38.

122 3 0
                                    

Duuhhh...nyari cowok kaya Arya di mana ya? Kalian ada nemu cowok kaya Arya enggak di dunia nyata?...









"Arya iihh...jangan ganggu dong, aku lagi nyuci piring ini"ujar Nindy sambil mencoba menyingkir kan kedua tangan Arya yang memeluk nya dari belakang.

"Kenapa sih Nin? Biasanya juga enggak papa aku peluk gini"tanya Arya heran.

Ini bukan pertama kali nya Arya memeluk Nindy dari belakang saat sedang berada di dapur seperti sekarang.

"Aku enggak masalah kalau kita ada di apart, tapi ini kita ada di rumah mama, kalau mama atau papa lihat gimana?"ujar Nindy menjelaskan.

Mereka sudah ada di rumah kedua orang tua Arya, setelah makan malam, Nindy langsung membantu mencuci piring padahal perempuan itu sudah di larang tapi Nindy tidak enak bila setelah makan mereka langsung berleha-leha padahal sejak sore mama Fina sudah memasak banyak makanan untuk makan malam mereka.

"Kamu ke ruang tengah aja sana! Nanti aku nyusul kalau udah selesai"suruh Nindy.

"Enggak ah, mending aku di sini bantuin kamu"ujar Arya lalu mengmbil piring yang sudah Nindy cuci dan mengelap nya menggunakan kain bersih lalu menaruh nya di rak piring.

Mencuci piring yang harus nya memakan waktu lama kini bisa selesai lebih cepat karena Arya dan Nindy bekerja sama dengan baik.

Selesai mencuci piring, kedua nya langsung menuju ruang tengah untuk ikut berkumpul bersama papa Bayu dan mama Fina.

"Gimana kuliah kamu Ar?"tanya papa Bayu memulai obrolan saat Arya dan Nindy sudah duduk di sofa.

"Sejuh ini lancar pa"jawab Arya.

"Terus toko gimana? Ramai apa mulai sepi?"tanya papa Bayu.

"Toko masih ramai sejauh ini, pendapatan juga masih stabil kayak biasa nya"jawab Arya.

"Kamu keteteran?"tanya mama Fina.

Arya menggeleng.

"Sejauh ini Arya masih bisa bagi waktu ma, mas Nara juga sangat membantu saat Arya sibuk sama tugas kuliah"jawab Arya.

"Berarti bisa bantu papa di kantor kan?"tanya papa Bayu.

"Pa"ujar mama Fina memperingatkan.

"Papa bercanda ma"ujar papa Bayu sambil menatap wajah mama Fina.

"Kalau papa memang butuh bantuan, mungkin Arya akan bantu-bantu sekalian belajar tentang perusahaan"ujar Arya.

"Enggak Ar, mama enggak mau. Kamu mending fokus sama kuliah dan toko dulu. Papa kamu masih bisa urus perusahaan sendiri"ujar mama Fina tidak setuju.

"Tapi kalau papa memang butuh bantuan, Arya enggak masalah ma"ujar Arya meyakinkan mama Fina bila dirinya tidak masalah.

"Enggak lah Ar. Papa mau kamu bantu papa nanti aja kalau kamu udah lulus"ujar papa Bayu pada akhir nya.

"Lagi pula papa dengar dari mas Nara, kamu ada rencana mau buka toko cabang lagi, benar Ar?"lanjut papa Bayu.

"Masih rencana pa"jawab Arya

"Mau di mana? Jogja lagi?"tanya mama Fina.

Arya menggeleng.

"Rencana antara Surabaya atau Bogor, mas Nara juga lagi nyari-nyari tempat"jawab Arya.

"Tapi kayak nya rencana itu enggak dalam waktu dekat ini"lanjut Arya.

"Loh...kenapa? Masalah Dana?"tanya papa Bayu.

"Itu salah satu nya dan juga Arya masih takut gagal seperti yang di Jogja waktu itu. Arya enggak mau buru-buru kayak kemaren"jawab Arya.

"Mau papa bantu lagi?"tanya papa Bayu.

Arya menggeleng.

"Kali ini tolong biarin Arya usaha sendiri tanpa bantuan papa, Arya mau belajar mandiri tanpa bantuan papa"jawab Arya.

"Papa percaya kamu bisa"ujar papa Bayu.

"Mama juga percaya, tapi kalau kamu butuh bantuan jangan sungkan untuk ngomong sama papa atau mama"ujar mama Fina.

Arya mengangguk.

Sejak tadi Nindy hanya diam, perempuan itu belum tahu akan rencana Arya yang akan membuka toko cabang. Marah? Tentu saja tidak, perempuan itu berfikir mungkin Arya belum sempat cerita karena mereka sedikit sibuk dengan tugas kuliah.

"Mama sampai lupa sama kamu sayang. Kamu gimana? Kuliah lancar kan?"tanya mama Fina sambil menatap wajah sang menantu.

Nindy mengangguk.

"Lancar kok ma"jawab Nindy.

"Kamu kalau bosan di apartemant bisa main ke sini, Arya pasti sering keluar kan?"ujar mama Fina.

Nindy mengangguk.

"Iya ma, Nindy bakalan sering-sering main ke sini"jawab Nindy.

"Kalian nginap berapa hari di sini?"tanya papa Bayu.

"Tiga hari pa"jawab Arya.

"Bagus kalau gitu. Selama di sini, kita bisa masak bareng, terus berkebun bareng, dan juga belanja bareng. Kamu mau kan Nin?"tanya mama Fina sambil menatap wajah Nindy.

"Mau dong ma, kebetulan besok Nindy cuma ada satu kelas itu pun online. Nanti selesai kelas, Nindy bisa temani mama"jawab Nindy.

"Wahh...mama enggak sabar jadi nya, gimana kalau besok kita belanja habis itu kita ke salon?Mama udah lama enggak ke salon"tanya mama Fina.

"Nindy mau ma, Nindy juga mau rapihin rambut sama kuku. Kemaren ajak Arya tapi dia nya sibuk jadi belum sempat anterin"jawab Nindy dengan semangat.

"Oke kalau gitu, besok kita habiskan uang mereka berdua"ujar mama Fina sambil menunjuk suami dan anak lelaki nya.

Nindy mengangguk sambil tersenyum setuju.

"Tapi besok papa enggak bisa anter mama, besok papa ada meting penting"ujar papa Bayu sambil menatap mama Fina.

"Enggak masalah, besok mama dan Nindy bisa pergi sama supir"jawab mama Fina.

"Kamu juga enggak bisa kan Ar?"tanya mama Fina sambil menatap Arya.

Arya mengangguk pelan.

"Kamu enggak papa kan pergi nya sama supir aja? Besok aku ada tiga kelas dan semua nya offline"tanya Arya sambil menatap Nindy.

"Enggak papa Ar, yang penting kamu jangan lupa kasih aku uang"jawab Nindy.

"Iya nanti aku kasih uang nya, besok kamu bebas mau habisin berapa juta bahkan ratus juta uang aku"ujar Arya.

"Beneran?"tanya Nindy.

Arya mengangguk.

"Jangan deh Ar"ujar Nindy.

"Loh...kenapa? Kamu takut uang Arya habis?"tanya mama Fina.

"Uang Arya habis itu kayak nya mustahil deh ma, pasti di rekening Arya ada kali satu M lebih, belum lagi di tabungan nya"ujar papa Bayu.

Nindy menyetujui perkataan papa Bayu, terakhir Nindy cek nominal uang Arya itu nol nya banyak banget, sampai Nindy pusing menghitung jumlah uang yang ada di rekening.

"Udah Nin enggak papa, besok kita belanja yang banyak aja, kita habiskan uang mereka., kalau bukan kita siapa lagi yang habiskan"ujar mama Fina.

"Iya ma. Tadi Nindy cuma mikir, Arya bakalan potong uang jajan Nindy enggak ya kalau Nindy habisin uang sampai ratusan juta"ujar Nindy. Iya, Nindy itu cuma takut uang jajannya di potong untuk mengganti uang yang dirinya habiskan dalam satu hari.

"Ya enggak akan lah Nin, aku enggak seperhitungan itu"ujar Arya.

"Belanja sesuka kamu, aku enggak larang apalagi batasi, aku kerja kan untuk kamu"lanjut Arya.

"Kamu dengar kan Nin? Pokok nya besok kita harus brlanja sampai puas"ujar mama Fina.

Nindy mengangguk sambil tersenyum ke arah mama Fina.

"Makasih"ujar Nindy sambil menatap Arya.

Arya mengangguk sambil membalas senyum Nindy.

Bersambung...

13 Oktober 2024
06 November 2024


Only You!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang