Semoga suka sama part ini ya...
Ceklek.
"Nin"panggil Arya sambil menutup pintu kamar.
Nindy yang sedang asik pada hp nya hanya melirik Arya sekilas lalu kembali fokus pada layar hp nya.
"Kamu lagi sibuk enggak?"tanya Arya.
Nindy menggeleng tanpa melihat Arya.
"Kenapa emang nya?"tanya Nindy.
"Tolong pijitin dong Nin"jawab Arya.
Cowok itu kini sudah naik ke atas tempat tidur dan langsung membaringkam tubuh nya di depan Nindy dengan posisi tengkurap.
"Nin"panggil Arya saat Nindy tidak memberikan respon malah asik menatap layar hp nya.
"Ha...apa Ar?"tanya Nindy sambil menatap wajah Arya.
"Tolong pijitin, badan aku pegel banget"jawab Arya lalu memejamkan mata nya karena kepala nya terasa berat dan pusing, mungkin dirinya terlalu kelelahan.
Nindy mengangguk lalu mengarahkan satu tangan nya ke atas bahu Arya, sedang kan satu tangan nya memegang hp.
Arya yang awal nya memejamkan mata langsung membuka mata nya saat tidak merasakan apa-apa di bahu nya.
"Hp nya taruh dulu Nin"suruh Arya saat melihat Nindy masih fokus pada layar hp nya.
Nindy langsung menatap Arya.
"Apa Ar?"tanya Nindy karena tadi dirinya tidak terlalu mendengar perkataan Arya.
"Main hp nya nanti lagi, pijitin aku dulu"jawab Arya.
"Ohh"ujar Nindy lalu menaruh hp di samping nya.
"Tumben minta di pijitin?"tanya Nindy sambil memijat kedua bahu Arya dengan benar.
Ini pertama kali nya Arya meminta di pijitin, maka dari itu Nindy merasa heran.
"Badan aku pada pegel-pegel terus juga kepala aku ikutan pusing"jawab Arya.
Cowok itu menjawab dengan mata yang terpejam.
"Mau aku ambilin obat sakit kepala?"tanya Nindy.
Arya menggeleng pelan.
"Enggak usah, entar juga hilang pusing nya. Kamu pijitin aja badan aku, pegel banget"jawab Arya menolak.
"Mau pakai minyak?"tanya Nindy.
"Boleh"jawab Arya setelah berfikir sebentar.
Nindy pun langsung turun dari tempat tidur untuk mengambil minyak urut yang berada di laci meja rias.
"Lepas dulu kaos nya!"suruh Nindy sambil naik ke atas tempat tidur.
Arya pun langsung bangun dan membuka kaos hitam polos nya.
Nindy mengambil bantal lalu memposisikan di depan nya sebagai bantalan untuk kepala Arya agar lebih nyaman.
Setelah melepas kaos nya, Arya pun kembali membaringkan badan nya dengan posisi tengkurap di depan Nindy.
Nindy membuka tutup minyak urut lalu mulai menuang sedikit di atas tangan nya.
Nindy mulai memijat kedua bahu Arya dengan pelan.
"Kerasan dikit Nin!"suruh Arya saat merasakan pijatan Nindy kurang.
"Segini cukup?"tanya Nindy setelah menaikan volume pijitan nya pada bahu Arya.
"Iya, cukup"jawab Arya.
Tidak hanya bahu yang Nindy pijat, tapi juga punggung dan lengan Arya.
"Ar"panggil Nindy di sela-sela pijitan nya.
"Hmm"jawab Arya dengan bergumam pelan.
"Isiin saldo aku dong Ar"ujar Nindy.
"Iya"jawab Arya singkat karena sedang menikmati pijatan Nindy yang begitu enak.
"Lebihin dari sebelum-sebelum nya ya"ujar Nindy meminta.
"Mau beli apa emang nya?"tanya Arya heran karena tumben Nindy meminta di lebihkan dari yang biasanya.
"Ada, nanti aku kasih tahu"jawab Nindy.
"Hmm"Arya hanya merespon dengan bergumam.
Ah iya...ngomong-ngomong soal perkuliahan, kedua nya sudah mendaftar di salah satu universitas swasta terbaik di kota ini dan juga sudah melakukan tes sebagai syarat awal masuk perguruan tinggi. Kemaren adalah pengumuman nya, dan tidak usah di ragukan lagi karena pasti Arya dan Nindy akan di terima di universitas sana, dan Lusa mereka akan melakukan daftar ulang dan juga pelunasan pembayaran semester awal lalu tiga minggu kemudian tahun ajaran baru akan di mulai.
Dan kedua nya juga sudah memberitahu ayah Bimo bila Arya mengizinkan untuk membiayayi kuliah Nindy hingga tamat nanti.
"Lagi Nin!"suruh Arya saat Nindy berhenti memijat nya.
"Pegal tangan aku"jawab Nindy sambil meregngkan kedua tangan nya yang terasa pegal.
"Istirahat bentar"lanjut Nindy lalu menyandarkan badan nya di sandaran tempat tidur.
"Masak udah pegel aja tangan kamu?"tanya Arya sambil merubah posisi tubuh nya menjadi tidur menyamping menghadap Nindy.
"Gimana enggak pegal, aku pijitin kamu hampir setengah jam loh"jawab Nindy menatap Arya kesal.
"Yaudah iya, kamu istirahat dulu tapi nanti lanjut ya pijitin nya"ujar Arya.
"Tapi nanti isiin saldo aku dua kali lipat ya"ujar Nindy.
"Iya, gampang itu mah"jawab Arya menyanggupi permintaan Nindy.
"Yeyy"Nindy senang karena Arya mau mengisi saldo nya dua kali lipat dari sebelum nya.
"Kamu udah kasih tahu ayah kalau Lusa kita udah daftar ulang?"tanya Arya.
"Udah dan ayah juga udah transfer uang nya"jawab Nindy.
Arya mengangguk.
"Kamu enggak minta lebih kan ke ayah?"tanya Arya.
"Mana berani aku minta lebih, bisa habis aku sama kamu"jawab Nindy.
Habis di sini itu maksud nya nya Nindy bakal kena omel Arya seharian penuh tanpa henti.
"Bagus kalau gitu, jangan sampai minta lebih ke ayah, minta nya ke aku aja"ujar Arya.
Nindy mengangguk.
"Iya"jawab Nindy.
"Sini pijat lagi!"suruh Arya lalu membenar kan posisi nya seperti semula.
"Baru juga istirahat sebentar"ujar Nindy tidak terima.
"Aku isi tiga kali lipat"ujar Arya mengiming-imingi Nindy.
"Beneran?"tanya Nindy.
"Hmm...buruan pijiat lagi!"jawab Arya.
Dengan senang hati Nindy memijat Arya lagi, tidak akan Nindy sia-siakan kesempatan ini, kapan lagi Arya dengan mudah memberi nya uang tiga kali lipat dari bulan lalu.
"Kaki nya mau sekalian enggak di pijit?"tanya Nindy menawarkan diri.
"Boleh, tapi diinjak aja kalau di pijat kasian tangan kamu"jawab Arya.
"Oke"jawab Nindy.
Lalu Nindy berdiri dan berjalan ke bagian kaki Arya.
"Pakai satu kaki aja Nin"ujar Arya sebelum Nindy menginjak kaki nya.
"Iya"jawab Nindy lalu mulai menginjak satu kaki Arya pelan.
"Coba pakai dua kaki Nin! Tapi pelan-pelan"suruh Arya.
Nindy pun menuruti perintah Arya.
Arya tersenyum enak karena rasa pegal di kaki nya mulai reda.
Dan Nindy juga tersenyum senang karena akan mendapatkan uang tiga kali lipat dari Arya.
Bersambung...
28 Juni 2023
27 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You!!!
RomanceIni bukan kisah lanjutan Arya dan Nindy setelah anak mereka lahir, ini merupakan kisah Arya dan Nindy setelah lulus SMA. Ini kisah kehidupan Arya dan Nindy di masa kuliah tapi bukan kisah mengenai masa perkuliahan mereka. Kepo enggak sih sama kehidu...