27.

58 7 120
                                    

Aku mau ingatkan aja, ini cerit bukan membahas tentang kuliah Arya dan Nindy, tapi tentang kehidupan mereka berdua...mungkin akan banyak baper dan greget nya di part-part selanjut nya...








"Arya capek, kaki aku sakit,punggung aku pegal, kepala aku pusing, ngantuk juga"ujar Nindy mengadu seperti anak kecil di dalam gendongan Arya. Mereka sedang berada di lift untuk menuju lantai di mana kamar mereka berada, bukan kamar yang tadi di gunakan untuk bersiap, melainkan kamar pengantin.

"Sabar, sebentar lagi sampai"ujar Arya sambil menatap wajah Nindy dari atas. Arya bisa melihat wajah lelah Nindy walaupun wajah perempuan itu masih di hiasi riasan.

"Kenapa tamu nya banyak banget?"tanya Nindy pelan.

Arya tidak menjawab pertanyaan Nindy karena pintu lift sudah terbuka dan dengan langkah pelan, Arya keluar dengan Nindy yang berada di gendongan nya dan berjalan menuju kamar yang sudah mereka pesan.

Sampai di kamar, Arya langsung menurunkan Nindy di atas tempat tidur yang sudah di hias secantik mungkin dengan bunga mawar.

Arya membantu Nindy melepas sepatu heels nya.

"Arya ngantuk"adu Nindy.

"Iya, tapi kamu bersih-bersih dulu. Aku bantu bersihin riasan di wajah kamu"ujar Arya sambil mengambil tempat make up milik Nindy yang berasa di meja samping tempat tidur.

Arya membantu Nindy menghapus riasan di wajah nya dengan kapas yang sudah dirinya tetesi dengan cairan penghapus make up.

Dengan perlahan Arya menghapus riasan di wajah Nindy sampai bersih.

Setelah wajah Nindy bersih, Arya meminta Nindy untuk mandi agar badan nya lebih segar.

Setelah Nindy masuk ke dalam kamar mandi, Arya memilih melepas semua pakaian nya dan hanya menyisahan kaos putih dan celana pendek di atas lutut.

Sambil menunggu Nindy yang sedang mandi, Arya memilih membuka hp nya.

Ceklek.

"Arya"panggil Nindy dengan hanya memunculkan kepala nya saja.

"Kenapa? Kamu butuh bantuan?"tanya Arya sambil menatap wajah Nindy.

"Ada pakaian lain enggak?"tanya Nindy.

"Emang kenapa?"tanya Arya sambil berjalan menuju lemari untuk melihat adakah pakaian lain yang Nindy bawa.

"Enggak papa"jawab Nindy.

"Ada enggak?"tanya Nindy sambil menatap Arya yang sedang membuka lemari pakaian.

"Ada tapi ini dres"jawab Arya sambil menunjukan dres motif bunga pada Nindy.

"Ckk...ini pasti kerjaan nya bunda"ujar Nindy dengan wajah kesal.

"Emang kenapa sih Nin?"tanya Arya.

Nindy menggeleng lalu menutup kembali pintu kamar mandi.

Arya menatap pintu kamar mandi dengan heran.

Ceklek.

"Arya"panggil Nindy lagi dan lagi-lagi hanya kepala nya saja yang terlihat.

"Kenapa sih Nin? Kamu butuh bantuan apa?"tanya Arya sambil berjalan mendekati Nindy.

"Berhenti di situ kamu!"suruh Nindy saat Arya berjalan mendekati nya.

"Kenapa sih Nin?"tanya Arya.

"Sini keluar, ngapain di dalam lama banget"lanjut Arya karena Nindy tidak kunjung keluar dari kamar mandi.

"Aku bakal keluar tapi kamu janji dulu"ujar Nindy.

"Janji apa?"tanya Arya.

"Kamu janji jangan kaget"ujar Nindy.

"Emang kenapa?"tanya Arya bingung.

"Nanti aku kasih tahu, tapi kamu janji dulu!"suruh Nindy.

"Oke, aku janji. Sekarang kamu buruan keluar!"jawab Arya sambil menyuruh Nindy untuk segera keluar dari kamar mandi.

Nindy mengangguk lalu berempuan itu menarik nafas terlebih dahulu sebelum pintu kamar mandi di buka dengan lebar.

Nindy berjalan keluar dengan langkah pelan dan Arya langsung melotot saat melihat Nindy keluar dengan pakaian yang...ah sudah lah, Arya sungguh sulit mendeskripsikan bagaimana pakaian itu sekarang, yang sedang Arya fikir kan sekarang siapa yang memberikan pakaian itu, pakaian kurang bahan namun kenapa Arya malah suka saat melihat Nindy memakai pakaian itu.

"Arya mata nya...iihh...jangan gitu, aku malu tahu enggak"ujar Nindy karena Arya menatap nya dengan mata melotot.

Arya langsung tersadar lalu menetralkan pandangan nya.

"Nin"panggil Arya sambil berjalan mendekati Nindy yang sedang berusaha merapikan pakaian nya yang tidak menutup banyak tubuh nya.

"Diam kamu! Jangan mendekat!"suruh Nindy menatap Arya tajam.

Arya tidak menuruti apa yang Nindy katakan, cowok itu tetap berjalan mendekati Nindy dengan langkah pelan.

"Nin"panggil Arya setelah berdiri di depan Nindy.

"Apa?"tanya Nindy sambil menatap wajah Arya.

Arya memajukan wajah nya mendekati wajah Nindy dan Nindy reflek langsung memundurkan wajah nya, bahaya soal nya.

"Kamu mau apa?"tanya Nindy gugup. Ya gimana enggak gugup coba? Tatapan Arya itu loh, enggak akan kuat lah pokok nya kalau kalian ada di posisi Nindy sekarang.

"Menurut kamu?"tanya Arya tanpa mengubah posisi nya.

"Ya...mana aku tahu"jawab Nindy bohong, perempuan itu tahu tapi dirinya enggak mau lebih jauh lagi memancing Arya, takut itu yang sedang Nindy rasakan.

Arya tersenyum tapi bukan senyum biasa dan Nindy makin takut saat melihat senyum itu.

"Aku mandi dulu"ujar Arya sambil menatap mata Nindy.

Nindy mengedipkan beberapa kali mata nya dan Arya langsung menarik wajah nya dari depan wajah Nindy.

Arya usap pelan pucuk kepala Nindy dengan pelan lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Arya"panggil Nindy.

Arya berhenti berjalan lalu membalikan badan nya menghadap Nindy.

"Kenapa?"tanya Arya.

"Aku jelek ya pakai ini?"tanya Nindy dengan wajah sedih nya. Dirinya sudah mati-matian menahan malu karena pakaian yang sedang di pakai nya tapi respon Arya malah tidak sesuai harapan nya.

"Kenapa nanya gitu? Kamu cantik Nin"ujar Arya jujur.

"Kalau cantik, kenapa kamu malah pergi?"tanya Nindy.

"Aku mau mandi dulu, gerah banget ini"jawab Arya.

"Aku mandi dulu, nanti habis mandi kita bicara"lanjut Arya.

Nindy mengangguk dan Arya pun langsung berjalan memasuki kamar mandi.

Brak.

"Malu banget"gumam Nindy.

Nindy berjalan menuju tempat tidur dan langsung menjatuhkan tubuh nya di atas tempat tidur.

Tidak ada di pikiran Nindy untuk memakai pakaian ini sekarang tapi Nindy yakin ini pasti kerjaan bunda Irma.

Kalian ingat waktu bunda Irma ajak pergi ke mall untuk belanja? Nindy kira belanja pakaian biasa tidak tahu nya bunda Irma membawa nya menuju toko pakaian wanita dan di sana bunda Irma menyuruh Nindy untuk membeli pakaian kurang bahan ini. Menolak? Tentu saja, membayangkan memakai ini saja sudah membuat nya takut apalagi benar-benar akan di pakai nya. Tapi bukan bunda Irma nama nya bila tidak bisa membuat Nindy menurut, akhir nya Nindy memebeli pakaian kurang bahan itu. Nindy tidak berniat memakai nya malam ini, tadi nya dirinya mau bicara dulu dengan Arya tentang pakain ini, tapi tanpa Nindy ketahui, bunda Irma malah menukar pakaian yang sudah di siapkan nya sebelum nya.

Sedangkan di tempat Arya, cowok itu sedang mati-matian menahan keinginan nya. Rasa nya Arya ingin langsung menarik Nindy ke tempat tidur namun ini bukan waktu yang tepat.

"Gila, Nindy benar-benar buat gue gila"ujar Arya sambik menyalakan shower.


Bersambung...

21 September 2024
06 Oktober 2024

Only You!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang