Accident | 1

990 21 0
                                    

[Reyna Faesya Airlangga]

Seorang gadis tengah bergelung dengan nyaman di bawah selimut tebalnya, seolah tak terganggu dengan sinar matahari yang mulai melewati celah celah gorden dan suara burung-burung yang bersahutan. Hingga tak lama ada suara ketukan pintu terdengar.

Tok tok tok

"Non bangun, non." Lalu disusul suara dari luar. Karena tak ada yang membukakan pintu, sang pengetuk yang ternyata adalah bi Minah sang asisten rumah tangga di rumah tersebut membuka pintu kamar yang tidak terkunci.

Bi Minah mendekati sesosok makhluk yang masih asik di alam bawah sadarnya itu, lalu menguncangkan badannya beberapa kali hingga sang pemilik badan pun merasa terusik dan terbangun dari tidurnya.

"Bangun non, sekolah" ucap Bi Minah.

"Iya bi, ini Reyna udah bangun." Ucap seseorang yang bernama Reyna itu dengan suara serak. la segera duduk di atas kasur sambil mengucek kedua matanya.

"Yaudah bibi siapin air mandinya dulu ya." Izin bi Minah.

"Iya bi"

Bi Minah lalu berjalan memasuki kamar mandi yang ada di kamar itu untuk menyiapkan kebutuhan mandi Nonanya.

Lalu tak lama bi Minah keluar. "Non itu udah bibi siapin airnya." Lapor Bi Minah.

"Iya bi makasih" ujar Reyna lalu mulai turun dari kasurnya. "Bi jangan lupa siapin baju Reyna ya, sekalian sepatu sama kaos kakinya." Ucap Reyna ketika hendak masuk ke kamar mandi. "Oh iya Bi, jangan lupa jadwalnya disiapin ya.

"Iya non"

Seperti itulah kebiasaan Reyna, setiap pagi hingga bertemu pagi lagi semua kebutuhannya harus disiapkan dan harus selalu terpenuhi.

Setelah mendapat jawaban, Reyna segera memasuki kamar mandinya dan mulai menjalankan ritual mandinya.

Setelah 15 menit berkutat dengan air, sabun, dan sejenisnya, Reyna segera keluar dari kamar mandi dengan dibalut handuk kimono putih. Ia tersenyum lebar saat melihat baju seragam sudah tertata rapi di atas kasurnya.

Reyna segera memakai baju yang telah disiapkan bi Minah lalu berpindah ke sisi kamar dimeja riasnya berada. Ia memakai bedak dan memoleskan sedikit lip tint di bibirnya. Hanya tipis agar tidak terlihat pucat, lagi pula Reyna takut masuk BK jika pakai make up berlebih.

Lalu menggendong tas yang sudah terisi buku sesuai jadwal pelajaran hari ini. Tentu saja bi Minah yang menyiapkannya.

Jadwal pelajaran Reyna sudah tertempel di dinding jadi Bi Minah hanya tinggal mengikuti jadwal tersebut.

Semua buku-buku Reyna juga sudah rapi lengkap dengan nama dan mata pelajaran, untuk yang satu itu sahabatnya yang telah menyiapkan untuk memudahkan Bi Minah menyusun jadwal Reyna.

Reyna lalu keluar dari kamarnya dan turun menuju meja makan yang ternyata sudah diisi oleh kedua orang tuanya.

"Pagi Mah, Pah!" Sapa Reyna riang sambil mencium pipi kedua orang tuanya bergantian.

"Pagi sayang." Balas Mama Renata.

"Pagi princess." Balas Papa Reno.

AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang