018

28 3 0
                                    

"Maa.. Aku gak mau di jodohin maa. " Ucap Lisa merengek pada ibu nya. Padahal dulu ia sudah pernah bilang bahwa ia tidak akan menikah. Apakah orang tua nya melupakan hal itu.
"Udah lah terima aja. Lagian ini udah keputusan bulat papa jadi,mama gak berhak ikut campur. " Ucap Mary ibu nya Lisa.
"Tapi mama kan istri nya. Masa gak bisa? " Ucap Lisa dengan mata berkaca kaca.
"Tetap aja Lisa. Suami istri itu juga punya batasan tertentu. Udah sebaik nya kamu tidur. Besok harus sekolah kan. " Ucap Mary smabil menuntun anak nya balik ke kamar.
"Selamat tidur putri kesayangan nya mama.. Muahh. " Ucap Mary sambil mengecup singkat kening anak nya.
Karena terlalu kelelahan Lisa akhir nya menyerah dan mulai masuk ke alam tidur nya.

Tuttt... Tutttt... Suara ponsel terasa memekakkan. Hingga membangun kan seorang putri cantik yang sedang tidur alias Lisa.
"Siapa sih pagi pagi. " Ucap Lisa sambil meraih ponsel yang terletak di atas nakas.
" Kanibal😗🗿. Siapa ya..? "Ucap Lisa sambil mengingat ingat siapa orang yang dia save dengan ' Kanibal 😗🗿' setelah lama berfikir ia pun akhir  nya ingat bahwa itu adalah Ardell. " Why?. "Tanya ku dingin ( singkat, padat, why.) Awokawok.

" Lo kemana aja sih. Kita udah lama nunggu tau. " Ucap Ardell dari balik telepon nya. Gadis itu terdengar sangat kesal karena telah menunggu lama.
"Sabar gila. Gue baru mau mandi ni. " Ucap Lisa, gadis itu langsung beranjak dari tempat tidur nya menuju kamar mandi yang berada di ujung dunia.

"Astaga Lisa lo baru mandi cepetan dong 15 menit lagi masuk ni. Hari ini yang masuk buk Wita lo bisa di marahin kalau lo te... " Ucap Ardell terputus karena Lisa yang lansung memutus kan panggilan nya.
"Berisik." Gumam Lisa pelan dengan wajah cuek khas nya. Bukan Lisa nama nya jika murah senyum.
Lisa berjalan santai menuju kamar mandi tak peduli jam sudah menunjukan pukul 07.45 .

Setengah hari, eh jam maksud nya . Lisa segera keluar dan segera memakai t-shirts putih polos over size dengan celana cargo panjang berwarna hitam.
Setelan nya bak laki laki, tapi Lisa tak mempermasalah kan nya . Karena menurut nya kenyamanan nomor satu. Lisa juga bukan orang fomo yang suka ikut ikutan trend outfit terkini.
Btw hari ini adalah hari sabtu. Jadi sekolah membolehkan anak anak untuk memakai baju bebas!.

"Ma aku berangkat dulu ya!. " Teriak Lisa namun tak mendapat kan jawaban. Tiba tiba mbok Ratih menghampiri ku sambil menepuk pundak ku pelan.
"Tuan sama nyonya lagi pergi. Katanya ada urusan mendadak non. " Ucap mbok Ratih sopan.
"Seperti biasa. " Batin Lisa sambil tersenyum remeh. Kedua orang tua nya selalu sibuk dan sibuk!
"Yaudah mbok, Lisa berangkat dulu ya. " Ucap ku berpamitan pada mbok Ratih.

Aku lansung melajukan motor sport ku dengan kecepatan di atas rata rata, mengingat waktu ku tinggal 5 menit lagi. Walaupun tidak mungkin Lisa bisa sampai tepat waktu tapi setidak nya ia sampai tidak terlalu lama.

Sesampai nya di sekolah. Lisa di hadang oleh seorang satpam sialan .
"Berhenti! Kamu udah telat 20 menit jadi gak boleh masuk. Berdiri di luar. " Perintah satpam itu
"Cih siapa kau bisa mengatur ku. " Batin Lisa sambil tersenyum remeh.
"Apaan sih pak cuma 20 menit doang. Cepat buka pintu nya, atau saya tabrak ni pagar . " Ancaman Lisa tidak membuat sang satpam goyah dan membuka pintu nya.
"Kamu ini udah telat jangan banyak tingkah. Nanti saya laporin ke kepsek baru tau kamu. " Ucap satpam itu balik mengancam Lisa.
"Pak buka pintu nya nanti saya bayar. " Ucap Lisa mulai menujukan ilmu sogok menyogok nya yang di warisi dari sang ibu.

"Hmm.. Maaf saya gak bisa di sogok. Silahkan berdiri di depan pagar. " Ucap sang Satpam.
Lisa pun segera mengeluar kan sebuah kertas dan menyerah kan nya pada satpam itu.
"A-apa ini.. Be-benarkah ini untuk saya? " Tanya Satpam itu dengan tatapan tidak percaya. Ia begitu senang saat melihat isi surat itu yang tak lain adalah surat tanah milik orang tua nya dulu yang sempat di rebut oleh orang orang tak di kenal.

"Iya itu untuk bapak.. Tapi.. Dengan satu syarat. Buka pintu pagar nya!. " Ucap Lisa santai. Semua memang berjalan seperti prediksi nya.
Satpam itu lansung membukaan pintu agar Lisa bisa masuk. "Terima kasih banyak neng. Bapak gatau gimana cara dapatin tanah warisan itu lagi kalau bukan karena neng. Makasih banyak neng... " Ucap satpam itu lansung berlutut di hadapan Lisa sambil menangis tersedu sedu.
"Udah.. Udah.. Tanah itu memang punya bapak. Jadi bapak memang berhak mendapat kan nya. " Ucap ku berusaha untuk menjauh kan pak Satpam agar tidak berlutut pada nya. Sangat tidak sopan jika yang lebih tua berlutut di hadapan yang lebih muda . .
"Makasih banget neng. Mulai hari ini bapak akan lakuin apapun yang neng minta. " Ucap satpam itu bersungguh sungguh.

Lisa menyeringai mendengar perkataan satpam itu tadi. Ia jadi memikirkan banyak rencana licik di otak gila nya..
"Sesuai rencana andd gue punya pion baru.. " Batin Lisa tersenyum penuh kemenangan..

Singkat saja. Tinggal Vote dan komen lansung dapat hikmah nya, paham 🖐😗⭐


-Author❤

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang