025

23 2 0
                                    

Lisa memasuki rumah nya sambil menghentak kan kaki kuat, hingga menimbul kan suara yang keras.
"Lisa mau kemana kamu!! " Teriak sang papah marah. Ia begitu malu dengan ulah Lisa saat acara pertunangan tadi.

Flashback on:
Saat sesi foto foto, wajah Lisa tidak pernah tersenyum ataupun bergaya sedikit pun. Hal itu di sadari oleh sang fotografer kala melihat hasil jepretan nya seperti ada yang kurang, ternyata Lisa yang berfoto dengan wajah masam.

Karena hal itu lah sang fotografer menyuruh Lisa untuk sedikit tersenyum dan bergaya bebas.
Namun hal itu salah di artikan oleh Lisa, gadis itu berpikir ia bisa bergaya bebas kan sehingga saat jepretan kamera berikut nya sang gadis malah mengacung kan dua jari tengah nya pada kamera.
Karena hal itu lah sang papah menjadi sangat marah melihat kelakuan putri nya yang terlihat tidak beradap.
Hal itu juga bisa mempengaruhi dunia bisnis ayah nya, mengingat sebagian besar tamu undangan adalah kolega bisnis besar ayah nya .

Flashback off.

"Bukan urusan papa. " Balas Lisa kesal sambil berjalan menuju kamar nya. Baru saja gadis itu masuk namun sudah kembali terdengar teriakan papa nya.
"ATM kamu mulai hari ini papa bekuin Lisa!! " Teriakan Andra ( papa Lisa) menggelegar membelah gendang telinga.
"Terserah papa. Aku juga masih bisa cari uang dari hasil balapan aku. " Gumam Lisa pelan. Gadis itu berjalan pelan menuju kamar mandi karena badan nya terasa begitu lengket. Baju yang menutupi tubuh sempurna Lisa perlahan mulai di tangalkan oleh sang empu hingga ia benar benar polos sekarang.

"Akhh.. Hangat sekali. " Karena merasa nyaman, tapa sadar Lisa mulai memejamkan mata , kegelapan segera memeluk nya.
Setelah mandi Lisa langsung memakai kaos polos berwarna sage , gadis itu mulai naik ke tempat ternyaman nya yaitu kasur.

Lisa meng-scroll asal media sosial nya karena tak ada yang menarik menurut nya. Gadis nakal itu mulai mendapat kan ide jahil untuk mengeprank orang. Gadis itu iseng iseng membuka WA lalu mengacak nomor, harap harap dapat nomor cogan.
'0895**** nomor ini menggunakan whatsapp '
"Yes.. Akhirnya dapat.. Hmm gak ada foto profil nya. " Ucap Lisa berdecak sebal. Ia jadi tidak tau ini laki laki atau perempuan. Terserah lah.

You : P

No acak : ?

"Buset dingin bener ni orang . " Batin Lisa merasa semakin tertantang untuk mengganggu orang ini, tak peduli dia laki laki ataupun perempuan.

You : Je t'ai aimé il y a longtemps☺
( aku sudah mencintaimu sejak lama).

No acak : Est-ce que je m'en soucie ?
(Apakah saya peduli?).

"Wtf! Gue harus tau siapa dia. " Batin Lisa meronta ronta ingin tau siapa orang gila yang tak terpesona dengan aura Lisa yang begitu dominan di antara gadis gadis lain nya.
"Apa dia buta gabisa liat PP gue udah cantik poll begitu. " Gerutu Lisa lagi. Ia dengan tidak sopan lansung menelpon pria itu.
Sampai lima kali panggilan Lisa lansung di tolak mentah mentah oleh orang itu sampai panggilan yang keenam baru di jawab.

"Heh lo pikir gue gak capek apa nelpon lo berkali kali tapi gak di angkat. " Ucap Lisa nyolot, padahal dia lah yang bersalah di sini.
"Apakah anda begitu suka pada saya hingga menganggu malam malam seperti ini? " Suara seberang sana ternyata suara seorang pria yang terasa sangat familiar di telinga Lisa.

Deg.. Deg..
"Jangan bilang dia cowok brengsek tadi. " Batin Lisa terus berusaha mengusir pikiran negatif nya.
"Jangan bilang lo Andrean si kulkas 10 pintu itu? " Tanya Lisa tak percaya .
"Ck.. F©ck." Setelah umpatan itu terlontar kan Andrean lansung menutup sambungan telepon mereka.

Lisa kembali mengutuki diri nya sendiri . Kenapa ia harus kembali berurusan dengan pria itu. Ia jadi menyesal mengacak acak nomor sekarang.

Hai Hai para readers tercinta ❤ semoga suka yang dengan cerita ini. Gimana bab ini, apa ada yang kurang?
Jangan lupa Vote dan komen🙏☺⭐

ANDREANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang