023

20 1 0
                                    

"Maa, kayak nya aku perlu bicara deh sama Andrean. Boleh ya bentar aja . " Pinta Lisa.
"Oh iya boleh boleh. Lebih baik kalau kalian mau berkenalan dulu. " Ucap Mary senang. Semakin banyak mereka bicara maka semakin banyak yang mereka tau satu sama lain.

Lisa tanpa aba aba langsung menarik tangan Andrean untuk segera menjauh dari meja makan kedua keluarga.
"Lo harus ikut sama gue. " Ucap Lisa sambil terus menarik tangan Andrean,
" Anda mau menarik saya ke mana?. " Tanya Andrean ketus. Pria itu merasa tidak nyaman saat tangan nya di genggam oleh Lisa.

"Dengerin baik baik ya. Gue sebenernya gak mau di jodohin sama lo. Kalau bukan karena di paksa. Jadi lo jangan kepedean dan sok sok jadi suami gue! " Ucap Lisa lantang.
"Sama. Saya juga tidak mau menikah apalagi dengan gadis aneh seperti mu. " Balas Andrean polos. Ia belum pernah dekat dengan perempuan sebelum nya hingga omongan nya terlalu ceplas ceplos.
"Lo ngatain gue aneh? Huhff.. Serius? " Pekik Lisa tak percaya. Baru kali ini ada laki laki yang mengatai nya aneh. Biasa nya para laki laki akan mengantri hanya untuk menyapa nya.

"Cowok yang menarik. Gue harus bisa taklukin dia. Tapi... Muka datar nya bikin gue esmosi. " Batin Lisa frustasi.
" Hanya itu saja kan yang ingin anda katakan? "Tanya Andrean yang malas berlama lama bersama Lisa. Bisa bisa dia terkena darah tinggi akut.
" Tunggu satu lagi. Setelah nikah lo jangan pernah nyentuh gue, ngatur ngatur dan ikut campur urusan gue dan gausah... " Ucapan Lisa terpotong .
"Maaf saya tidak tertarik pada kehidupan anda. Silahkan melakukan apapun saya tidak peduli. " Balas Andrean dengan sikap acuh tak acuh. Hal itu justru membuat Lisa kesal karena merasa di abaikan.

"Dan satu lagi. Kita hanya menikah untuk urusan bisnis. Setelah semua nya stabil saya akan langsung menceraikan anda. Deal?" Ucap Andrean sambil menaikan sebelah alis nya, berharap jawaban memuaskan yang keluar dari mulut gadis itu.
"Deal. Kalau bisa secepat nya kita pisah karena ini paksaan. " Pinta Lisa sambil mengulurkan tangan karena mereka memiliki tujuan bersama yaitu segera lepas dari drama perjodohan ini.

" Senang bekerja sama dengan anda. "Tutur Andrean sambil tersenyum puas .

***
Pagi hari pun tiba dengan sangat cepat. Lisa merasa kalau ia hanya tidur satu menit, saking cepat nya waktu berlalu.
Tak ingin membuang banyak waktu Lisa lansung bergegas mandi kemudian memakai t-shirts hitam dan celana baggy kebesaran.
Mumpung hari ini adalah hari minggu. Jadi Lisa di bebas kan kemana saja oleh orang tua nya.

"Maa!! Aku berangkat dulu ya. " Ucap ku pada sang mama yang tengah sibuk berkutat dengan laptop nya.
"Pagi pagi gini udah rapi aja, mau kemana? " Tanya Mary sedikit penasaran karena tak biasa nya Lisa yang kebo bangun pagi lalu lansung mandi.
"Aku mau ke perpustakaan ma. Mau ngerjain tugas yang harus di kumpulin besok. " Bohong Lisa. Tidak mungkin gadis malas ini rela pergi ke perpustakaan hanya untuk mengerjakan tugas.

Tujuan sebenarnya Lisa ingin ke perpustakaan adalah hanya untuk membeli beberapa komik edisi terbatas yang sangat sulit di dapatkan. Bahkan oleh pengemar sejati sekalipun. Bahkan tak jarang Lisa harus war harga dengan pengemar lain nya.
"Eum.. Tumben banget anak mama rajin. Kesambet apa ? " Canda Mary.
"Kesambet biawak ma tadi pagi. Yaudah aku pergi dulu ya. Bye mommy. " Ucap Lisa sambil mengecup singkat pipi Mary.

***
"Gue pokoknya wajib dapet kali ini. Kalau gue gak dapet lagi, gimana cara nya gue menjalani hidup. " Batin Lisa terus harap harap cemas jika tidak mendapat kan komik edisi terbatas itu.
"Itu dia sisa satu !! " Pekik Lisa sambil mengedarkan pandangan ke sekitar nya. Berharap tak ada yang berniat melirik novel tersebut.

Lisa terus mengedap ngedap secara cepat dan.. Happ
"Hah! Tangan siapa nieh? " Batin Lisa sambil menatap tajam tangan kurus yang juga sedang memegang ujung komik itu.
"Maaf mbak luan saya. " Ucap wanita itu sambil menatap sinis Lisa.
Merasa sedang di sinisin Lisa tak terima dan lansung membalas nya dengan anggunly.

"Mbak nya buta ya. Tadi kan jelas jelas saya luan yang pegang ni komik. " Balas Lisa dengan intonasi suara rendah.
"Mbak jangan gak sopan ya. Saya lihat lihat anda masih anak SMA. Belajar dulu sopan santun yang bener baru ke sini lagi. " Balas wanita itu terus berusaha menarik komik itu dari tangan Lisa.

"Kok ngatur kau mbak. Gausah tarik tarik dong. Ini udah duluan saya. " Pekik Lisa kesal karena wanita itu hampir saja membuat komik kesayangan nya robek.
"Luan saya lepasin. " Teriakan wanita itu membuat semua mata tertuju pada nya.
Lisa tak mau kalah . Ia juga terus menarik Komik yang sudah ia incar sejak lama.

Bretttt..... Karena terus di tarik dari ke dua sisi. Komik itu pun robek seketika.
Kedua manusia itu pun terpental ke lantai.
"Aduh.. Lo ya..komik gue jadi robek gara lo.. " Rintih Lisa kemudian lansung bangun kembali .
"Aduh sakit bangett.. Hiks.. Hiks.. " Rintih wanita itu kemudian lansung merintih air mata buaya nya.

"Sialan. Jika begini ia bisa menarik simpati banyak orang. " Batin Lisa jengkel. Niat awal ingin duduk tenang sambil membaca komik malah berakhir tragis.
"Mbak.. Kenapa nangis mbak? " Tanya salah satu staf yang bekerja di perpustakaan itu.
"Dia mbak.. Dia nuduh saya rebut komik dia padahal duluan saya. Trus tiba tiba dia dorong saya... Hiks.. Hiks.. " Ucap wanita itu sambil terisak. Dia sangat cocok menjadi aktor antagonis!.

Aku yang tak peduli pun segera mengumpulkan kembali robekan robekan Komik, hendak pergi.
"Hei dek tunggu dulu. Apa bener ya mbak ini katakan?. " Tanya salah satu bapak bapak sambil menatap serius Lisa..
"Gak ,saya aja gak kenal siapa dia. " Balas Lisa ketus.
"Dia bohong pak. Lihat siku saya sampai berdarah. Tapi dia baik baik saja. " Pekik wanita itu terus menuduh Lisa.

Vote dan komen 🙏❤⭐

Ayo dong bantu oren kan bintang nya. Jangan kosong begitu , kan gak enak dilihat .
( yang merasa manusia pasti paham 😚🙌 )

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang