Kalo bab ini like sampai tembus 100 terus komennya 50 lebih. Author bakal usahain update sesering mungkin. Setiap hari kalo perlu.
Tapi kalau enggak ya sesempet dan se mood author.
Jadi, yuk guys ramein
HAPPY READING
*
*
*Sang surya baru bersiap ingin mengintip malu-malu, tapi Aston Martin hitam Fariz sudah berpacu bak kuda pacu jebolan juara internasional.
Mood istirahatnya sudah surut direnggut serangan fajar Lina tadi. Boro-boro tidur seperti rencananya, mandi saja hanya lima menit.
Semua itu bagai kaset yang terus berputar, sepertinya tidak akan berhenti sebelum rusak-mati. Tapi apa daya, Fariz belum siap. Masa Lalu itu bagai "momok" jahat yang terus menghantui hidupnya. Tender besarlah yang bisa mengalihkannya.
Menikah?
Jelas dia juga ingin. Siapa yang tidak mendambakan kehidupan sempurna itu. Itu impian setiap manusia bukan?
Tapi apa pantas orang seperti dirinya mendapat kebahagiaan itu?
HUH! Tuhan saja sepertinya enggan memberinya kebagiaan, lebih senang bermain-main dengan hidupnya. Jadi tidak pantas lagi dia berharap.
SEMUA MANUSIA SAMA SAJA.
Hei, tersan berlebihan sekali memang kedengarannya. Tapi bagi dia yang ditinggalkan selama berulang kali karena masalah yang sama. Fariz rasa semua orang akan bilang "wajar" alih-alih merasa empati lagi.
Lima kali. Lima kali ia menjalin hubungan dengan seorang wanita. Namun lima kali itu juga Fariz ditinggalkan. Memuakkan.
Parahnya bukan hanya pasangan, teman saja begitu. Fariz sendiri sampai prihatin dengan dirinya sendiri. Ia juga sadar diri, itu kenapa dia muak sendiri walau hanya sekedar membahas.
Terlalu banyak melamun, tidak sadar waktu melesak cepat. Tidak terasa Tiara sang ekertaris sudah mengetuk pintu dan masuk untuk mengantarkan berkas. "Pagi sekali kamu datang Tiara."
Tiara yang sedang meletakkan setumpuk map di atas meja Fariz berhenti, dia mendongak menatap Fariz dengan alis menyatu. Loading satu menit baru menjawab. "Ah, ada berkas yang harus saya cek tadi pak. Tapi hanya lebih awal 30 menit saja kok."
"Jadi ini sudah jam setengah tujuh?"
"Jam tujuh kurang sepuluh menit lebih tepatnya pak."
Fariz membola, dia buru-buru mengangkat tangan kanannya-melihat jam.
"Astaga, ternyata saya membuang waktu terlalu banyak pagi ini." Keluh Fariz tercicit. Pelan tapi masih bisa terdengar di telinga Tiara yang hanya berjarak satu meter di seberang meja. Fariz pikir ini masih sekitaran jam enam pagi.
Tiara diam saja, masih berdiri di depan meja sampai Fariz kembali mentalnya. "Rapat nanti saya bisa dengan Tian saja Tiara?"
"Bagaimana pak?" Tanya Tiara, memastikan. Sejauh ini Fariz paling tidak mau didampingi Tian-sekertaris keduanya ketika rapat di luar kantor. Kayaknya, "dia terlalu banyak bicara. Kepala saya pusing mendengar ocehannya."
"Rapat siang nanti. Pak Boim cuti hari ini. Saya sedang tidak dalam kondisi prima untuk menyetir. Bilang sama Tian, minta dia stay 30 menit sebelum jadwal keberangkatan. Saya tidak ingin terlambat."
Tiara mengangguk sebelum akhirnya pamit pergi.
KLING! DRET! DRET!
Mama
Anak kurang kasih sayang memang kamu ini Ariz😒
Mama
Mamanya marah, ngambek, bukannya dibujuk, dirayu.Mama
Kok malah ikutan ngambek, sampe mogok sarapan di rumah.Mama
Mama minta maaf ya sayang. Tapi mama tetep pingin kamu cepat nikahMama
TITIKInilah Lina, kesal sudah setinggi langitpun anti rasanya untuk mengatai anak dengan istilah yang buruk-buruk. Takut jadi doa dan di-Aamiin-kan Malaikat. Kan bahaya.
Fariz terkekeh, dia menutup kolom percakapan dengan Lina ganti menghubungi satpam kantor-mau minta tolong dibelikan sarapan. Perutnya sudah meronta minta diisi.
Iya benar, satpam kantor bukan office boy/girl. Alasanya ya karena sudah terbiasa. Hanya satpam dan Fariz tentu saja yang 24 jam bisa ada di kantor. Dibanding Tiara atau Tian, sepertinya Fariz juga justru lebih akrab dengan pria-pria berseragam putih biru itu.
To Be Continued
______________

KAMU SEDANG MEMBACA
Resep Cinta Dalam Doa (Revisi)
Romance❌️SUDAH REVISI❌️ Banyak yang berubah guys jadi yg mau baca ulang dijamin tetep dugun-dugun. Buat yang belum pernah baca cus merapat. Dijamin gak akan ada ruginya. Justru nagih Kalau gak percaya coba aja😋 ______________________ Disandera oleh trauma...