017

19 1 0
                                    

" Kamu gak bisa bodohin mama Lisa. Mama tau kamu habis ikut balap liar lagi kan?. " Tanya sang mama yang telah berhasil menebak kebohongan Lisa.
"Iya ma aku ngaku... Maaf ya ma. " Ucap Lisa dengan wajah memelas. Salah satu senjata iu agar tidak mendapat kan hukuman dari orang tua ku.
" Iya mama maafin. Tapi jangan di ulangin ya. " Ucap  mama nya Lisa sambil mengelus puncak kepala putri kesayangan nya itu.
"Makasih ya ma. " Ucap Lisa sambil memeluk ibu nya.
"Oh ya papa tadi manggil kamu. " Ucap mama nya Lisa.
"Ngapain ma.? " Tanya Lisa bingung. Apakah masalah dia masuk bk kemarin. "Ck.. Kepsek Sialan. Mulut ember. " Umpat Lisa karena takut masalah yang ia perbuat di sekolah akan tersebar di rumah.
"Ada hal penting yang mau kita omongin sama kamu. Gih turun! " Ajak sang mama. Lisa pun segera melangkah kan kaki nya yang sudah bergetar saking cape nya menuju ke ruang tamu di lantai dasar. Untung di rumah Lisa ada lift, jadi dia tidak perlu membuang terlalu banyak waktu dan tenaga.

"Hai daddy ku sayang, apa kabarr." Ucap Lisa sambil memeluk leher ayah nya.
"Och anak kesayangan daddy.. Sini sini duduk. " Ucap ayah nya Lisa yang bernama Andra Caesar Dirgantara sambil menepuk pelan paha nya.
Lisa yang paham akan kode itu pun lansung duduk di pangkuan sang papa tercinta.

Mary ( ibu nya Lisa ) yang melihat itu hanya tekekeh pelan. Pemandangan itu bukan lah hal biasa lagi bagi ayah dan anak perempuan nya ini.
"Pa.. Ada bawa pulang oleh oleh buat aku?. " Tanya Lisa sambil tersenyum lebar. Ia sangat berharap jika sang daddy memberikan nya hadiah.
"Ada dong. Tapi bukan sekarang! " Ucapan itu membuat Lisa seketika kecewa.
"Yahh.. Kenapa bukan sekarang aja. " Ucap Lisa sambil memajukan bibir nya dengan ekspresi ngambek.

"Lisa papa sama papa mau bahas lah penting sama kamu. Jadi masalah itu di skip dulu ya.. " Ucap Mary berusaha memberikan pengertian kepada anak perempuan nya ini.
Lisa tidak ingin membantah ibu nya , pada akhir nya Lisa pun memilih diam dan mendengar kan hal serius apa yang ingin orang tua nya katakan.

"Oke pa bilang terus. " Guman Mary pelan namun masih bisa di dengar kan oleh Lisa.
"Lisa kamu papa jodohin sama salah satu anak teman bisnis papa.. Kamu gak boleh nolak karena ini udah di setujui oleh kedua keluarga. " Ucap Andra tegas. Pria satu ini paling tidak suka yang nama nya penolakan.
"APA!!! . " Ucap ku sedikit menaikan intonasi suara ku. "Iya nak kamu mau ya di jodohin? " Tanya Mary lembut.
"Tapi ma masa depan aku masih cerah. Aku gak mau di jodohin.. Lagian jodoh jodohin itu abad berapa maa... Sekarang udah gak modell. " Rengek Lisa sambil menghentak hentak kan kaki nya di lantai.
"Kamu tetap bisa lanjut kuliah kok. Yang penting kamu menerima perjodohan ini. " Ucap Andra sambil menatap tajam sang putri agar tidak membantah perkataan nya.

"GAK POKOK NYA AKU GAK MAU DI JODOHIN. TERSERAH KALIAN MAU APA AKU GAK PEDULI. INTINYA AKU GAK MAU DI JODOHIN TITIK!!! " teriak Lisa marah. Sebagai anak ia juga berhak memilih sendiri pasangan hidup nya. Yang ia cintai dan kenal. Lisa pun berjalan hendak menaiki Lift.
"Lisa duduk!!. Kalau kamu gak nerima perjodohan ini. Kartu ATM kamu papa bekuin. Semua fasilitas bakal papa cabut. " Ancam papa nya membuat langkah Lisa terhenti

"Kamu boleh mikirin ini baik baik. Besok kasih jawaban nya. Papa tunggu! " Ucap Andra sambil tersenyum penuh kemenangan..

Sial banget hidup gue!

Jangan lupa Vote dan komen🙏⭐👇

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang