RCDD | 9. Mama Lina Kesurupan

1.3K 58 0
                                    

HAPPY READING GUYS

Typo-typo ini tolong bantu koreksikan😭

***

Selepas perdebatan yang cukup panjang dan melelahkan serta menggemparkan kala itu. Satu minggu berlalu sudah.

Selama satu minggu belakangan tak ada huru-hara yang terjadi dalam keluarga kecil Kamran.

Kedatangan Bian Kamran dan Lina Kamran berhasil mencuri perhatian seluruh karyawan di ZK Media, perusahaan periklanan terkemuka di kota Semarang. Bagaimana tidak, kedua orang tua bos mereka itu datang dengan wajah kaku dan tegang, sedangkan pulang dengan wajah berseri-seri hingga menyapa seluruh karyawan kantor yang mereka lalui.

Lina berubah drastis. Tak tanggung-tanggung sampai 180 derajat berubahnya. Fariz si manusia kutub saja sampai sadar saking pesatnya perubahan itu.

Peraturan-peraturan rumah seakan lenyap oleh mood Lina yang membaik. Seperti sarapan wajib makanan sehat, dua butir telur dan jus buah. Dan datang ke meja makan setelah rapi dan bersih. Jika tidak si kanjeng ratu rumah akan mengomel sepanjang kereta kencana. Nyatanya minggu ini tidak. Beliau sendiri yang menyusul Fariz yang sedang bersemedi di ruang kerja dengan setumpuk berkas.

"Ayo turun sarapan. Mama buatin Ariz nasi goreng. Gak usah mandi, gitu aja. Keburu dingin nanti," ujarnya sembari menarik sudut bibirnya lebar-lebar. Bagaimana Fariz tidak syok. Dia sampai mengerjapkan matanya berulang kali dan membeku.

Lina kembali mengingatkan. "Ayo! Papa sudah nunggu di bawah tu." Sambil merangkul Fariz. Tangan kirinya memegang gelas kosong bekas kopi Fariz semalam. Yang satu ini, biasanya Lina akan mengomel jika ada gelas bekas pakai yang tidak segera dicuci. Wajib si pengguna yang mencuci sendiri. Tidak bisa diwakilkan. Itu peraturanya.

Fariz yang masih "syok" mengekor saja. Lina juga menarikan kursi kosong untuk Fariz duduk dan Fariz menurut dengan wajah bodohnya.

Sebentar ... kok beda. Bukan. Bukan hanya tingkah Lina. Tapi isi piring miliknya dan juga kedua orang tuanya. Di piring Bian seperti biasa, dua telur rebus dan potongan alpukat. Milik Lina hanya dua telur rebus. Dua gelas jus sayur pelengkapnya.

Miliknya sepiring nasi goreng dan segelas susu.

"Dimakan ya sayangnya Mama. Terus nanti tidur, istirahat. Kerja lagi juga boleh. Bebas pokoknya. Mama Papa mau ke restoran, mau coba cek outlet yang di Magelang. Nanti siang drive true aja ya? Mama gak sempet kalau kudu masak. Takut kesiangan. Kalau kamu malas ya bikin mie. "

Bikin Mie? Mana ada ada dalam sejarah keluarga Kamran. Ajaib. Fariz sampai geleng-geleng. "Mama kesambet ini kayaknya." Gumamnya dalam hati.

Fariz melirik Bian. Menuntut jawaban. Tapi ayahnya itu justru acuh tak acuh, bertingkah seolah tak tahu dan tak mau ikut campur. Urusan yang beginian cari aman saja lah dia.

***

FARIZ

Tian tolong kirim ke saya revisian proposal Global Food kemarin.

TIAN

Selamat pagi pak Fariz.

Mohon maaf pak, tapi belum saya kerjakan ulang pak😁

Baru juga kemarin siang pak. Masak sudah main tagih-tagih aja. Masih lusa ini pak deadline nya.

FARIZ

Fotokan!

Fariz mengetukkan ibu jarinya pada meja kerja berulang. Di bawah nama Tian tertulis "mengetik" tapi tak kunjung ada pesan masuk juga. Tidak sabaran Fariz menunggu. Ketukan itu semakin lama semakin keras.

Ngomong-ngomong dia sudah kembali ke ruang kerja lepas menghabiskan sarapan. Sudah mandi dan segar.

TING!

TIAN

Fotokan apanya pak?

Proposalnya? Kan belum saya kerjakan pak.

Berkas lamanya kita tinggal di kantor. Ini kan hari libur pak. Masak bawa-bawa kerjaan ke rumah✌️

TAK!

Tak pakai membalas pesan atau keluar dari kolom percakapan. Fariz langsung meletakkan ponselnya ke atas meja—lagi.

Buka laci, ambil kunci mobil dan dia sambar ponsel itu, dia masukkan dalam saku dan bergegas ke luar ruangan. Mau ke kantor. Pindah kerja.

Apaan itu libur? Tidak ada dalam kamus Fariz. Healing-nya ya kerja dan kerja.

To Be Continued

_______________

Hari ini author bom update. Tapi gak tau bakal up lagi kapan ya guys. Se moodnya🤣

Sorry

Seriusan. Revisi = mikir ulang buat author. Ini aja udah beberapa yang berubah. Pembaca lama mungkin ada yang sadar.

Semangat menanti guys. Salam sayang dari author.

Resep Cinta Dalam Doa (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang