🌻Part 23. Tepi Danau

858 104 25
                                    

Vote dulu ⭐

***

Di sisi lain, Shavira, Laura, dan Citra tengah berkumpul di kelas, penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Gio. Mereka tahu ada sesuatu yang tidak beres, terutama setelah mendengar rumor tentang perkelahian di depan gerbang sekolah.

Valeska yang baru saja kembali dari UKS, mendapati ketiga sahabatnya tengah membicarakan Gio. Melihat tatapan penasaran mereka, Valeska pun mendekat dan duduk bersama mereka.

"Val, Ada apa?Ka Gio kenapa? kok sampai di panggil ke BK?" tanya Shavira tanpa basa-basi, sementara Laura dan Citra menunggu dengan wajah penuh antisipasi.

"Kalian ngga tau?" tanya Valeska. Mereka bertiga menggeleng cepat.

"Gue kira kalian tau". Valeska menghela napas, lalu bercerita dengan suara pelan. "Jadi gini...Ka Gio di panggil ke BK soalnya tadi pagi dia berantem di depan gerbang sekolah."

Laura mengangkat alis, penasaran. "Berantem? Sama siapa?"

"Sama cowok barunya Ka Rahel," jawab Valeska sambil menatap ketiga temannya. "Ka Gio liat Ka Rahel bareng cowok lain, terus dia marah, jadi berantem deh."

"Wait, wait... Maksud lo, ka Rahel selingkuh?" tanya Citra ingin memastikan. Valeska mengangguk dengan senyum tipisnya.

"Gila sih, padahal hubungan mereka keliatan baik-baik aja." timpal Laura.

Mendengar penjelasan Valeska, ketiga sahabatnya bukannya terkejut atau sedih, melainkan malah saling bertukar pandang dengan senyum di wajah mereka. Citra yang paling tidak bisa menahan diri, tertawa kecil.

"Itu artinya, mereka udah putus?" tanya Citra dengan nada bahagia yang sulit ditutupi.

Valeska menatap mereka bingung. "Maybe... Tapi kenapa kalian malah seneng?"

Laura tersenyum lebar. "Seneng lah. Jadi ngga ada lagi yang ganggu rumah tangga lo. Siapa tau habis ini lo sama ka Gio bisa romantis. Hahaha"

"Dih, setres lo".

***


Valeska turun dari mobil Citra dengan langkah ringan. "Makasih, Citraa!" serunya, melambaikan tangan.

"Yoi, gue pulang dulu ya," balas Citra sambil tersenyum.

"Hati-hati," jawab Valeska, menunggu hingga mobil Citra menghilang dari pandangannya sebelum melangkah masuk ke rumah.

Saat dia membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada Gio yang duduk di ruang tamu, matanya terpaku pada layar TV. Suasana terasa sepi, hanya suara TV yang mengisi kekosongan di antara mereka.

"Ka Gio," panggil Valeska pelan, sembari meletakkan tasnya di atas meja. Dia lalu duduk di samping Gio, rasa penasaran mulai memenuhi pikirannya.

"Lo dapet hukuman apa?" tanya Valeska, merasa penasaran.

Gio menoleh, ekspresinya datar. "Gue di skors" ucapnya, seakan kata-kata itu tak berarti apa-apa.

Valeska terkejut, tubuhnya membenarkan duduknya. "Serius?" tanyanya, tak percaya. "Berapa hari?"

Gio mengangguk, tanpa menoleh lagi. "Tiga hari."

"Yes," gumam Valeska, nyaris tak terdengar, tapi cukup bagi Gio untuk menangkapnya.

Tatapan Gio tiba-tiba berubah tajam, seperti elang yang menemukan mangsanya. "Lo seneng gue dapet masalah?"

GIOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang