memang nya tuan ingin apa saya akan melakukan apapun" Ucap Kevin sungguh sungguh.
"Aku ingin kau menjadiii..... " Ucap pria itu sambil menunjukkan seringai mengerikan nya, ia sudah memikirkan bagaimana rencana selanjutnya nanti.

Vote dan komen 🙏👇⭐

Cuma tinggal teken bintang doang lho susah amat

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang