Vote dulu gak!!
☆→★"Kenalin, saya Kevin Pratama Adelwin, Om. Temannya Lisa. " Ucap pemuda itu yang ternyata adalah salah satu teman Lisa yang paling menyelbakan. Andra menatap tajam pemuda yang berdiri tegak di depannya ini.
"Adelwin? Anak nya Hendra ya? " Tanya Andra sambil menatap manik mata Kevin.
"Iya Om. Om kenal papa saya, ya? " Tanya Kevin sambil berharap kalau orang tuanya dan orang tua Lisa adalah sahabat dekat. Agar ia bisa meminta sang papa menjodohkannya dengan Lisa."Ya. Siapa yang gak kenal Hendra! Oh ya, kamu kenapa kesini malam malam? " Tanya Andra tegas, tampak tak ingin berbasa-basi dengan anak dari musuhnya sejak kecil.
"Saya kesini mau ajak Lisa main, Om, " Jawab Kevin santai.
"Main apa? Kamu pikir saya bakal ngijinin kalian pergi? Hah .... " Andra tertawa mencemooh. Apa yang ada dipikirkan oleh pemuda bodoh ini? Bisa memiliki putri kesayangannya hanya bermodal wajah tampan? Tidak akan!"J-jalan jalan Om, " Balas Kevin gugup. Kenapa sikap ayah Lisa tiba-tiba berubah?
"Gak boleh! Saya gak akan ngijinin Lisa pergi dengan orang modelan kayak kamu! " Tegas Andra berterus terang.
"K-kenapa ya om? Saya gak bakal macam macam kok sama Lisa. " Kevin terus berusaha untuk menyakinkan Andra agar mengijinkannya pergi bersama Lisa."Gak! Kamu pikir saya percaya? Apalagi sama laki-laki modelan kamu. Lebih baik kamu pergi sebelum saya panggil satpam , " Ancam Andra sambil menunjuk pintu pagar yang terbuka lebar di depan mereka.
"Tapi Om .... "
"Saya bilang keluar! Budek ya? " Bentak Andra mulai naik pitam.
"Pah, udah. Malu di dengar tetangga, " Ucap Mary berusaha untuk menenangkan amarah sang suami.
"Masih disini! Keluar atau saya seret kamu! " Pekik Andra kesal kala melihat Kevin masih berdiri di depannya.Tak ingin membuat ayah dari gadis yang dia suka semakin marah, Kevin akhirnya memutuskan untuk pergi, "kalau gitu saya pamit dulu ya, Om. " Kevin berusaha meraih tangan Andra agar bisa di salim nya.
"Gak perlu! Pergi aja, " Balas Andra yang dengan kasarnya lansung menghempaskan tangan Kevin yang hendak menyalim tangannya.Sekali lagi, Kevin menghela nafasnya kasar. Ia benar-benar sangat frustasi dan menyesali keputusan nya untuk berkunjung ke rumah Lisa malam ini, " Saya permisi, Om ; Tante. "
Kevin berjalan pelan keluar dari pekarangan rumah mewah milik Lisa. Motor sport keren miliknya berjalan cepat meninggalkan tempat dimana ia sudah dipermalukan tanpa sebab.***
Mary menarik kasar tangan sang suami, masuk ke rumah.
"Papa ada masalah apa dengan anak tadi? " Tanya Mary to the point .
"Ceritanya panjang. Pokoknya papa gak bakal sudi berhubungan atau bicara sama keluarga Edelwin, " Jawab Andra dengan wajah penuh emosi. Pria paruh baya itu seperti orang yang sedang meluapkan emosi akibat dendam lama."Mama bakalan denger. Ceritain ada masalah apa kamu sama keluarga Edelwin? " Mary duduk rapi di depan sang suami, siap mendengar cerita yang belum pernah di dengar sebelumnya.
"Sekarang ceritakan ..., " Rengek Mary kala melihat sang suami hanya diam saja.
"Ck ... keras kepala! " Gumam Andra pelan. Ia sudah hafal diluar kepala bagaimana sifat sang istri yang keras melebihi batu. (Ditabrak truk pun gak mati -_- ) .* Come Back ke pasutri yang sama sama udah molor ini.
Drettt ...
Tidur sang gadis cantik menjadi terganggu kala ia mendengar suara notifikasi pesan masuk di telepon genggamnya.
Mau tak mau tangan lentiknya terulur untuk meraih sebuah smartphone yang terletak di atas nakas tempat tidur. Membukanya dengan mata yang setengah terbuka, mata Lisa seketika membola kala ia membaca pesan dari salah satu sohibnya.Kaizy
P
Lis
Lisa
Woi!
Anak pungut!
Gue udah tau Dean nawar berapa banyak. Penasaran kan. . .Anda
Emang dia nawar berapa?
Gausah banyak cincong. Lansung kasi tau aja!5 menit kemudian ...
Lisa kembali mengecek ponselnya saat mendengar suara notifikasi pesan yang tak lain dari sang sahabat tercinta.Kaizy
Dean nawarnya 750 juta.
Kalau gak salah, ya!Anda
Oke, terima tantangan nya!Kaizy
Iya cintaku ☺Setelah membaca pesan terakhir Kaizy. Lisa kembali memutuskan untuk tidur karena jam memang masih menunjukkan pukul 3 pagi.
"Masih jam 3 pagi. Gue mau lanjut tidur, ah. " Lisa kembali merebahkan tubuhnya di ranjang empuk, tepat di samping Andrean. Entah gadis itu sadar atau tidak kalau ia tidur bersama Andrean.***
Bunyi alarm berdering keras hingga menusuk gendang telinga seorang pria tampan yang nyaris sempurna itu. Pelan tapi pasti, kedua kelopak mata indah itu mulai bergerak pelan, mencerminkan bahwa sang pemilik akan segera terbangun.
Dan benar saja, tak lama Andrean membuka matanya secara tiba-tiba.Menyapu pandangan pada seluruh kamar. Sampai mata nya terhenti pada sesosok gadis yang sedang tertidur nyenyak sambil memeluk guling.
Tangan kekar pria itu tergerak untuk mengelus puncak kepala Lisa , sayang.
"Manis juga ternyata, " Batin Andrean sambil terkekeh pelan. Tak ingin sampai tertangkap basah saat ia menyentuh rambut Lisa, pria itu segera berjalan pelan ke arah kamar mandi mewah yang memang secara khusus dirancang untuknya.***
Sinar sang fajar terbit dengan cepat, tak terasa waktu sudah hampir menjelang pagi. Gorden tipis yang terpasang indah itu tidak mampu menahan sinar sang pemilik hari.
Lisa yang sedari tadi terus ditusuk oleh kesilauan sinar fajar, perlahan-lahan mulai terbangun."Eughh ... gue dimana ya? " Gumam Lisa pelan sambil terus mengedarkan pandangan ke seluruh kamar yang bernuansakan putih dan emas. Lisa sadar ia in8 bukan kamarnya, karena dia tidak pernah mau kamarnya di cat dengan warna putih, apalagi emas ... Hueekk.
"Oh, ya! Gue udah nikah. " Batin Lisa tampak sangat tertekan dengan perjodohan ini.
"Akhhh! .... " Lisa berteriak frustasi sambil mengacak-acak rambutnya kesal.LISA POV :
Gue berjalan malas ke arah kamar mandi yang entah kenapa jadi jauh amat. Ni orang niat gak sih buat rumah? Kok luas!Baru aja gue masuk ke dalam kamar mandi nya, gue lansung terpukau oleh desain dan interiornya yang sangat indah tanpa celah. Kamar mandi nya saja bergaya arsitektur ala ala Eropa.
Gue kembali dibuat terpukau saat melihat sebuah Bathtub berwarna emas. ( ini beneran emas atau cuma warna nya doang? )"Kayaknya tu cowok suka banget sama warna emas , deh, " Gue mulai menerka-nerka apa lagi yang Andrean suka hingga tanpa sadar gue tersenyum malu malu saat mengingat wajah Andrean semalam.
Sebuah benda berukuran panjang , berwarna biru pekat serta sangat berkilau berhasil menyita perhatian gue dari barang barang mewah lainnya. Tangan gue sedikit bergetar saat memegang benda itu. Gue menggeleng gak percaya, gue tau benda ini, sangat tau karena gue juga suka banget sama benda ini. Kenapa benda ini bisa ada di toilet? Siapa yang naruh?
"Shit, jangan bilang Andrean juga suka barang barang begini? " Gue bergumam kesal. Ogah banget satu hobi sama tu cowok brengsek ; kulkas 10 pintu!
Siapa yang tau hayoo benda apa itu??
Jangan lupa vote dan komen yang cintaku 😘🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREAN
Подростковая литератураJangan menilai sebelum membaca !! Typo bertebaran !! Follow dulu sebelum baca 🙏 Lisa adalah seorang gadis berusia 18 tahun, hidup bergelimpangan harta, bebas ke sana ke mari membuat nya jarang pulang ke rumah, orang tua nya yang melihat itu lanta...