Accident | 17

199 11 0
                                    

[Papa Mama Mau Pergi]

"Mama, ajarin Reyna masak dong." Reyna berucap, ia baru saja memasuki dapur mendekati mamanya yang sedang berkutat dengan alat-alat dapur.

"Reyna ih bikin kaget mama," gerutu mama yang sedang memasak untuk makan malam dibantu Bi Minah.

Reyna terkekeh, "maaf mah."

"Kenapa tiba-tiba minta diajarin masak?" Mama bertanya, pasalnya Reyna paling malas belajar memasak.

"Em-ya Reyna pengen belajar jadi istri yang baik." Jawab Reyna malu-malu.

Mama tersenyum, "yaudah sini bantuin mama."

Reyna mendekat dan membantu mama, ia melakukan sesuai instruksi yang diberikan mamanya.

"Ini enak banget mah," pekik Reyna setelah mencoba hasil masakannya. "Besok-besok Reyna mau kesini suruh ajarin mama masak ya?"

"Mama gak bisa sayang."

"Loh kenapa?" Tanya Reyna bingung.

"Kamu minta ajarin Mama Ayu aja ya?" Mama berucap.

"Tapi masakan mama paling enak." Reyna cemberut.

"Masakan Mama Ayu juga pasti gak kalah enak kok."

"Ih emangnya mama mau ngapain sampe gak bisa ngajarin Reyna?" Tanya Reyna curiga.

"A-ah itu papa kamu udah pulang," mama berucap mengalihkan pembicaraan.

Reyna berbalik dan benar saja ia menemukan papanya yang berjalan kearahnya dengan setelan kerja yang masih membalut tubuhnya.

"Wah putri papa di sini." Sapa Papa Reno.

"Papaaahh," pekik Reyna lalu berlari dan memeluk papanya. "Baru empat hari tapi Reyna kangen banget sama papa."

"Papa juga kangen sama kamu, sayang." Papa mencium puncak kepala Reyna beberapa kali.

"Udah ah pelukan Teletubbies nya, papa mandi dulu sana," sahut Mama.

Papa menurut, ia lalu melepas pelukannya.

***

Siang berganti menjadi malam, saat ini Reyna dan Jayden masih berada di rumah mama. Mereka sedang makan malam bersama Papa dan Mama tentunya.

Reyna mengambilkan makan untuk Jayden, sama seperti mama yang mengambilkan makan untuk papa.

"Reyna, papa mau ngomong sama kamu." Ucap papa setelah semua orang selesai makan.

"Kenapa, Pah?" Reyna penasaran.

Papa menghembuskan napas sekali sentak, "papa sama mama harus pergi ke Jerman."

"Ngapain? Kok mendadak?"

"Cabang perusahaan papa di sana bermasalah, jadi mau gak mau papa harus kesana." Jawab Papa.

"Dan mama gak bisa ninggalin papa gitu aja, mama harus nemenin papa," sahut mama.

"Terus Reyna gimana?" Tanya Reyna dengan suara parau, matanya mulai berkaca-kaca.

"Ada Jayden, Mama Ayu, Papa Agus, ada Steve juga," ucap mama. "Reyna ga sendiri kok."

"Kapan berangkatnya, Pah?" tanya Jayden yang sedari tadi hanya menyimak.

"Besok pagi," jawab Papa.

"Kok mendadak?! Hiks jangan tinggalin Reyna." Reyna mulai menangis.

"Jangan nangis Reyna, sini peluk," mama merentangkan lengannya yang langsung dimasuki Reyna.

AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang