Accident | 14

227 7 0
                                    

[Sekolah Lagi]

Setelah habis tiga hari, hari ini saatnya masuk sekolah lagi. Jam baru menunjukan pukul empat pagi. Namun, Reyna merasa kesal karena tidurnya diusik. Siapa lagi kalau bukan Bi Eni, mana mungkin Jayden.

Memang Bi Eni di beri kunci rumah Jayden karena memang Bi Eni akan datang pagi-pagi dan pastinya Reyna dan Jayden belum bangun.

"Non, bangun, non." Bi Eni mengguncang pelan bahu Reyna.

"Bi Reyna masih ngantuk." Ucap Reyna lalu menaikan selimutnya hingga menutupi kepalanya.

"Non, ayo bangun, masak." Ajak Bi Eni.

"Nanti Bi, lima menit lagi ya." Tawar Reyna.

"Sekarang non, gimana rencana yang kemaren?"

Tak lama Reyna menyibakkan selimutnya dan duduk. Matanya baru terbuka setengah. "Iya bi, Reyna cuci muka dulu."

Sementara di kamar sebelah....

Huek huek

"Sial gue kenapa lagi bangsat!" Umpat Jayden yang kesal karena tidurnya terusik oleh rasa mual yang tiba-tiba menghampirinya.

"Gara-gara jalang itu pasti."

Jayden menggeram kesal lalu berjalan kembali menuju kasurnya, dan mencoba untuk kembali tidur.

"Mau masak apa, Bi?" Tanya Reyna sambil berjalan mendekati Bi Eni.

"Sop ayam aja deh, kayaknya anget-anget enak buat Den Jayden." Jawab bi Eni.

Reyna menguap, "emang kenapa Jayden?" Tanya Reyna.

"Tadi bibi denger ada suara muntah gitu." Jawab bi Eni. "Lagi sakit kayaknya."

"Hah? Jayden sakit?" Tanya Reyna panik, ia langsung berlari menuju kamar Jayden.

Tok tok tok

"Jay buka pintunya," ucap Reyna dengan nada cemas. "Kamu sakit ya?"

"BERISIK LO, PERGI SANA!" Bentak Jayden dari dalam kamar.

Reyna tersentak mendengar bentakan Jayden dari dalam kamar, matanya mulai berkaca-kaca.

"Udah non, Den Jayden nya mungkin lagi pusing." Ucap Bi Eni yang tiba-tiba datang. "Masak aja yuk."

"I-iya, Bi."

Reyna dan Bi Eni segera menuju dapur untuk memulai acara masaknya. Reyna mengeluarkan bahan bahan yang disebutkan Bi Eni dari kulkas lalu memotongnya sesuai dengan instruksi Bi Eni.

"Bi ini gimana? Reyna takut kena pisau." Tanya Reyna yang bingung karena wortel yang dipotongnya tinggal kecil tapi jika dimasak segitu masih terlalu besar dan jika dipotong Reyna takut pisaunya melukai jarinya.

"Yaudah biar bibi aja, kamu masukin itu aja." Ucapan bi Eni sambil menunjuk sayuran yang telah dipotong dan telah dicuci.

Reyna menghembuskan napas sekali sentak, ia mulai memasukan potongan sayuran dengan jarak yang cukup jauh. Akibatnya, tangan Reyna terkena cipratan air panas.

"Aduh, panas."

"Bukan begitu caranya non, pelan aja deket sama pancinya tapi jangan deket banget." Ucapan Bi Eni menasehati lalu mempraktekkannya.

"Reyna mau coba," Reyna pun mencoba sesuai yang dicontohkan bi Eni, walaupun ia masih sedikit takut.

"Nah sekarang tes rasa." Bi Eni mengambilkan sedikit kuah menggunakan sendok lalu memberikannya kepada Reyna, "tiup dulu non."

Reyna menerimanya, ia meniup pelan, "enak Bi, Jayden pasti suka."

Lima belas menit berlalu akhirnya tersajilah sup ayam ala Reyna yang tentu saja dengan bantuan Bi Eni.

AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang