2.

253 7 2
                                    

Semoga kalian suka dengan part ini....












"Arya"panggil Nindy pada Arya yang tengah berdiri di balkon kamar padahal hari sudah larut malam namun Arya masih betah membuka mata nya.

Arya langsung kembalikan badan nya saat mendengar suara Nindy dari belakang.

"Kenapa bangun?"tanya Arya.

"Tidur lagi sana!"suruh Arya.

"Kamu sendiri kenapa belum tidur? Malah berdiri di sini, mana angin nya kencang lagi"ujar Nindy.

"Kamu masih mikirin perkataan ayah tadi?"tanya Nindy sambil berjalan mendekati Arya.

"Ck...masuk sana! Di sini dingin Nin"suruh Arya saat Nindy sudah berdiri di depan nya.

"Jawab dulu pertanyaan aku! Kamu masih kepikiran omongan ayah yang tadi?"tanya Nindy.

Bukan nya menjawab pertanyaan Nindy, Arya memilih menarik tangan Nindy masuk ke dalam kamar.

"Arya jawab dulu pertanyaan aku!"suruh Nindy saat Arya terus menarik tangan nya hingga sampai di dalam kamar.

"Kita bahas besok aja, sekarang kamu tidur!"suruh Arya sambil mendorong pelan punggung Nindy untuk segera baring di atas tempat tidur.

"Aku udah enggak bisa tidur lagi dan aku yakin kamu juga sama, jadi mending kita omongin aja sekarang"ujar Nindy lalu menarik tangan Arya ke atas tempat tidur.

"Mau bahas yang mana dulu?"tanya Nindy setelah mereka duduk saling berhadapan.

"Arya"panggil Nindy saat Arya bukan nya menjawab malah menatap wajah nya.

Arya tenggelam nafas panjang.

"Masalah kamu kuliah atau enggak"ujar Arya.

Nindy mengangguk pelan.

"Kalau menurut kamu aku kuliah apa enggak?"tanya Nindy sambil menatap wajah Arya.

"Kita udah pernah bahas ini sebelum nya"jawab Arya.

"Kamu malu enggak kalau aku enggak lanjut kuliah?"tanya Nindy.

"Kenapa aku harus malu?"tanya Arya heran.

"Karena kamu punya isteri yang hanya lulus SMA"jawab Nindy.

"Pasti suatu saat nanti kamu akan di undang di acara-acara perusahaan dan pasti kamu bakal ajak aku, di sana pasti mereka akan tanya aku lulusan apa. Emang nya kamu enggak malu gitu kalau aku jawab lulusan SMA?"tanya Nindy.

"Aku enggak mau bikin malu kamu hanya karena status pendidikan kita berbeda jauh"lanjut Nindy.

Arya tersenyum lalu memegang kedua pipi Nindy.

"Aku enggak malu walaupun kamu cuma lulusan SMA, karena yang penting bagi aku kamu nyaman dan enggak terpaksa melakukan sesuatu hanya karena denger omongan orang"ujar Arya.

"Jadi kalau aku enggak lanjut kuliah enggak papa?"tanya Nindy sedikit tidak jelas karena Arya belum melepaskan kedua tangan nya dari kedua pipi nya.

Arya tersenyum lalu mengangguk.

"Kamu jadi nya enggak kuliah?"tanya Arya.

"Aku kuliah kok"jawab Nindy.

"Terus maksud pertanyaan kamu tadi apa?"tanya Arya bingung.

"Aku cuma mau tahu aja apa jawaban kamu, walaupun aku yakin kamu pasti dukung apapun keputusan aku"jawab Nindy.

"Aku kira kamu beneran enggak mau kuliah"ujar Arya.

"Aku kan mau dapat gelar sarjana biar nanti anak aku enggak malu punya ibu yang hanya lulusan SMA sedangkan ayah nya lulusan sarjana"jawab Nindy.

"Ah iya...ngomong-ngomong soal anak, kamu mau nya kita nunda atau enggak?"tanya Nindy.

"Kamu sendiri mau nya gimana?"tanya balik Arya.

"Kamu di tanya malah nanya balik"ujar Nindy sedikit kesal.

"Ya aku kan ngikut kamu, kamu yang akan mengandung dan juga yang akan melahirkan"jawab Arya.

"Kamu mau nya gimana?"tanya Arya.

"Jujur aku belum siap Ar. Selain usia aku yang masih sangat muda, aku sendiri masih pengen bebas kayak perempuan seusia aku"ujar Nindy jujur.

Arya tersenyum saat mendengat jawaban Nindy.

"Kalau gitu kita nunda aja sampai kita benar-benar siap, nanti di waktu senggang kita belajar sedikit-sedikit tentang perenting"ujar Arya.

Nindy mengangguk setuju.

"Makasih karena kamu mau mengerti aku"ujar Nindy.

"Apapun akan aku lakukan yang penting kamu nyaman"jawab Arya.

"Jadi dua masalah udah beres, sekarang tinggal satu masalah lagi"ujar Nindy.

"Masalah yang itu kita bahas besok aja gimna?"tanya Arya.

"Kenapa harus besok kalau hari ini aja bisa?"tanya Nindy balik.

"Kamu harus tidur Nin"jawab Arya setelah melihat jam yang sudah menunjukam pukul tiga pagi..

"Aku udah enggak ngantuk lagi dan juga nanggung kalau aku tidur, udah jam tiga mending kita selesain sekarang aja"ujar Nindy.

Arya menghela nafas lalu mengangguk tanda dirinya setuju untuk melanjutkan obrolan ini.

"Kamu gimana kalau biaya aku ayah yang tanggung?"tanya Nindy.

Arya tidak langsung menjawab, cowok itu memilih memandangi wajah Nindy.

"Arya jawab! Jangan diam aja kayak gini"suruh Nindy tidak sabaran.

"Sini!"suruh Arya sambil membuka kedua tangan nya lebar-lebar.

"Sini Nin!"suruh Arya lagi saat Nindy tidak kunjung masuk ke dalam pelukan nya.

Nindy pun memajukan tubuh nya lalu masuk ke dalam pelukan Arya.

"Kamu gimana?"tanya Nindy sambil membalas pelukan Arya.

"Ar"panggil Nindy saat Arya tidak kunjung menjawab.

"Bentar Nin, biar gini dulu"jawab Arya.

Nindy pun diam dan membiarkan Arya memeluk nya.

"Kamu enggak setuju Ar?"tanya Nindy setelah mereka diam cukup lama.

"Jujur aku engga setuju dengan permintaan ayah, karena kamu sekarang adalah tanggung jawab aku dan juga aku mampu kok biayai kuliah kamu dan juga buat kuliah aku sendiri"jawab Arya tanpa melepaskan pelukan nya pada Nindy.

"Tapi setelah tadi aku memikirkan  dan juga aku sempat minta pendapat sama papa, aku akan izinin ayah buat membiayayai kuliah kamu tapi hanya untuk biaya kuliah, untuk biaya lain seperti acara kampus, beli buku, uang jajan kamu akan menjadi tanggung jawab aku"lanjut Arya.

Nindy tersenyum mendengar perkataan Arya.

"Jadi kamu setuju?"tanya Nindy sambil menatap wajah Arya dari bawah.

Arya mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Kamu memang isteri aku Nin, tapi ada tanggung jawab ayah yang harus beliau selesaikan sebagai orang tua"ujar Arya.

Bagaimana pun juga ayah mertua nya masih memiliki tanggung jawab pendidikan atas Nindy walaupun status Nindy sudah menjadi isteri nya, Arya tidak mau egois di sini.

Nindy merasa senang karena Arya mau mengerti dan mengizinkan ayah untuk membiayayi kuliah nya , jujur awal nya Nindy takut bila Arya akan kekeh menolak permintaan sang ayah.

Ayah nya berjanji akan membiayayi pendidikan nya hingga perguruan tinggi dan Nindy ingin mewujudkan itu.





Bersambung...

26 Juni 2023
24 Maret 2024

Only You!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang