[Tanggung Jawab]
Keesokan paginya...
Seperti biasa, Reyna bangun lalu mandi dan berganti pakaian, semua disiapkan Bi Minah.
Seperti biasa pula Steve pagi pagi datang ke rumah Reyna. Mereka sedang duduk di meja makan bersama kedua orang tua Reyna, papa mama Reyna semalam pulang sangat larut.
Jam sudah menunjukan pukul 06.20, Steve dan Reyna memutuskan untuk berangkat sekolah.
"Ada rasa pusing? Mual?" Tanya Steve ketika mereka sudah memasuki mobil Steve.
"Nggak." Jawab Reyna.
"Pagi tadi muntah?" Tanya Steve lagi.
"Enggak. Emang kenapa sih?"
"Gak papa." Semalam Steve search di google tentang 'gejala yang dialami saat hamil muda' di sana menampilkan seseorang yang hamil muda akan mengalami mual muntah di pagi hari atau yang disebut morning sickness. Ah mungkin setiap orang berbeda beda.
Sementara itu di tempat lain...
"Huek huek huek." Terdengar suara seseorang yang muntah dari kamar mandi di kamar Jayden.
"Shit" Umpat Jayden.
"Huek."
"Anjing! Gue kenapa?" Tanya Jayden entah pada siapa, mungkin pada anjing tetangga. Jayden terduduk lemas di bawah wastafel.
Ketika rasa mual kembali menghampirinya, ia segera muntahkannya di wastafel namun yang keluar hanyalah cairan bening.
Dengan lemas, Jayden memutuskan untuk mandi. Setelah mandi ia turun untuk sarapan.
Dengan badan yang masih lemas, Jayden berjalan menuruni tangga. Ia lalu duduk di meja makan.
"Kamu kenapa? Kok lemes." Tanya Mama Ayu.
"Gak tau." Jawab Jayden lalu mengambil setangkup roti berisikan selai coklat.
"Kok coklat sih mah? Jayden mau selai Strawberry." Protes Jayden.
Mama Ayu kebingungan. "Loh bukannya
kamu suka selai coklat?" Tanya Mama Ayu."Gak tau lagi pengen aja."
Mama Ayu lalu kembali mengambil roti dan mengoles-kannya dengan selai strawberry. "Nih," Mama Ayu menyerah- kannya pada Jayden yang langsung dilahap habis oleh cowok itu.
"Kamu lemes, gak absen aja?" Tanya Mama Ayu.
"Gak ah, Jayden lagi pengen nasgor kantin." Jawab Jayden. "Nanti paling Cuma ke kantin abis itu ke UKS atau pulang aja." Mama Ayu hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar rencana anak tunggalnya itu.
Jayden lalu mengambil motornya di garasi dan melajukannya menuju sekolahnya.
Kepala Jayden terasa berdenyut-denyut. Namun, ia tetap memaksakan untuk mengendarai motornya sendiri.
"Bangsat!" Umpat Jayden ketika terjebak macet. Jam sudah menunjukan pukul tujuh kurang lima menit. Yang artinya, Jayden hanya memiliki waktu lima menit sebelum gerbang sekolah tertutup. Oh ayolah Jayden sedang sangat malas untuk dihukum.
Untung saja Jayden membawa motor, jadi ia bisa selip sana selip sini sampai beberapa kali mendapat sumpah serapah dari pengguna jalan lain.
Dengan kepala yang masih berdenyut. Jayden sampai di sekolahnya tepat waktu. Walaupun hampir telat.
Pak satpam bahkan baru menutup gerbang dan hanya tersisa celah untuk satu motor. Untungnya Jayden bisa melewatinya.
Bukannya ke kelas, Jayden malah berjalan menuju kantin. Ia berjalan melawan arus murid-murid lain yang berjalan ke lapangan hendak melaksanakan upacara bendera. Ia tak peduli yang Jayden inginkan hanyalah makan nasi goreng kantin dan tidur di UKS setelahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/376914919-288-k868099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident
Teen FictionKisah tentang remaja SMA yang hamil karena sebuah kecelakaan saat menghadiri pesta dan disaat ia sudah menerima takdirnya, ia baru tahu bahwa kejadian yang menimpahnya bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan rencana dari teman sekolahnya.