32.

69 5 1
                                    

Aku akan coba lebih sering update lagi....tungguin kisah Arya dan Nindy selanjut nya ya...







Ceklek.

Nindy keluar dari kamar dengan raut wajah cemberut. Bukan tanpa alasan wajah cemberut Nindy pagi ini, semua gara-gara Arya. Cowok itu dengan tega nya membangunkan nya padahal dirinya sedang ngantuk berat dan juga sangat lelah.

"Ayo aku antar"ujar Arya saat melihat Nindy sudah siap dan rapi.

"Aku kesal sama kamu"ujar Nindy sambil menatap Arya kesal.

"Iya"jawab Arya.

"Aku anterin ke kampus, tiga puluh menit lagi kelas kamu di mulai"lanjut Arya sambil menarik tangan Nindy.

"Enggak usah pegang aku, aku masih kesal sama kamu"ujar Nindy sambil melepaskan tangan Arya yang menarik tangan nya lalu perempuan itu berjalan meninggalkan Arya.

Arya hanya bisa menghela nafas pelan, sabar adalah hal yang harus Arya lakukan sekarang.

Arya pun segera mengejar Nindy.

"Aku anterin naik motor kalau pakai mobil bisa telat nanti kamh"ujar Arya lalu memberikan helm pada Nindy.

Nindy menerima helm yang Arya berikan lalu memakai nya dan langsung naik ke jog belakang motor Arya.

"Pegangan!"suruh Arya.

"Prgangan yang bener Nin!"suruh Arya saat Nindy hany memegang jaket nya sedikit.

"Kesal boleh, marah juga boleh, aku enggak papa, tapi pegangn yang bener, kalau kamu jatuh gimana? Aku mau ngebut soal nya"ujar Arya lalu membenar kan tangan Nindy agar pegangn dengan benar di kedua pinggang nya.

Setelah nya, Arya pun segera menjalankan motor nya dengan kecepatan sedang karena waktu sudah mepet.

"Masuk kelas sana! Aku tunggu di kafe depan, kalau udah selesai langsung susul aku ke kafe aja"ujar Arya setelah menerima helm yang Nindy berikan.

Nindy hanya mengangguk lalu berjalan meningglkan Arya setelah menyalami tangan Arya.

Ah iya lupa, dua minggu sudah Arya dan Nindy menyandang status mahasiswa dan mahasiswi. Mereka tidak satu kelas namun sama-sama mengambil jurusan yang berbau bisnis. Hari ini Arya tidak ada kelas, eh ada sih tapi kelas nya online itu pun nanti siang karena dosen nya sedang ada kegiatan di luar kota, sedangkan Nindy hari ini ada kelas pagi, dan hanya ada satu kelas saja hari ini.

"Nindy lama banget"ujar Arya sambil menatap pintu keluar.

Tiga jam waktu yang sudah Arya habiskan untuk menunggu Nindy selesai kelas, tiga jam Arya isi dengan mengerjakan pekerjaan nya di toko, untung saja tadi dirinya membawa laptop jadi tidak terasa membosankan saat menunggu Nindy.

Arya langsung menatap pintu kelur dan tersenyum saat melihat Nindy berjalan mendekati nya.

"Kamu ngeselin banget sih Ar"ujar Nindy sambil melempar tas nya di atas meja, untung di dalam tas hanya berisi buku.

"Kenap sih datang-datang langsung marah-narah?"tanya Arya heran.

"Semalam aku udah peringatkan kamu untuk jangan bikin tanda apapun tapi kenapa bikin sih? Kalau emang mau bikin kan bisa jangan di sini, aku malu tahu enggak waktu Diana tanya tanda ini"ujar Nindy sambil menunjukan leher nya yang ada lebab tapi bukan lebab juga sih walaupun warna nya hampir sama, merah keungu-unguan.

Arya menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal. Untung saja kafe sedang tidak terlalu ramai dan tempat yang Arya duduki ada di pojok.

"Kamu kan tahu hari ini aku ada kelas, aku juga udah peringatkan kamu,aku benar-benar malu tahu enggak tadi"ujar Nindy kesal.

"Maaf Nin, aku enggak sengaja itu"ujar Arya pada akhir nya.

Semalam Arya dan Nindy...ya kalian tahu lah apa. Awal nya Nindy sempat menolak karena hari ini ada kelas pagi namun bukan Arya nama nya bila tidak bisa membuat Nindy luluh dan bukan Arya nama nya kalau hanya sekali melakukan, di tambah lagi satu minggu sebelum nya Arya harus menunggu karena perempuan itu sedang datang bulan.

Ah iya, sebelum nya mereka juga sudah datang ke dokter untuk konsultasi masalah itu. Mereka memang sudah berencana menunda jadi mereka butuh dokter agar rencana mereka berhasil.

"Enggak sengaja kamu itu bikin aku malu tahu enggak"ujar Nindy makin kesal setelah mendengar perkataan Arya.

"Aku mau pulang"lanjut Nindy sambil mengambil tas nya lalu berjalan meninggalkan Arya.

Marah dan malu adalah dua hal yang sedang Nindy rasakan sekarang.

Arya pun langsung membereskan barang-barang nya dan tidak lupa membayar pesanan nya tadi lalu segera menyusul Nindy yang sudah keluat dari kafe duluan.

"Udah dong, aku udah minta maaf ini"ujar Arya saat melihat wajah Nindy yang masih saja cemberut padahal Arya sudah meminta maaf.

Kedua nya kini juga sudah sampai di apartemant dan sekarang kedua nya sedang duduk di meja makan.

"Kamu mau apa?"tanya Arya mencoba membujuk Nindy.

"Aku ngantuk"ujar Nindy sambil menatap Arya dengan wajah yang masih kelihatan kesal.

"Yaudah lanjut tidur gih!"suruh Arya. Cowok itu tahu Nindy masih sangat ngantuk dan juga lelah tentu nya.

"Tapi aku juga laper"ujar Nindy dengan wajah yang kini cemberut.

Ah iya Arya sampai lupa, sejak tadi pagi Nindy belum makan apa pun karena kelas nya akan di mulai dan cowok itu juga lupa sekedar hanya membuatkan Nindy roti panggang untuk mengganjal perut Nindy.

"Oke maaf lagi, aku salah karena lupa kamu belum makan apapun sejak pagi tadi. Kamu mau makan apa? Aku masakin deh sebagai permohonan maaf aku"ujar Arya.

"Mau apa?"tanya Arya.

"Apa aja, aku udah laper Arya"jawab Nindy pasrah. Mungkin perempuan itu sudah sangat lapar sampai malas berfikir untuk menu makanan apa yang akan di makan nya.

"Yaudah tunggu sini, aku masakin bentar"ujar Arya lalu berjalan menuju kulkas untuk mencari bahan masakan yang simpel, cepat, dan tentu nya enak.

Nindy mengangguk saja dan memperhatikan punggung Arya yang sedang sibuk mengolah bahan masakan menjadi makanan yang enak.

"Aku enggak mau lama jadi aku bikin tumis cumi aja"ujar Arya sambil menaruh piring yang berisi tumis cumi ke atas meja makan.

"Enggak masalah yang penting makanan"jawab Nindy.

Arya pun mengambil piring kosong lalu menuang nasi yang baru saja matang, tadi sebelum memasak tumis cumi, Arya terlebih dahulu memasak nasi.

"Makan gih!"suruh Arya setelah menatuh piring berisu nadi di meja depan Nindy.

"Kamu enggak makan?"tanya Nindy. Mood perempuan itu sudah membaik walaupun rasa kesal masih ada.

"Tadi aku udah makan di kafe"jawab Arya.

Nindy mengangguk lalu segera memakan makanan yang sudah Arya buatkan.




Bersambung...

04 Oktober 2024
20 Oktober 2024

Only You!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang