Setelah Agatha di pindahkan ke ruangan gawat darurat oleh para petugas rumah sakit, Jihan hanya meratapi apa yang sudah terjadi. Ia merasa kehilangan untuk kedua kalinya. Semuanya benar-benar berakhir sama, hanya caranya saja lebih detail dan tragis mengingat keputusannya memilih sedikit ikut campur dan melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Ia harap Agatha masih bisa tertolong.
Jihan menoleh pada wanita disampingnya. “Tante kemana saja selama ini?” tanya Jihan. Suaranya parau. Pakaian seragam putih abunya terdapat bercak darah Agatha disana tampak mengering.
Christie menangis sesenggukan kemudian mencoba berhenti. Wanita itu tidak tahu jika Agatha punya teman sepeduli ini padanya. “Apa yang diharapkan dari seorang jalang seperti ku? Hiks..”
“Agatha mempunyai hubungan terlarang dengan kakaknya sendiri dan dia juga seorang pecandu, apa Tante tahu?” tanya Jihan lagi. Dengan wajah menahan tangis untuk kesekian kalinya. Kedua tangannya mengepal kuat.
Wanita itu memegang dadanya terasa sesak. Sambil menggeleng-gelengkan kepala begitu dramatis. Hancurnya seorang ibu bisa dilihat dari situasi saat ini. Jihan pun, ikut menangis. Nafasnya juga tercekat. Ia menutup wajahnya memikirkan banyak kesedihan terjadi dan itu sebagian darinya.
Padahal Jihan tidak perlu merasa bersalah. Gadis itu saja tidak baik-baik saja namun begitu menyiksa ketika tahu puncak menuju kepergiannya akan ada banyak kejadian tak terduga.
Ia sahabat yang buruk, tapi dalam pandangan Agatha ia juga merasakan hal yang sama. Mereka sama-sama saling menyakiti dengan cara takdir membalikan keadaanya.
“Aku terpaksa menikahi ayahnya Reaga karena kita sudah kenal lama. Anakku saat itu sangat membutuhkan kasih sayang seorang ayah serta keluarga yang lengkap, aku kira setelah menerima kesepakatan untuk menikah dengannya semua akan baik-baik saja..”
“Agatha bilang pada ku Tante dan Raega saling menyayangi,” kata Jihan.
Mama Agatha menggeleng keras diiringi Isak tangisnya memberat.
“.. K-kaliam hidup bahagia, hiks dan Agatha juga bilang sama aku kalo Tante menghilang sampai papa Reaga sibuk cari Tante berakhir meninggalkan Agatha dengan Reaga. Suami Tante juga tidak berperilaku layaknya seorang ayah,” lanjut Jihan.
“Aku menitipkan Agatha padanya supaya Agatha tidak malu lagi punya seorang ibu psk seperti ku..hiks.. a-aku pergi anak itu pun, tahu.”
“Agatha selama ini membohongiku jika hidupnya sesuai dengan apa yang diinginkannya dan Tante tahu? Walaupun belum cukup lama kita berteman kita sangat dekat sebenarnya, sampai aku tidak peduli anak-anak disekolah menjauhiku karena aku berteman dengan anak tante. Agatha punya citra yang buruk disekolah dan ketika di SMP d-dia pernah membully dan itu semua tersebar Tante.. dan terakhir.. video hubungan Agatha dan Reaga..”
Jihan melamun. Menatap lantai rumah sakit dengan gamang.
“Bedebah sialan! Anak itu merusak Agatha! Aku akan membunuh mereka berdua!”
Jihan melihat Mama Agatha menghapus air matanya kasar kemudian dengan cepat berdiri.
Wanita itu berlari meninggalkan lorong rumah sakit dengan tergesa. Jihan ingin mencegatnya namun urung saat lengannya ditarik seseorang.
Aroma tubuh itu Jihan hapal siapa pemiliknya.
Gadis itu menoleh pada Arka yang langsung membawa Jihan pada pelukan hangat yang entah mengapa menenangkannya.
“Sudah cukup. Gue biarin lo sedikit waktu bukan untuk hal yang seperti ini Jihan. Gue kecewa, dan lo juga berhasil bikin gue sakit hati sedalam-dalamnya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] AKHIR YANG TAK SAMA
RandomSetelah perceraiannya terjadi, Jihanara Cilyn merasa jika hal yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Menandatangani surat cerai dengan impulsif. Saat semuanya benar-benar berakhir, perempuan itu tersadar, harusnya ia mencari tahu segalanya terle...