[Kecewa]
"Tunggu-tunggu, lo tadi pagi muntah, kepengin makan selai strawberry yang harusnya lo sangat benci rasa itu, dan lo pengin makan nasgor kantin." Ucap Jevan, "jangan jangan lo-"
"Apa?" Tanya Jayden memutus ucapan Jevan.
"Lo habis ngehamilin anak orang ya?" Tuduh Jevan. "Ngaku lo."
Njir tepat sasaran, batin Jayden.
"Enak aja, lo tau dari mana begituan? Jangan jangan dari pengalaman pribadi ya?" Ucap Jayden mengalihkan tuduhan Jevan.
"Kagak bego, gue abis baca artikel katanya kalo istri hamil, yang ngidam sama morning sick bisa suaminya yang ngalamin." Jelas Jevan. "Dan suaminya kan yang ngehamilin jadi lo beneran abis ngehamilin anak orang?" Tanya Jevan.
"Ah banyak bacot lo." Ucap Jayden enggan menjawab pertanyaan Jevan. "Awas gue mau pulang." Jayden pun berdiri dan turun dari rooftop.
Jayden berjalan menuju parkiran dan mengeluarkan motor besarnya. Ia melihat gerbang yang ditunggu oleh satpam.
Jayden mendengus, ia lalu membawa motornya mendekati gerbang.
"Jayden, mau bolos kamu?" Tanya Pak Denis.
"Ah engga pak, Jayden mau fotokopi latihan soal." Jawab Jayden.
"Kamu jangan bohongin saya ya, saya tadi numpang fotokopi di koprasi bisa kok." Ucap Pak Denis.
"Iya deh iya, Jayden mau ke warung depan. Mau beli rokok." Balas Jayden sambil tangannya memperagakan gerakan seperti merokok.
"Kenapa pake motor? Pake helm juga?"
"Nanti kalo yang warung di situ ga ada kan Jayden cari di warung lain Pak, sekalian." Alibi Jayden.
"Bapak mau nitip ga? Tenang Jayden yang bayarin kok, atau bapak sekalian mau kopi juga? Keliatannya udah ngantuk itu." Tanya Jayden sekaligus berusaha menyogok.
"Iya bapak semalem ngeronda ngejar maling, ga sempet tidur." Jawab Pak Denis.
"Tuhkan, Jayden beliin kopi sama rokok ya? Gratis deh Tapi bukain dulu gerbangnya."
"Tapi beneran ya gratis?" Tanya pak Denis memastikan.
"Iya pak iya, tenang."
Pak Denis pun segera membukakan gerbang untuk Jayden.
Setelah gerbang terbuka, Jayden melajukan motornya keluar area sekolah. Ia akan pulang. Tapi sebelum itu ia mampir di warung depan sekolahnya, Jayden memesankan kopi dan rokok untuk pak Denis. Jayden juga meminta sang penjual untuk mengantarkannya ke pos satpam sekolahnya.
***
"Rey?" Panggil Steve lalu masuk ke UKS. "Eh Reyna, Kenapa nangis?" Tanya Steve ketika. Melihat kedua mata sembab Reyna.
"Gak papa." Jawab Reyna dengan suara serak. "Kelas yuk," ajak Reyna.
"Nai, aku sama Steve ke kelas dulu ya." Pamit Reyna lalu menyeret Steve keluar dari uks.
"Kamu kenapa nangis?" Tanya Steve lagi.
"Nanti pulang sekolah aku ceritain." Jawab Reyna lalu duduk di kurisnya dan diikuti Steve yang duduk di sampingnya.
Tak lama Bu Himlah, guru bahasa Indonesia masuk dan memulai kegiatan belajar mengajar.
Seharian ini Reyna tak memperhatikan pelajaran, pikirannya berkelana memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya di hidupnya.
Hingga bel pulang sekolah pun berbunyi, Reyna dan Steve segera membereskan alat tulisnya lalu pergi keluar kelas menuju parkiran.
Sebelum sampai di parkiran, Reyna ditarik dan dipeluk seseorang. Itu Naira.

KAMU SEDANG MEMBACA
Accident
Fiksi RemajaReyna Faesya Airlangga, gadis manja yang hidup dalam limpahan kasih sayang, harus menghadapi kenyataan pahit ketika sebuah pesta mengubah segalanya. Hamil tanpa tahu pasti apa yang terjadi, dipaksa menikah dengan pria yang membencinya, dan terjebak...