Jangan jadi pembaca gelap, yang habis baca lansung minggat tanpa vote!! Minimal vote dulu kek!
" Iya tan ... eh, Mama ...," Ucap Lisa malu malu biawak.
" Nah, gitu kan enak didengar, " Ucap Lavina lembut sambil mengelus pelan kepala Lisa.***
Setelah acara perpisahan dan pamit pamitan yang menguras air mata. Supir membawa sepasang suami istri yang baru sah ini ke mansion mewah milik Andrean.
Lisa masih terus berusaha untuk menahan air mata nya. Baru kali ini ia merasakan kesedihan karena jauh dari kedua orang tuanya. ( padahal baru sebentar -_- )"Saya baru tahu anda bisa menagis, " Cibir Andrean berusaha untuk membuat keadaan tidak terlalu tegang. Tapi ... mungkin cara nya yang salah, bukannya membuat tertawa, candaan Andrean justru membuat Lisa semakin menagis keras.
"Gak lucu tau!! " Teriak Lisa sambil menatap tajam suaminya ini. "Oh, Saya pikir lucu, " Jawab Andrean dengan wajah datar menyebalkannya.
Perjalanan di lalui dengan keheningan, karena tak ada satu pun dari mereka yang mau memulai pembicaraan.Kedua pasangan yang baru menikah itu akhirnya sampai di sebuah mansion mewah nan megah milik Andrean tentunya.
Lisa yang memang terbiasa dengan hal hal mewah seperti ini hanya menatap datar mansion yang akan menjadi tempat tinggal nya mulai hari ini."Kenapa bengong? Baru nyadar kalau saya sekaya itu? " Tanya Andrean dengan logat sombong khasnya.
"Dih, bapak gue lebih kaya. " Balas Lisa malas. Ia menyeret koper besarnya masuk ke mansion.
"Gadis gila. " Batin Andrean berdecak sebal. Mimpi apa dia sampai diberi istri seperti Lisa yang bar-bar nya tidak manusiawi.Lisa dengan tanpa malu nya lansung duduk di sofa sambil mengangkat sebelah kaki nya. Tiba-tiba ada seorang wanita berseragam khas pelayan menghampiri Lisa yang sedang duduk santai.
"Salam Nona Lisa. Saya Wendy, kepala pelayan disini. Apa Nona membutuhkan sesuatu? " Tanya wanita paruh baya itu sopan.
"Oh, iya. Saya mau air, " Jawab Lisa sambil tersenyum manis.
"Air apa Nona? Air putih? " Tanya Wendy bingung pasalnya di mansion ini banyak sekali jenis minuman."Alkohol ada? " Tanya Lisa santai. Ia tak peduli bahwa sekarang ia bukan di rumahnya sendiri.
"Maaf Nona. Tuan melarang siapapun meminum alkohol di rumah ini, " Jawab pelan. Ia tidak mau menyinggung Lisa tapi larangan keras Andrean lebih menakutkan baginya.
"Ck ... yaudah lah air biasa aja. " Lisa akhirnya menyerah, Ia akan menyesuaikan diri mulai sekarang.
"Baik Nona . Saya akan segera kembali. " Wendy pamit undur diri sambil berjalan pelan ke arah dapur , mengambil minum untuk Nona muda barunya."Haaaaa ... mau mati aja. " Ungkap Lisa. Wajahnya tampak sangat tertekan.
"Kau kenapa? " Tanya Andrean bingung karena melihat wajah wajah bosan hidup dari Lisa.
"Menurut lo? Gue gini juga karena lo, bodoh! " Bentak Lisa kesal. Tangan nya tanpa sadar tergerak , melempar vas bunga ke arah Andrean.Pranggkk ....
"Hei! Kau sudah gila ya? Apaan coba lempar lempar gak jelas. " Andrean berdecak sebal sambil menatap tajam manik mata Lisa. Untung saja ia bisa menghindari lemparan Lisa barusan dengan mudah, kalau tidak kan bahaya.
"Resiko nikah sama gue. " Jawab Lisa santai.
Andrean menghela nafas kasar. Gadis itu memang sangat keras kepala, jadi Andrean harus bersikap lembut untuk menjinakkan singa betina alias Lisa itu.Pria itu dengan sabar mulai mengutip satu persatu pecahan vas akibat ulah Lisa.
"Lebih baik kamu ganti baju dulu di kamar. Saya sebentar lagi juga mau mandi. " Suara Andrean sudah lebih lembut daripada sebelumnya.
"O-oke, " Jawab Lisa agak bingung. Kenapa Andrean tiba-tiba berbicara dengan sangat lembut padanya?
"Dimana kamar gue? " Tanya gadis itu lagi.
"Ayo." Ujar Andrean sambil memimpin jalan menuju kamar mereka.Keduanya berjalan sekitar 10 menit hanya untuk sampai di kamar, saking luasnya mansion milik Andrean ini.
"Ah ... ah ... ah. Masih jauh ya? Kaki gue udah pada pegel ini! " Rengek Lisa dengan nafas memburu karena lelah.
"Mau Saya gendong? Tawar Andrean sambil berbalik menghadap ke arah Lisa." Gila ya? Gak ... gak mau. Gue gak lumpuh, gak perlu di gendong, " Jawab Lisa tegas. Seorang Lisa digendong laki-laki? Cuih ... tidak akan!
"Yaudah lanjut jalan. Jangan manja! " Seru Andrean tegas. Kaki jenjang pria matang itu melangkah lebar menuju kamar mereka yang terletak beberapa langkah lagi. Lisa menarik nafas dalam dalam, berusaha menahan rasa pegal yang terus menyerang nya.
***
Sesampainya di kamar!
Andrean lansung masuk ke kamar mandi tanpa mengucap sepatah kata pun. ( definisi dingin sesungguhnya). Sementara Lisa? Dah lah. Males bahas ni bocah. -_-
"Aaaaa ... kasurrr!! " Seru Lisa sambil berlari ke arah kasur lalu lansung merebahkan tubuh mungilnya. Entah kenapa ia mendadak merasa rindu pada kasur lamanya yang penuh dengan memori indah, kasur yang juga menjadi saksi betapa malas nya Lisa ( apalagi pagi ).Lisa membaringkan tubuhnya dengan posisi telungkup, tangan kecil nan lentik nya terus memeluk kasur berukuran king size itu.
"Wait .... " Gumam Lisa pelan saat mencium aroma aneh dari kasur yang sedang ditiduri nya ini. Lisa kembali mendekatkan hidungnya ke arah kasur itu, mulai mengendus nya berulang kali."Ini kayak bauu .... " Yasa tampak berpikir sambil m
memegang dagunya sendiri.Degg ... degg!!
Jantung gadis itu berpacu bak kuda yang sedang berlarian kencang, " Jangan bilang? ... gak, mungkin bau itu kan? " Batin Lisa berusaha menyakinkan dirinya kalau bukan bau itu yang ia maksud.Blushh ...
Wajah Lisa semakin merona saat menyadari bau apa yang baru saja ia endus dikasur itu. Ia mengutuki dirinya karena telah melakukan hal yang memalukan dengan mengendus bau pribadi orang lain.
"Ngapain gue mikirin ini terus sihh? Ck, Andrean sialan. " Batin Lisa kesal.Ada yang tau gak itu bau apa? Tulis di kolom komentar💬🙏🏻
Lisa duduk di tepi ranjang sambil memandang sekitarnya. Wajah gadis itu lansung terkejut kalau menyadari kalau ia sedang menempati kamarnya Andrean.
"Apaan dia? Gue gak mau tidur satu kamar dengan dia. Ntar gue di ... " Gumam Lisa sambil menggelengkan kuat kepalanya karena telah membayangkan hal hal aneh dengan Andrean.Tak lama kemudian, Andrean keluar dari kamar mandi. Pria itu hanya menggunakan sebuah handuk putih yang ia lilitkan di pinggang, namun dada nya terekspos bebas di depan Lisa.
Glugg..
Lisa menelan salivanya kasar saat melihat tubuh Andrean yang nyaris sempurna tanpa celah.
"Ini dia sengaja atau apa? " Batin Lisa berusaha untuk terlihat biasa saja.
"Kenapa bengong? Kegantengan ya? " Andrean Tersenyum smirk.
"Pede banget ni manusia satu ..., " Cibir Lisa dengan nada mengejek .
"Saya bukan kepedean, tapi memang kenyataan nya gitu. Pesona saya itu memabukkan Lisa. " Andrean kembali memuji diri. Dasar manusia sombong!"Dah lah, muak gue liat muka lo. Mending mandi, " Ujar Lisa sambil meraih sebuah handuk yang tertengger di sebuah kursi.
"Ya, mandilah. Kau sangat bau, tau, " Ejek Andrean sambil tertawa pelan. Ia merasa sangat senang saat berhasil membuat Lisa marah."Wangi gini di bilang bauk, " Jawab Lisa malas. Mata tajamnya saling melempar tatapan sengit dengan Mata elang milik sang suami. Gadis itu mengucap sumpah serapah nya dalam hati hingga Andrean memutus kontak mata mereka. Tak ingin semakin lama bicara dengan Andrean, Lisa akhirnya segera masuk ke toilet sambil membanting pintu.
Mendengar hal itu justru membuat tawa Andrean seketika pecah.
Vote ☆→★ dan komen 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREAN
Teen FictionJangan menilai sebelum membaca !! Typo bertebaran !! Follow dulu sebelum baca 🙏 Lisa adalah seorang gadis berusia 18 tahun, hidup bergelimpangan harta, bebas ke sana ke mari membuat nya jarang pulang ke rumah, orang tua nya yang melihat itu lanta...