Accident | 12

218 8 0
                                    

[D-day]

"Saya terima nikah dan kawinnya Reyna Faesya Airlangga binti Reno Airlangga dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!"

Sontak ucapan alhamdulilah dan helaan lega menghiasi ruangan ketika Jayden berhasil mengucapkan kalimat sakral itu dengan satu tarikan napas.

Seorang bapak-bapak yang duduk di samping Reno mulai membaca doa yang kemudian diaminkan semua orang yang hadir saat itu.

Jayden lalu mengulurkan tangan kanannya yang langsung dicium oleh Reyna, blitz dari kamera pun langsung menghiasi ruangan itu. Lalu tak lama telunjuk Jayden terulur menarik dagu Reyna, membuat Reyna menatap tepat di manik Jayden.

Dengan wajah datarnya Jayden menghapus jarak di antara mereka dan itu sukses membuat jantung Reyna berdetak tak karuan, lalu sebuah benda lembab, hangat nan kenyal menempel di dahi Reyna.

Meskipun ini bukan pernikahan impiannya, pernikahan ini juga hanya dihadiri kerabat terdekatnya. Namun, Reyna merasa lega karena setidaknya anak di kandungannya mempunyai status yang jelas.

Tapi perasaan Reyna ini sangat berbanding terbalik dengan seseorang yang berdiri di pojok ruangan. Dia Steve dan sedari tadi memegang kuat bahkan sampai meremas tangan mamanya.

"Dia udah punya pilihannya sendiri, kamu harus terima itu." Ucap Mama Diana sambil mengelus lengan Steve.

Setelah acara selesai, Reyna mendekati sahabatnya yang sedari tadi tak menujukan batang hidung di depannya.

"Steve kenapa disini?" Tanya Reyna.

"Eh? Gak papa." Jawab Steve sedikit gelagapan.

"Yaudah mama bantu Renata dulu ya." Pamit Mama Diana_-mama Steve lalu melepas tangan Steve sambil mengelusnya perlahan.

"Steve kenapa matanya merah?" Tanya Reyna ketika Diana telah beranjak pergi.

"Ah-kelilipan, iya kelilipan." Jawab Steve.

"Oh, lain kali hati-hati ya." Ucap Reyna dan Steve hanya bisa mengangguk pelan.

***

Setelah melaksanakan ijab qabul di rumah Reyna, kali ini Jayden juga harus menginap di rumah Reyna sebelum besok ia pindah ke rumahnya.

Jayden masuk ke kamar yang katanya milik Reyna. Saat ia masuk, ia langsung di sambut dengan nuansa cat berwarna pink dan aroma buah strawberry yang menyeruak ke indra penciumannya.

Jayden tak menemukan Reyna yang telah resmi menjadi istrinya itu. Namun, tak lama suara kucuran air terdengar yang menandakan ada seseorang sedang mandi.

Jayden memutuskan untuk duduk di sofa sudut ruangan lalu memainkan ponselnya. Jayden tau ada yang keluar dari kamar mandi lalu kembali masuk kamar mandi. Namun, Jayden tak memerdulikannya.

"K-kamu nggak mandi dulu?" Tanya Reyna.

"Hm," Jayden hanya menanggapinya dengan gumaman lalu mengambil bajunya dari tas yang tadi ia bawa dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Jayden keluar dan menemukan Reyna duduk di tepi tempat tidurnya. Kepalanya tertunduk ketika menyadari Jayden keluar dari kamar mandi.

"Bantal," pinta Jayden. Reyna mendongak tak mengerti. "Hah?"

"Bantal sama selimut, gue bakal tidur di sofa." Ucap Jayden memperjelas.

Reyna lalu mengambilkan selimut dari lemarinya, dan memberikannya pada Jayden. Tak lupa ia memberikan salah satu bantalnya. "Kamu yakin tidur di sofa?" Tanya Reyna.

AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang