[Reyna Dihukum]
Lima putaran telah Reyna lakukan, sekarang kurang lima putaran lagi. Ia sudah sangat capek dan kedua kakinya sudah sakit.
"Huh huh lima putaran lagi, yang kuat ya dek." Ucap Reyna pelan pada janin di kandungannya.
"REYNA!?" Teriak seseorang dari belakang. Reyna menghentikan larinya dan melihat Steve berlari ke arahnya.
"Kamu ngapain?" Sentak Steve.
"Aku telat jadi dihukum."
"Berapa putaran?" Tanya Steve khawatir.
"Sepuluh."
"Gila, yang bener aja sepuluh putaran, kenapa gak minta hukuman lain? Kamu ga inget dia?" Cecar Steve melirik perut Reyna.
"Aku udah minta hukuman lain tapi ga bisa," balas Reyna.
"HEH REYNA KENAPA MALAH NGOBROL?!" Teriak Bu Sari yang mengawasi dari pos satpam.
"Ya ampun Reyna, duduk di sini dulu aku mintain keringanan hukuman," ucap Steve menyuruh Reyna duduk di pinggir lapangan lalu pergi menemui Bu Sari.
"Gak papa, sehat-sehat ya anak mama," ucap Reyna pelan sambil mengelus perutnya. Saat Reyna menoleh ia melihat Steve mendekat sambil membawakan tasnya.
"Nih tas kamu, ini aku beliin minum juga." Ucap Steve menyerahkan tas dan minum.
"Makasih, Steve."
"Hm, kenapa bisa telat?" Tanya Steve. "Kok gak bareng sama Jayden?"
"Semalem Reyna ga bisa tidur, baru bisa tidur jam tiga pagi. Jadi bangunnya kesiangan dan Jayden udah berangkat duluan." Jawab Reyna menjelaskan.
Steve menghela napas berat, "lain kali waktunya tidur, tidur ya kalo ga bisa tidur telepon aku aja nanti aku nyayiin sampe kamu bisa tidur."
"Oke bos," jawab Reyna dengan hormat dan raut wajah menggemaskan.
Steve tak bisa menahan diri untuk tidak mengacak gemas rambut Reyna. "Udah kan? Masuk kelas yuk," ajak Steve saat mendengar bel pergantian jam.
"Oke anak-anak minggu kemarin ibu sudah memberikan tugas. Sekarang kumpul bukunya ke depan." Ucap Miss Hana, guru bahasa Inggris.
Reyna panik, di bangkunya ia mengacak-acak isi tasnya dan tak menemukan buku Bahasa Inggris.
"Steve aku gak bawa buku Bahasa Inggris," ucap Reyna cemas. "Ini gimana?"
"Kok bisa?"
"Reyna tadi asal masukin buku karena buru-buru."
"Siapa ini yang belum mengumpulkan?" Tanya Miss Hana.
"Duh buku aku udah kedepan Rey." Steve tadi nitip mengumpulkan pada teman di depannya.
"Siapa yang belum?"
Dengan takut-takut, Reyna mengacungkan tangannya.
"Reyna? Kenapa belum?" Tanya Miss Hana.
"Saya lupa gak bawa bukunya Miss." Jawab Reyna.
"Oke sesuai kesepakatan, yang tidak mengerjakan harus dihukum hormat di bawah tiang bendera." Miss Hana terkenal dengan guru killer itu memang mempunyai kebijakan demikian.
"Biar saya aja yang gantiin Reyna, Miss." Ucap Steve mengusulkan diri.
"Mana bisa gitu? Dia yang salah dia juga yang dihukum. Apalagi kamu mau latihan buat olimpiade." Tolak Miss Hana. "
Tapi-" Sebelum Steve bicara, Reyna lebih dulu bangkit dari duduknya.
"Rey, jangan." Cegah Steve.
"Gak papa, Stev."

KAMU SEDANG MEMBACA
Accident
Novela JuvenilReyna Faesya Airlangga, gadis manja yang hidup dalam limpahan kasih sayang, harus menghadapi kenyataan pahit ketika sebuah pesta mengubah segalanya. Hamil tanpa tahu pasti apa yang terjadi, dipaksa menikah dengan pria yang membencinya, dan terjebak...