[Gak Suka]
Sesuai ucapan Jayden, mereka sekarang berada di super market dekat rumah untuk membeli susu khusus ibu hamil.
"Di rumah ada rasa strawberry kan? Lo mau rasa apa lagi?" Tanya Jayden.
"Gak tau, yang enak rasa apa?" Reyna balik bertanya.
"Ya mana gue tau, gue ga pernah minum susu ibu hamil." Jawab Jayden.
"Ih yaudah deh, gak usah beli." Putus Reyna lalu berpindah ke rak snack.
"Reyna ini gimana kok malah beli snack?" Tanya Jayden yang melihat Reyna memasukan banyak snack ke dalam troli belanja.
"Gak usah beli susu, aku gak mau, gak suka minum susu. Daripada beli tapi gak diminum, mending beli ciki yang jelas aku mau makan."
Jayden menghela napas lelah. "Reyna susu itu bagus buat perkembangan mereka, ibu hamil disarankan minum susu dua sampai tiga kali sehari," jelas Jayden. "ya minum ya?" Bujuk Jayden.
"Tapi eneg, aku gak suka."
"Minum susu atau ini cikinya gue kembaliin?" Ancam Jayden.
Reyna diam.
"Oke," Jayden mengambil snack dari troli.
"Jangan, iya-iya aku mau minum susu." Pasrah Reyna.
"Yaudah sekarang mau rasa apa?"
"Apa aja deh."
Jayden akhirnya mengambil sekotak rasa coklat dan sekotak rasa vanilla. "Di rumah udah ada strawberry kan? Ini beli coklat sama vanilla biar lo gak bosen."
"Iya, makasih."
"Sama sama, oh iya itu gue bolehin beli ciki bukan berarti boleh dimakan tiap hari ya, harus ada aturannya." Ujar Jayden memperingati sambil mendorong trolinya ke kasir.
"Ih emang kenapa sih?" Jengkel Reyna dari tadi selalu dicegah makan makanan kesukaannya.
"Banyak micin, bahan pengawet, gak baik buat lo yag lagi hamil."
Sekali lagi, Reyna hanya bisa pasrah.
Setelah membayar di kasir, mereka memutuskan untuk langsung pulang ke rumah.
"Naik taksi aja ya?" Tawar Jayden karena mereka tadi hanya berjalan kaki.
"Gak usah, kan deket." Tolak Reyna.
"Takut lo kecapekan."
"Aku gak papa," balas Reyna yang berjalan mendahului Jayden.
"Stop." Ucap Reyna menyuruh Jayden berhenti berjalan.
"Kenapa?" Tanya Jayden.
"Aku pengen bakso lava," jawab Reyna membuat kedua mata Jayden membulat sempurna.
"Gak, gak boleh." Cegah Jayden lalu menggandeng tangan Reyna dan menariknya lembut.
"Jay ih, anak kamu ini yang pengen," rengek Reyna, ia melepas genggaman Jayden di tangannya.
Jayden menghembuskan napas lelah "Rey, bakso lava itu pedes, nanti kalo perutnya panas gimana? Nanti kalo mereka kepanasan gimana?"
"Siapa bilang aku yang mau makan," Reyna melipat kedua tangannya di depan dada.
"Terus siapa yang mau makan?" Jayden mengerutkan keningnya. la punya firasat buruk.
"Ya kamu lah," jawab Reyna tanpa beban. Sontak Jayden terkejut.
"Tapi yang pengen mereka kan? Mereka ada di perut lo, kenapa jadi gue yang makan?" Tanya Jayden bingung bagaimana cara menuruti keinginan anaknya yang ada di perut Reyna.
![](https://img.wattpad.com/cover/376914919-288-k868099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident
Teen FictionKisah tentang remaja SMA yang hamil karena sebuah kecelakaan saat menghadiri pesta dan disaat ia sudah menerima takdirnya, ia baru tahu bahwa kejadian yang menimpahnya bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan rencana dari teman sekolahnya.