☆
Suatu pagi, sekitar pukul enam. Ilham, berada di meja makan yang menyatu dengan ruang keluarga. Dia masih menikmati nasi goreng buatan sendiri, untuk dirinya sendiri. Tidak untuk Anita yang sedang rebahan dan mencoba tidur di sofa depan. Dia masih agak kesal pada sang kakak yang sebelumnya diminta memasak untuknya, tapi Anita tidak mau.
Setelah membantu bu Lina berbelanja dan membereskan toko, katanya Anita masih ngantuk. Sebab semalam kurang tidur karena kebablasan begadang setelah bersama teman-temannya mencari donasi lagi, dan membahas rencana kegiatan bulan Ramadhan.Mendengar ada suara langkah kaki memasuki rumah, Ilham menengok, ada sang ibu yang kemudian bertanya, "Si teteh mana?"
"Tuh!" Ilham menunjuk ke arah sofa.
Bu Lina mendekati Anita.
"Teh! Bangun!""Hmm," sahut Anita yang terpejam, setengah malas. Terlanjur nyaman di sofa. Sebentar lagi sepertinya dia akan tertidur.
"Eh.. Bangun!" pinta bu Lina lagi.
Tapi respon Anita masih sama. Sang ibu geleng-geleng kepala.
"Bangun! Di depan toko ada suster Marie cariin kamu!"Menangkap suara ada nama Marie tersebut, kesadaran Anita kembali. Matanya sontak terbuka. Dirinya diam membatin.
'SUSTER MARIE? CARI AKU? APA GAK SALAH DENGER?'"Kalah ngahuleng!" sebal bu Lina.
(Malah ngelamun!)"Gak salah denger ini teh, mah?" tanya Anita sembari bangkit dari rebahan.
"Yeuu.. Enggak..!" jawab bu Lina.
Tanpa kata, badan Anita langsung bergerak cepat beranjak, pergi ke luar rumah. Ibu dan adiknya melongo keheranan. Khususnya Ilham yang kemudian menggerutu dalam hati, 'Hih, tadi diminta masakin adiknya sendiri mah gak mau!'
"Ilham," panggil bu Lina.
"Muhun, mah," (Iya, mah)
"Jangan lupa beresin bekas nya yah kalo udah selesai makan!"
Kepala Ilham mengangguk. "Siap!"
Di depan toko.
Hati Anita berdebar-debar mendekati dan menyapa Marie. Apalagi melihat senyum tenang nya itu, membuatnya hampir terlihat salah tingkah.
"Selamat pagi, suster.""Selamat pagi, Anita. Tadi di dalam apa kamu sedang sibuk?"
Teringat lagi jika dirinya baru saja bangun dari tidur, seketika Anita mengkhawatirkan penampilannya sendiri sekarang. Segera dia rapihkan rambutnya. Bibir mengulas senyum manis.
"Enggak, suster. Katanya suster cari saya?!""Benar. Saya mau menyampaikan bahwa gereja menerima baik ajakan kerja sama dengan teman-teman kamu."
Mulut dan mata Anita sontak terbuka. Tidak menyangka.
"Serius?""Iya.." jawab Marie meyakinkan.
Anita melangkah, lalu memeluk Marie begitu saja.
Tentu Marie kaget. Tiba-tiba sudah dipeluk erat oleh Anita, yang sekarang tampak ceria, gembira. Marie ikut jadi gembira rasanya.
Diam-diam, Anita bergembira hati saat sadar dirinya dan Marie sekarang sedang berpelukan. Dia jadi ingin berlama-lama. Hhihi.
Sementara Marie mulai merasa sedikit canggung."Ada apa ini teh rame begini?" tanya bu Lina muncul dari dalam toko.
Anita segera melepas pelukan. Kemudian mengatakan, "Hhehe. Gereja sudah setuju, mah, buat kerja sama nanti bulan Ramadhan."
Bu Lina turut senang mendengarnya.
"Wah.. Alhamdulillah atuh.. Terima kasih, suster.""Terima kasih banyak, ya, suster Marie," tutur Anita.
![](https://img.wattpad.com/cover/376289634-288-k291212.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[NEW] Rahasia Mereka
RomanceKamu ingin mengetahui semuanya, & saya tau itu bisa terasa luar biasa, atau menakutkan akan hal-hal tidak pasti, atau yang tidak diketahui. Tapi ketahuilah, bahwa yang tidak diketahui tidak selalu harus merasa seperti ini. Mungkin kali ini; yang tid...