031

13 2 0
                                    

Membudayakan vote dan komen!!

Mendengar hal itu justru membuat tawa Andrean seketika pecah.
"Dasar gadis aneh. " Andrean hanya bisa geleng-geleng kepala  melihat tingkah aneh sang istri.

*sementara itu di dalam kamar mandi.
Lisa yang sedang sibuk membuka baju tiba-tiba mendengar suara ponsel keramatnya berbunyi keras . Jari panjang nan lentik itu menari nari di atas layar ponsel, mengeser tombol hijau di smartphone canggih nya.
"Kenapa? " Tanya Lisa ketus. Bukan Lisa namanya kalau tidak jutek saat berbicara.

"Lis, Lis. Lo tau gak? " Tanya gadis itu semangat dari seberang sana. Yang tak lain adalah Kaizy.
"Gak tau. Orang lo belom kasih tau, " Balas Lisa berdecak sebal.
"Ada yang nantangin lo balap besok! " Serunya dengan semangat.
"Oh, ya? Siapa orang nya? " Tanya Lisa mulai tertarik pada pembahasan ini. Saking penasarannya, tangan Lisa bahkan tidak bisa berhenti mengetuk ngetuk wastafel di sampingnya.

Kaizy tampak berpikir sebentar. Tak lama kemudian dia kembali menjawab, "Dean! Dean Kafael! Yang sering ngejar-ngejar lo dulu pas SMP. "
"Hmm ... Dean? Siapa ya .... " Lisa berpikir keras sambil memegang dagunya sendiri. Otak udangnya lansung ngeh saat melihat sebuah kaca mata petak yang terletak di atas wastafel, " Ohhh, gue ingat sekarang. Hahaha ... Dean si cupu itu? Nantangin gue balap? Hahaha kocak. " Lisa terus tertawa terbahak bahak saat mengingat bagaimana Dean mode cupu menembaknya di lapangan basket.

"Iya. Si Dean cupu itu. Tapi sekarang dia dah glow up coyy!! Gue ada nafsu liatnya,  " Balas Kaizy sambil tertawa cekikikan.
"Yeee! Lo semua nafsu. Cowo mana coba yang gak pernah lo nafsuin? Om-om pun jadi diembat sama lu," Cibir Lisa terang terangan. Mulut gadis satu ini memang sangat blak blakan.

"Heh! Lo belum ngerti aja pesona pria matang ... hahaha. "Balas Kaizy dengan bangganya. Dasar wanita tidak tau malu.
"Najis! Serah lu dah. Btw si Dean nawar berapa? " Tanya Lisa to the point. Apa itu basa-basi? Lisa tidak tau itu.

"Berapa ya? Gue lupa. Tanya lansung aja sama Arfaz! Udah ya gue sibuk. Banget sama PACAR gue, " Ucap Kaizy sambil menekankan kata ' Pacar ' . Lisa tau kalau Kaizy sedang menyindir dirinya yang jomblo sejak lahir. ( Gak tau aja ni bocah, kalau Lisa udah nikah ck... ck )

"Oke bye. " Balas Lisa singkat, padat, bye.
Setelah menutup telepon yang sangat tidak berfaedah itu, Lisa melanjutkan acara mandinya yang sempat tertunda.

***
Andrean berjalan pelan ke arah rak buku yang memang ada di kamar nya. Tangan kekar pria matang itu menggeser beberapa buku hingga membentuk sebuah pola aneh. Dan secara ajaib, rak buku itu tiba-tiba bergeser dengan sendirinya hingga memperlihatkan sebuah ruang rahasia yang tak akan pernah diduga-duga sebelumnya.

Andrean memasuki ruangan gelap itu hingga bayangan nya benar-benar tidak terlihat lagi. Rak buku yang awalnya terbuka kini secara otomatis mulai bergerak ke tempat semula hingga kembali menutupi ruangan rahasia itu.

Tepat saat tertutupnya ruangan rahasia itu, Lisa keluar dari kamar mandi.
Lisa dengan santuy nya mulai membongkar koper besar yang berisi semua pakaian dan segala keperluan gadis itu.
"Hmm ... pake ini aja kali, ya? " Pilihan Lisa jatuh pada sebuah kaos oblong oversize berwarna sage , dipadukan dengan short pants maroon.

Lisa menyisir asal rambutnya lalu lansung melompat ke kasur sambil bermain handphone. Jari lentik nya terus berselancar di media sosial walaupun tidak ada yang menarik sama sekali.

"Ngapain? " Sebuah suara berat mengejutkan Lisa yang sedang berbaring telungkup itu. Lisa menarik nafas dalam sebelum berbalik ke arah belakang, dan terlihat lah seorang laki laki bertubuh kekar sambil tersenyum mengejek. Atau memang begitu cara dia tersenyum? Entahlah.
"Apaan sih lo? Kalau masuk kamar gue ketuk dulu! Itu namanya gak sopan! " Ucap Lisa tegas namun terkesan mengatur. Gadis itu tidak sadar kalau dia sekarang sedang ada di kamarnya Andrean.

"Kamar kau? Sejak kapan? " Andrean menaikan sebelah alisnya. Bermaksud mengejek kebodohan Lisa. Gadis itu lansung memandang seluruh penjuru kamar dan menyadari kalau itu memang kamarnya Andrean.

"O-oh, kamar lo? Pantes jelek, " Cibir Lisa tak mau kalah.
"Terserah. Saya mau tidur. " Andrean merebahkan tubuhnya di samping Lisa. Posisi tidur nya yang tidak menghadap ke arah Lisa membuat pria itu tidak melihat ekspresi kesal Lisa.

"Heh! Ini kasur gue! Kok lo tidur disini? " Tanya Lisa  kesal. Wajahnya sudah memerah padam karena menahan kesal.
"Ini kasur saya. Kalau mau kau saja yang pergi, " Jawab Andrean santai.
"Turun gak? Turun! " Lisa mulai menggoyang goyangkan tubuh Andrean agar pria itu tidak bisa tidur nyenyak .

"Apa hah? Berani sekali kau menyentuh saya! "Pekik Andrean kesal saat Lisa terus menggoyang goyangkan tubuhnya.
" Pokoknya lo gak boleh tidur disini! Turun! Cari kamar lain aja! "Lisa terus mendorong punggung Andrean agar mau turun dari kasur itu.
" Kok ngatur? Memang nya kau siapanya saya? Pokoknya saya tetap tidur disini malam ini. Tidak ada penolakan! Atau saya cium kamu. "Ucapan Andrean lansung membuat mulut gadis itu bungkam dengan kata-kata nya.

Wajah Lisa merona merah saat mendengar ucapan Andrean yang terlalu blak-blakan. Sementara Andrean hanya tersenyum geli melihat wajah Lisa yang merona sebelum akhirnya melanjutkan tidur indah yang telah diganggu oleh Lisa barusan.
"Shit, ngomong nya blak-blakan banget! Tapi gue suka. " Batin Lisa sambil tersenyum senang.

***
Sementara itu dirumah orang tuanya Lisa.
Andra dan Mary sedang berbicara santai di ruang tamu rumah mewah mereka.
"Seneng banget deh, akhirnya Lisa anak kita bisa nikah juga. Ya 'kan, Pa? " Mary menatap senang suami nya.
"Iya kamu benar sekali. Sudah lama saya menantikan hari ini, " Balas Andra sambil menghela nafas lega.
"Iya, Pa. Kira-kira mereka lagi ngapain ya? " Tanya Mary dengan raut wajah penasaran namun juga bahagia.

"Lagi nyatu palingan," Jawab Andra terkekeh pelan.
"Nyatu? Maksudnya? " Mary bertanya tanya apa maksud perkataan sang suami barusan.
"Nyatu lho Ma! Anu ... bercinta. " Cicit Andra pelan. Jujur saja, ia sangat malu mengatakan itu di depan sang istri walaupun mereka sudah melakukan nya berulang kali hingga menghasilkan anak laknat seperti Lisa.

"Papa ... jangan ngomong aneh aneh ah, " Tegur Mary sambil menatap geli sang suami.
"Kenapa sih, Ma? Orang papa ngomong jujur kok. Pasti Andrean gak tahan liat Lisa, " Ucap Andra sambil tertawa keras.

Canda tawa keduanya seketika terhenti kala mereka mendengar suara bell pintu berbunyi.
"Biar aku aja yang buka, " Ujar Mary pelan sambil melangkah pelan menuju pintu depan.
"Siapa? " Tanya Mary sembari membuka pintunya. Dan terlihatlah seorang pemuda tampan dengan gaya ala anak anak starboy idaman wanita, tersenyum manis ke arah mary.

"Malam tante, " Ujar pemuda itu sopan sambil menyalim tangan Mary. Sementara wanita paruh baya yang kebingungan itu hanya bisa angguk angguk kepala saat pemuda itu menyalim tangan nya.
"Ada apa ini? " Tanya Andra tiba-tiba muncul dari arah belakang Mary. Rasa penasaran nya lansung memuncak saat melihat orang yang datang kerumah nya malam malam begini.

"Malam om, " Pemuda itu kembali menyalim tangan kekar Andra sopan. Andra yang melihat pemuda asing itu hanya bisa melempar tatapan sengit.
"Siapa ya? Ngapain ke rumah saya? Malam-malam lagi. " Andra menatap Pemuda itu dari atas sampai bawah, berusaha menilai sifat pemuda itu dari penampilan nya.

"Kenalin, saya Kevin Pratama Adelwin, Om. Temannya Lisa. " Ucap pemuda itu yang ternyata adalah salah satu teman Lisa yang paling menyelbakan.

Vote ☆→★ dan komen 🙏

Jangan baca doang! Minimal vote kek.
Yang vote dapat Sunghoon Enhypen ✋😚🤚



Canda ya! Sunghoon cuma milik Author seorang ... hehe ☺

By : Istri sah Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By : Istri sah Sunghoon.
Satu kata untuk mu : Love you ❤

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang